Flower ; 01

75 7 0
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

Pagi ini sedang mendung, terasa seperti masih dini hari padahal jam sudah menunjukkan 06 : 31, tapi Sunghoon masih tidur, begitu juga dengan Jake di pelukan Sunghoon tentunya.

Semalam Jake sudah menangis dan Sunghoon menemani kegalauan Jake tentang keluh kesah hidup mereka yang sekarang malah menjadi keluarga dalam artian saudara meski tiri, tapi Sunghoon adalah tipe orang yang tidak mau ambil pusing, dia tetap menganggap Jake sebagai kekasihnya namun sekaligus saudara tirinya.

Jake meringkuk di dekapan hangat sang kekasih atau sekarang tepatnya saudara tirinya yang masih tertidur lelap itu, terlihat sangat damai hingga suara ketukan pintu terdengar.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara wanita paruh baya yang lembut terdengar dari luar kamar mereka, "Sunghoon... Jake... Waktunya bangun, kalian harus sarapan dan pergi ke sekolah! "

Jake yang memang dasarnya memiliki tingkat sensitif yang tinggi 'pun terbangun dan dengan wajah bantalnya membangunkan Sunghoon.

"Bubby... Bangun.. " Ucap Jake dengan setengah mengantuk, jika di dengar lebih seksama, panggilan itu terasa sungguh tidak modis tapi mau bagaimana lagi, itu adalah usulan dari Sunghoon sendiri yang notabenya 'anak ngabres'.

Sunghoon hanya mendengar suara sayup bidadara di alam mimpinya, dan dia mulai terusik ketika Jake kembali mencoba membangunkan Jake dengan pukulan di perutnya.

"Park Sunghoon! " Sekarang suara Jake menjadi lebih kasar dan tegas karena kesal, dan tanpa ba-bi-bu Sunghoon menjingkat dan terbangun meski setengahnya masih di alam mimpi.

" Huh? Hah? Apa? Kenapa? " Ucap Sunghoon dengan linglung, khas baru bangun tidur yang kepaksa.

Jake dengan polos menggeplak bahu Sunghoon agar sadar sepenuhnya, dan berhasil, karena geplakan Jake bukan main-main.

Ibu mereka masih setia menunggu mereka bangun dengan sabar, meski harus mendengar suara keributan tidak jelas dari dalam.

" Kita akan segera turun, Ma... "

Setelah mendengar ucapan Sunghoon, Wanita paruh baya yang notabenya Ibu mereka itu hanya berdehem dan berjalan kembali ke dapur karena sudah mendapatkan respon.

Setelah hening beberapa menit, Jake menguap dan dengan cepat Sunghoon mengecup pipi Jake kemudian melarikan diri ke kamar mandi.

Jake yang mendapatkan kecupan aneh itu segera mengusap kasar pipinya, "Bangsat.. "

---

.
.
.
.

To be continued...




You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 14 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Flower - SungJakeWhere stories live. Discover now