Monday tumbang dan kalah, tubuhnya kesakitan karena tendangan dan pukulan yang diterimanya, dongho dan gengnya pergi setelah menghajarnya dengan kasar.

Monday memungut kacamatanya yang rusak, benda itu sudah tidak berbentuk lagi, gagang yang patah dan lensa kaca mata yang tergerus pecah.

Monday berjalan sempoyongan dan berniat untuk pergi ke UKS, tapi ia singgah di taman setelah lelah mengambil langkah karena tubuhnya yang masih kesakitan.

Ia melihat Jungkook melintas di depannya dan matanya sejenak melebar dan tampak pura-pura tidak tertarik saat melihat kondisinya yang sangat kasihan. Tapi Jungkook mengabaikannya dan ada seorang gadis berambut panjang menghampirinya dengan cepat.

Jungkook memanggil gadis itu dengan wajah yang sangat ceria.

"Sohee!!"

Jungkook berpaling pada gadis itu, mereka kemudian bertemu dan berjalan sambil bergandengan tangan, ia tersenyum manis pada gadis itu dan mengabaikan Monday yang menatapnya dengan tatapan sedih.





🔸️🔸️🔸️🔸️🔸️

















Jungkook terbangun dengan kepala yang pening dan ia berjalan masih sedikit oleng menuju ke dapur, alarm ponselnya berbunyi berkali-kali,

"Aku sudah ada di rumah?"

Jungkook membasuh wajahnya lalu bersiap menyiapkan sarapan untuk Seokjin, ia terkejut karena menemukan pria itu duduk di depan meja makan dengan sarapan sederhana yang sudah tersedia.

"Oh, kamu sudah pulang!"jungkook hampir meloncat kaget karena melihat Seokjin duduk dan menatap lurus ke arahnya. Mereka bertukar pandang dan Jungkook merasa canggung dengan kehadiran pria itu secara tiba-tiba.

"Kamu mabuk semalam" kata Seokjin sebelum  menyesap kopinya."temanmu mengantarmu pulang ke rumah semalam"

Jungkook mengingat wajah Mingyu dan ia hanya merespon Seokjin dengan diam. Ia melirik sandwich yang ada di atas piring.

"Duduklah, sarapan denganku sekarang" perintah Seokjin sambil melihat ke arah lirikan ekor mata Jungkook, mulutnya sudah berair.

"Oh, okay"Jungkook dengan senang hati menerima perintah itu, ia menarik kursi dan bergabung di meja makan. Perutnya mendadak cepat lapar pagi ini.

Setelah sarapan bersama, Jungkook melanjutkan tugasnya  menyiapkan pakaian kerja untuk Seokjin. Ia masuk ke kamar Seokjin dan pria itu baru saja selesai mandi, ia sudah terbiasa melihat pria itu bertelanjang dada, dan dia tidak bisa memungkiri bahwa Kim seokjin memiliki tubuh atletis yang bugar dan indah, dengan punggung lebar dan otot abdomen yang terlihat baik serta dadanya yang bidang lalu pinggangnya yang ramping dan kakinya yang terlihat menarik dimata Jungkook.

Secara paras dan Fisik, Kim seokjin adalah adonis sejati yang terlihat begitu sempurna dan juga indah, tapi secara kepribadian, Jungkook menilainya dengan sangat buruk dan merosot dengan nilai minus.

Jungkook sedikit terkejut saat ia mendekat dan melihat ronah merah di leher dan dada pria tinggi itu, ia memicingkan matanya dengan aneh, mencurigai pria itu telah bersenang-senang dengan orang lain selama ia pergi ke luar negeri.

Seokjin menangkap arah tatapan curiga itu, ia melihat Jungkook yang pura-pura memilih dasi tapi Jungkook terus mencoba mencuri pandang ke arahnya saat ia mengenakan kemeja kantor.

"Lain kali aku tidak akan membiarkanmu meninggalkan tanda sedikitpun di kulitku" seokjin melirik dengan tatapan dingin dan jungkook menelan ludahnya yang terasa pahit.

I Hate MondayWhere stories live. Discover now