"Dan kamu..- apa yang kamu lakukan di gudang?" Jungkook balik bertanya dan Monday mengerutkan keningnya saat melihat Jungkook.

"Bersantai" jawab Monday dengan aksen anehnya yang terdengar sangat jelas.

Jungkook terdiam, ia melirik ke kotak bekal makan siang milik Monday dan sebuah laptop yang masih terbuka,

"Kamu sedang belajar?"Jungkook melirik layar laptop itu dan melihat sebuah buku matematika di samping ransel hijau yang terlihat sangat usang. Monday mengabaikan pertanyaan Jungkook, ia kembali memasang airpod di telinganya.

"Hei! Aku bertanya padamu!?" Jungkook kesal karena reaksi Monday yang sangat tidak ramah.

Monday menatapnya dengan wjaah datar dan melepaskan airpod di telinganya, ia menghampiri Jungkook dan tubuhnya sedikit membungkuk saat berjalan. Ia tinggi dan Jungkook bisa melihat tubuh kurus yang berjalan seperti alat peraga rangka torso manusia yang ia jumpai di laboratorium sains sekolah.

"Jika urusanmu sudah selesai, jangan ganggu aku dan pergi dari sini"Monday menatap dengan wajah datar dan Jungkook tersinggung karena ucapan teman sekelasnya itu.

"Tentu saja! Aku akan pergi!!!cih!" Jungkook kesal dan bersiap melangkah pergi tapi tiba-tiba ia mendengar suara derit pintu bersama dengan cekikikan seorang wanita.

Monday menariknya dengan cepat dan membuatnya kaget dan sangat bingung, ia bisa merasakan punggungnya yang bersandar  di dada Monday, dan kepala Jungkook ditarik lebih dekat.

Jungkook bingung dengan situasi yang sedang terjadi tapi ia melotot kaget dan kehilangan kata-kata saat melihat Pak Song, Guru Olahraga yang berciuman dengan salah satu staf administrasi Sekolah.

"Aku kangen padamu, .."

"Aku juga juga kangen sayang.."

"Ah, istriku akhir-akhir ini sangat menyebalkan"

"Lupakan wanita itu, cium aku lagi, sayang..."

Wanita itu cekikikan dan mereka berciuman lagi, Jungkook ingin melangkah keluar dari tempat persembunyiaannya tapi Monday menahan tubuhnya dan mencegahnya untuk menampakkan diri. Monday tidak bermaksud untuk memeluk Jungkook, tapi situasi genting sekarang membuat mereka tersudutkan dan Jungkook dilanda perasaan yang aneh saat Monday menarik dan memeluknya di antara jejeran rak tinggi sempit yang ada di dalam gudang.

Monday meraih bola tenis yang ada di rak atas, tangannya yang panjang dengan mudah mengambil benda itu dan ia sengaja menjatuhkan bola itu ke lantai.

Pak Song dan wanita itu terkejut dan panik, Pak Song berjalan mendekati rak dan Jungkook bingung kenapa ia menjadi ketakutan padahal ia sama sekali tidak berbuat kesalahan. Monday tetap diam  di belakangnya dan Jungkook bingung karena ia tidak bisa melihat ekspresi wajah temannya saat itu.

Bel sekolah berbunyi kencang dan wanita itu menarik pak Song menjauh dari lemari alat olahraga. Mereka pergi dan pintu gudang tertutup lagi.

Jungkook masih merasakan dadanya berdebar kencang dan ia merinding saat Monday mencondongkan wajahnya dan berbisik di telinganya. "Mereka sudah pergi, Jungkook"

"Oh! Ya!"

Jungkook meloncat kaget dan tidak sengaja membentur dagu Monday. Temannya mengerang sakit dan mengelus dagunya berulang kali, Jungkook melakukan hal yang sama dan mengelus kepalanya yang menghantam dagu anak aneh itu.

"Apa kepalamu terbuat dari baja?" Monday meringis sakit dan Jungkook memanyunkan bibirnya karena celetukan anak itu.

"Salah sendiri! Kamu mengangetkanku!" Jungkook protes dengan keras.

I Hate MondayWhere stories live. Discover now