Kejutan di hari itu [End]

84 10 0
                                    

BEBERAPA hari setelah kejadian Zoro tertidur sambil memegang remot televisi, hari yang sesuai dengan tanggal bertanda merah di kalender pun tiba.

Dengan seribu satu alasan, Robin ucapkan kepada Zoro yang intinya adalah dirinya tidak bisa pulang karena seorang profesor memberikannya pekerjaan untuk menjadi pemandu pameran benda bersejarah di sebuah museum. Banyak hal yang harus Robin persiapkan bersama tim yang ditugaskan.

Alhasil, Zoro hanya bisa mendengus pasrah sambil merebahkan diri di sofa. Tanpa semangat pun ia menonton acara ragam yang ternyata sama sekali tak dapat membuatnya tertawa. Aneh sekali, padahal pembawa acaranya sampai tertawa terpingkal-pingkal. Zoro akhirnya menarik kesimpulan bahwa dirinya tidak satu frekuensi dengan orang kebanyakan.

Dan, tak lama kemudian Zoro tertidur dengan televisi yang masih menyala.

Tanpa Zoro sadari, di depan pintu apartemennya sudah dipenuhi oleh segerombolan orang yang saling berusaha menahan diri untuk tidak berisik dan berakhir menggagalkan misi yang Robin jalankan hingga saat ini.

Lantas Robin menuju ke ruang tengah lebih duluan untuk mematikan televisi serta membangunkan Zoro. Sambil memberikan kode kepada rekan-rekan seperjuangannya menggunakan emoji jempol di WhatsApp, Robin pun mengucapkan, "Selamat ulang tahun, Sayang."

Seketika Zoro tersenyum dan mencium kening Robin. Namun, Zoro terkesiap saat mendapati teman-temannya muncul di ruang tengah mereka dan menyanyi untuk dirinya dengan nada yang sedikit tidak beraturan.

"Happy birthday, Zoro! Happy Birthday, Zoro! Happy birthday, happy birthday ... happy birthday, Zoro!"

"Cepat tiup lilinnya!" teriak Luffy. "Gak sabar nih mau makan kue buatan Robin sama Sanji!"

Zoro mengernyitkan keningnya dan menatap Robin untuk meminta penjelasan.

Lantas Robin pun menceritakan segalanya. Ternyata, selama ini Robin sibuk bukan hanya karena penelitian atau mengerjakan tugasnya sebagai dosen, tetapi ia juga mencoba meluangkan waktunya untuk belajar membuat kue dari Sanji, demi bisa membuat pesta ulang tahun yang spesial dari biasanya.

Hanya saja, Robin rupanya harus mengorbankan waktu kebersamaan mereka yang cukup singkat hingga berakhir semakin singkat, dan membuat sang suami menjalani hari tanpa semangat.

"Jangan marahin Robin, woi! Effortnya luar biasa dia. Harus bersyukur punya istri serba bisa macam Robin!" ujar Sanji.

"Siapa juga yang mau marahin Robin? Sok tahu!" respons Zoro.

"Ini kado dari kita," ucap Nami dan Usop bersamaan.

"Aku gak bawa kado, ya, maaf. Habisnya Robin mendadak kasih tahunya," ucap Luffy sambil memotong kue ulang tahun Zoro.

Sontak Zoro menyentil dahi Luffy dan membuat si makhluk pemakan segala ini mengaduh kesakitan.

Kemudian mereka pun menghabiskan waktu bersama sambil bermain monopoli dan yang kalah berakhir membantu Robin mencuci piring.

Akhirnya Zoro sengaja mengalah demi bisa berlama-lama dengan sang istri, berdua saja di penghujung hari ulang tahunnya.

"Aku sempat sedih, karena aku pikir bakal sendirian hari ini."

Robin tersenyum seraya berkata, "Aku gak akan tega lihat kamu sendirian di hari spesialmu. Maaf, ya, sudah bikin kamu sedih."

Zoro menggeleng. "Gak apa-apa kalau pada akhirnya kamu bikin kejutan buat aku. Gak apa-apa kalau pada akhirnya kamu menghabiskan waktu bareng aku. Terima kasih banyak, Sayang," ujar Zoro sambil mengecup kening Robin dan memeluknya.

Namun, ternyata aksi lovey dovey keduanya ditonton secara langsung oleh teman-teman mereka.

"Masih ada kita di sini, loh. Tunda dulu mesra-mesraannya, bisa kali, ya?" ucap Sanji.

Dan, yang lainnya hanya tertawa saja.

Seketika Robin tersipu dan membuat Zoro lekas mendekapnya.

Setelahnya, mereka semua kembali ke ruang tengah. Kembali bercengkerama, bernostalgia tentang masa-masa SMA, dan menjawab panggilan telepon dari Chopper yang memohon maaf karena tidak bisa datang lantaran ada operasi darurat di rumah sakit.

Dalam hati Zoro yang terdalam, ia merasa bersyukur akan kehadiran teman-temannya di hari lahirnya. Zoro sama sekali tak menduga hal ini akan terjadi. Mungkin bila bukan karena Robin, maka ia tak akan mengalami hal semacam ini. Mungkin bila bukan karena Robin, maka ia akan melewati hari ini selayaknya hari lain yang tak begitu berarti. Dan, mungkin bila bukan karena Robin, ia tak akan pernah ada di sini saat ini.

"Thank you for the surprise," bisik Zoro tatkala yang lain tengah sibuk merecoki Luffy yang kalah bermain ular tangga.

"You need to know that I have another surprise. I will tell you later!"

Zoro seketika membelalakkan matanya tak percaya.

Kira-kira apa kejutan lain yang akan Robin berikan untuknya, ya?


Fin.



Terima kasih kepada siapa pun yang telah membaca cerita ini.
Silakan tulis kritik, saran, atau apa pun di kolom komentar, ya ^^

To Make a Surprise | Zorobin (One Piece)Where stories live. Discover now