➤•💥•°: ❝unspoken intentions.❞

11 1 5
                                    

—°0°—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

—°0°—

Shinohara terkapar lemah di tanah. Serangan dari All for One membuat tubuhnya menjadi babak belur hebat, bekas tusukan dimana-mana, serta darah yang terus mengucur keluar dari tubuhnya. Ia tidak berdaya di hadapannya. All for One hanya tersenyum melihat ekspresi kesengsaraan yang terpampang jelas di wajah Shinohara.

"Kamu tahu betapa tidak berdayanya quirk-mu jika dibandingkan denganku, kan?"

All for One berjalan mendekatinya dan menginjak kepalanya. "Sungguh, tubuh ini sempurna... sangat sempurna."

"Dengan tubuh ini, aku dapat menguasai dunia seperti apa yang adikku inginkan bertahun-tahun lalu. Pertama-tama, aku harus merebut kembali One for All dari tangan pewaris, Midoriya Izuku itu..."

Shinohara meremas kuat tanah di tangannya. Ia mulai menggertakkan giginya "...diamlah."

Raut wajah All for One menjadi sedikit tidak enak dilihat. "Oh, kamu masih bicara ternyata..."

"Ground Echo!"

Tanah yang berada di sekitar All for One mulai bergetar. Sebuah pilar transparan mulai menyerang dirinya. Tentunya ia dapat menangkis serangan bertubi-tubi dengan sangat mudah. Melihat itu membuat Shinohara berdecih.

Ia perlahan-lahan berdiri dengan tubuhnya yang sedikit oleng. Menatap tajam pada All for One. Ia mulai menggunakan quirk-nya. Shinohara melesat ke depan hadapannya. All for One mulai menyerangnya, Shinohara sekali lagi terhempas jauh karenanya.

Tidak ingin membiarkan pertarungan ini berjalan lama, ia mulai menggunakan serangan pamungkas. Kedua tangannya ia julurkan ke depan dengan telapak tangan yang membentuk segitiga. Walau ada resiko besar yang akan ia dapat setelahnya, ia tidak perduli. Yang ia harapkan, bahwa berikutnya All for One tidak pernah ada.

"Ku pastikan... kamu tidak akan pernah kembali lagi!"

***

Bakugo sangat kesal dengan Kurokawa saat ini. Serangannya hampir tidak ada gunanya. Kurokawa memang lawan yang sulit, Bakugo mengakuinya namun ia tidak sekuat All for One ataupun Midoriya sekalipun. Ia harus cepat menyelesaikannya, ia harus cepat membantu Shinohara melawan All for One. Ia harus... cepat...!

"Apa yang kamu bengong, kan, Dynamite!?"

Bakugo kembali menyerangnya. Ia memposisikan telapak tangannya dan ledakan-ledakan kecil mulai memenuhi telapak tangannya "AP Machine-gun! Matilah!"

Benang merah yang Kurokawa gunakan sebagai pelindung tubuhnya mulai terbakar karena serangan Bakugo padanya. Kurokawa berdecih, pada akhirnya ia  mengambil jarak darinya. Kurokawa mulai bersiap menyerang balik.

"Kamu--! Fierce Boundaries---"

"Terlambat!"

Bakugo sudah berada tepat dibawah Kurokawa dengan tangannya yang ditodongkan pada dagunya. Ia tidak akan segan-segan membunuhnya jika Kurokawa masih keras kepala. Yang terpenting dikepalanya adalah keselamatan Shinohara. Midoriya dan Todoroki masih kewalahan menyerang villain-villain itu. Hanya dirinya yang dapat membantunya.

white will; ーb. katsukiWhere stories live. Discover now