22. Bima?

103 8 2
                                    

maaff klo banyak yg typo eheh
happy reading....






























Sudah beberapa hari ini sifat sandra mulai berubah kepada veira, veira menjadi semakin merasa bersalah dan takut jika sandra akan meninggalkanny.

"san, lu kenapa? kecewa sama veira" tanya kia

"gue bingung ki, sebenarnya gue gamau giniin dia, tapi gue sekarang lagi banyak pikiran soal masalah itu" sandra

"gue juga kaget denger cerita dari kia" saut kinan

"haha, tapi juga gue mau gamau harus sadar, ga seterusnya gue sama veira bisa terus bersama" ucap sandra

"huh iya sih, gue sama kia pasti juga bakal ada masanya kita harus selesai" Sandra

"tapi ga harus secepet ini kan nan, gue masih belum siap kalau harus ngelepasin dia, apa gue harus ngorbanin nyawa gue?" sandra

"tolol ege lu, jangan gitu, sama aja lu bakal pisah sama veira tolol" kia

"lu kecapean ndra, istirahat dulu sono tenangin pikiran lu dulu" tambah kinan

"hm oke lah, gue mau tidur di ruangan gue aja" sandra pun pergi meninggalkan kinan dan kia.

"veira dimana?" tanya kinan

"ngunci diri di kamar" kia

"ayo samperin dia, takutnya dia kenapa kenapa" kinan

Mereka berdua menuju ke kamar veira, untuk mengecek keadaan veira di kamarnya, mereka takut veira melakukan hal hal yang di luar dugaan mereka.

"vei, gue sama kia masuk ya?" kinan, namun tak ada jawaban, mereka berdua langsung masuk saja

"vei, udah jangan nangis, its okeyy semua udah terjadi" kia mencoba menenangkan veira

"gue gamau sandra pergii hiks hikss.." tangis veira

"jangan mikir yang ngga ngga vei, kamu tidur ya? tenangin pikirannya jangan mikir kemana kemana" kinan

"hikss a-ak takut sandra di bun-" belum selesai veira berbicara kinan sudah memotong pembicaraannya

"sttt udah gausah mikir kesitu, sandra bakalan baik baik aja, sekarang lu tidur" ucap kinan sedikit menggunakan nada tinggi yang membuat veira terdiam dan langsung tidur.

Di sisi lain Sandra yang kini berada di ruangannya mendapatkan pesan dari seseorang ntah siapa nomor itu ia tak kenal sama sekali.

pov cht sandra

"temuin gue di gedung **** di jalan ***" ucap seseorang pemilik nomor tersebut

"lu siapa?" tanya Sandra

"temuin gue atau veira yang bakal mati" ucap orang tersebut

"kayaknya gue tau lu siapa, lu bima kan" jawan Sandra

"haha ketahuan deh, kalau lu berani nanti malem temuin gue sendirian, tangan kosong'' bima

"nanti malem?" sandra

"kenapa? ga berani lu? cupu." bima

"gue berani, jam berapa gue harus temuin lu ntar malem?" sandra

"jam 21.30 temuin gue sendirian" bima

"haha oke lah, gue terima bim" Sandra

end

Cintaku Terhalang Oleh Gender Dan NormaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang