Sebuah Rencana

194 1 0
                                    


Sebuah desahan panjang terdengar nyaring di kamar Alexa Karna Arga baru saja menyamburkan larva panasnya. Alexa begitu pintar memainkan milik Arga sampai Arga selalu mengeluarkan cairan putihnya dengan cepat.

Tapi sangat di sayangkan cairan putih itu tak pernah Arga masukkan ke rahim wanita lain Karna ia tak ingin mempunyai anak dari wanita lain. Biarlah dia bersenang-senang seperti ini sampai waktu akan mengubahnya dengan sendirinya.

Arga juga tidak tau sampai kapan ia akan bersenang-senang seperti ini dengan Alexa yang pasti dia hanya ingin melampiaskan nafsunya yang tertahan selama ini.

"Kau sangat pintar memainkan milikku, aku bahkan sampai lupa untuk pergi kerja Karna permainan mulutmu mengalihkan pikiranku sayang" ucap Arga sembari mengelap semua larva berwarna putih tersebut.

"Terimakasih, kau juga begitu perkasa bermain di atasku. Aah, rasanya aku ingin sekali merasakan milikmu masuk ke dalam lubang buayaku" balas Alexa. Wanita cantik itu duduk di tepian kasur sambil melihat Arga mengelap semua cairan
putih yang kental tersebut dengan tisu.

Setelah di rasa cukup bersih, Arga segera memakai kembali celananya dan ikut duduk dengan Alexa. Mengelus rambut Alexa yang panjang dan mengecup bibir Alexa dengan mesra.

"Sabar sayang, menimal sampai bokongmu sembuh baru aku akan menggempurmu lagi" ucap Arga.

Alexa tersenyum manis pada Arga, ingin rasanya ia mengatakan jika nanti mereka bermain Arga memasukkan cairannya ke dalam rahim agar Alexa bisa menjadi ratu pertama di hati Arga, tetapi sayang semua itu ia tahan, ia tak ingin Arga marah karna keinginan Alexa yang terlalu berlebihan menurutnya.

"Baiklah, aku berharap bokongku segera pulih dan kita bisa bermain lagi di atas ranjang" ucap Alexa dengan senyuman yang terpaksa.

"Baiklah sayang, o iya Minggu
depan aku harus ke London Karna kak Rey menyuruh ku untuk membantu perusahaannya di sana" ucap Arga, tadi saat Arga dalam perjalanan menuju rumah Alexa Rey sempat menghubunginya sebentar dan mengatakan jika Arga harus datang ke London Minggu depan Karna perusahaan di London masih ada campur tangan dari Arga.

Mau tak mau Arga harus datang ke sana dan menyelesaikan semua
permasalahan di perusahaannya itu. "Berapa lama kau di London" tanya Alexa dengan nada lesu.

"Aku tidak bisa memastikan berapa lama aku berada di sana, minimal sampai kerjaan ku selesai baru aku pulang" jawab Arga.

Arga tau Alexa pasti takut jika dirinya akan bermain dengan wanita London, secara wanita London begitu ahli bermain di atas ranjang tapi Arga tegaskan dia tak akan pernah bermain di atas ranjang dengan wanita manapun karna baginya Alexa sudah lebih hot dari wanita lain.

"Tapi aku ingatkan kau tidak boleh mencari wanita lain di sana hanya untuk melampiaskan nafsumu" pesan Alexa pada Arga, jujur saja hati wanita dewasa itu sedikit tidak tenang karna kepergian Arga nantinya ke London.

"Kau tenang saja sayang, aku tidak akan bermain di atas ranjang dengan wanita lain. Kau sudah lebih hot dari wanita manapun karna aku hanya menyukai lobang mu saja, percayalah" ujar Arga
sungguh-sungguh.

"Benarkah begitu" tanya Alexa memastikan.

"Hm iya, kau sangat hot jika bermain bersama ku. Aah sungguh aku tidak sabar ingin menggempur mu lagi sayang, cepatlah sembuh dan kita akan menghabiskan waktu berdua di ranjang" kata Arga membuat Alexa tersenyum lebar. Arga begitu pandai menggoda dirinya sampai ia tak tahan untuk tidak tersenyum.

Setelah itu mereka berdua berpelukan, sebelum Arga pergi dia meninggalkan kartu hitamnya pada Alexa agar kekasihnya itu bisa belanja sepuasnya. Walaupun Alexa tidak bisa berjalan terlalu lama tapi kekasih itu masih bisa berlanja online di ponselnya.

"Aku pergi dulu sampai nanti" pamit Arga, pria dewasa itu keluar dari kamar Alexa meninggalkan Alexa seorang diri.

Di pertengahan anak tangga Arga berpapasan dengan Helena yang tengah membawa dua gelas minuman, Helena ingin mengantarkan Arga minuman tapi Arga malah pergi.

"Arga, kau mau pulang?, Bibi baru saja ingin mengantarkan mu minum" tanya Helena.

"Maaf bibi, kau terlambat mengantarkan minuman aku harus harus segera pergi ke kantor pagi ini Karna ada kerjaan ku yang belum selesai" Jawab Arga.

"Oh begitukah, ya sudah tidak apa-apa minuman ini biar bibi yang minum di kamar Alexa" ujar Helena.

"Baiklah bibi, maaf aku tidak bisa minuman Karna aku harus buru-buru" Arga pergi begitu saja meninggalkan Helena, sementara Helena geram sendiri melihat kepergian Arga. Padahal Helena ingin membuat Arga bermain dengan putri dan menyamburkan benih Arga si rahim Alexa agar Alexa bisa hamil dan menikahi putrinya tapi rencananya gagal total Karna Arga dari rumah.

"Sial, rencana ku gagal lagi" gumam Helena, kaki nan panjang itu menaiki tangga menuju kamar Alexa.

Bunyi sepatu berhak yang tidak terlalu tinggi itu terdengar nyaring di lantai dua hingga Alexa yang berada di kamar berdesis kecil

Beruntung pintu kamar Alexa tidak terkunci jadi Helena bisa masuk tanpa mengetuknya.

PRAANNGG...

Nampan yang berisi dua gelas itu Helena lemparkan di kamar Alexa membuat Alexa kaget seketika.

"Mami, ada apa dengan mu kenapa-"

"Kenapa Arga pergi secepat itu, kau tidak memuaskannya lebih dulu" sunggut Helena, nampak sekali Helena marah karna Alexa membiarkan Arga pergi.

"Mam, Arga kerja mami dia tidak bisa lama-lama di sini. Bagaimana caranya aku menahan Arga lebih lama di sini" tutur Alexa yang tidak terima jika dirinya di salahkan maminya.

"Ck, harusnya kau sudah bermain dengannya pagi ini. Bukannya kau bilang padaku kau ingin Arga memasukkan benihnya ke rahimmu agar kau bisa hamil hah" bentak Helena pada anaknya.

"Mami, apa kau lupa bokongku sedang sakit dan ini semua karna ulah keponakan Arga yang bocah itu. Tolong bersabarlah mami aku akan segera melakukan apa yang kau suruh ." Jelas Alexa pada sang Mama.

Helena menghela nafas kasar, baiklah sepertinya dia harus bersabar lagi agar semua rencananya tercapai.

Tanpa mengatakan apapun
Helena pergi dari kamar Alexa dan menyuruh pembantunya membersihkan pecahan gelas di kamar Alexa.

Alexa yang di tinggal hanya bisa terdiam sembari berdesis kecil, maminya itu selalu mendesak dirinya agar cepat hamil dan membuat rencana agar Arga memasukkan benihnya ke dalam rahim Alexa.

Semoga semua rencananya nanti tidak sia-sia dan berjalan mulus seperti jalan tol, hanya saja Alexa harus lebih banyak sabar Karna bokongnya yang sakit.

"Ini semua karna Anna, dia yang sudah membuat ku seperti ini. Awas saja kau Anna aku akan membalas perbuatan mu ini. Aku tidak peduli semarah apa Arga pada ku nanti yang jelas aku tetap membalas perbuatan mu ini bocah ingusan" gumam Alexa dengan mata yang penuh kilatan amarah.

Uncle Arga i love youWhere stories live. Discover now