Ch 5 - Pyshcal Education

754 78 7
                                    

Song for this chapter:

~ Tender Love - EXO

Author's POV.



"Candy! Kau lama sekali! Kau sedang apa sih di dalam?!" Pekik Hilda--teman Candy--karena Candy yang tak kunjung keluar dari kamar mandi. Padahal hanya ganti baju saja. Pikir Hilda.

"Coming!" Seru Candy sambil membuka knop pintu kamar mandi dengan perlahan dan slowmotion.

Hilda memutar bola mata nya malas, "Mengapa kau lama sekali sih ganti baju nya?" Tanya Hilda dengan nada tidak sabaran. "Um...-well, apakah baju ini terlalu ketat untuk ku?" Balas Candy.

Hilda pun menatap Candy dari ujung kaki sampai ujung kepala, "No, it's match for you." Ujar Hilda.

"Ugh, kau yakin? Ini...-sangat ketat bagi ku," Protes Candy sambil menarik narik celana dan baju olahraga nya.

"Ya, aku yakin. Sekarang ayo keluar," Ajak Hilda sambil menggandeng tangan Candy untuk keluar dari kamar mandi.

Suara deheman pun terdengar sangat keras dan dapat di dengar oleh Hilda dan Candy, deheman itu pun membuat Hilda dan Candy berhenti berjalan. "Louis?" Sentak Hilda kaget.

Louis hanya mengangguk dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, "Ya, boleh aku dengan Candy?" Tanya Louis dengan cengiran lebar nya. Hilda tersenyum tau apa maksud di balik perkataan Louis, "Tentu. Sampai jumpa Candy!" Sembur Hilda sambil meninggalkan Landy(Louis Candy).

(A/N: gue udah bikin nama shipper duluan lol)

"Jalan bersama?" Ajak Louis dengan malu-malu. Dengan senang hati pun Candy mengangguk, "Baiklah," Senyum Candy dengan manis.

"Do you know about something?" Tanya Louis.

Candy mengerutkan dahi nya, "Something? What is that? Kau belum memberi tahu ku, Lou." Jawab ku.

Louis tertawa, "You are so beautiful," Bisik Louis di telinga Candy dan dia langsung kabur meninggalkan Candy diam dan tersenyum sendiri karena perkataan Louis.

Candy langsung berjalan menuju lapangan dengan pipi yang bersemu merah dan berbagai sensasi di perut nya.

"Pagi anak anak! Silahkan berbaris!" Teriak Mr.Tomkins agar terdengar oleh semua murid murid yang berada di lapangan untuk mengumpul di tengah tengah dan tidak berpencar karena pelajaran sudah di mulai.

"Materi hari ini adalah basket. Saya tidak mau melihat kalian mengambil nilai hari ini dengan nilai di bawah rata rata. Jika saya melihat kalian yang tidak serius mengikuti nya, akan saya beri nol!" Seru Mr.Tomkins dengan tegas dan berwibawa.

"Sekarang berbaris sesuai urutan nomor absen!" Pekik Mr.Tomkins.

Sudah beberapa anak maju dan mengambil nilai vitro atau memasukkan bola ke ring dengan jarak di bawah garis yang ada bulat an nya.




(A/N: gue suka main basket tapi masih belom ngerti banget inti vitro kalo di jelasin itu kayak gimana, maklum ya hehe).




"7, Candy Aethel Scodelario!" Teriak Mr.Tomkins membuat Candy terlonjak kaget.

.

"Sekarang waktu bebas! Tapi aku minta, jangan keluar dari arena lapangan!" Perintah Mr.Tomkins. Murid murid hanya mengangguk paham sebagai jawaban.

Lalu para barisan langsung bubar dan mengelilingi sekitar lapangan, bahkan ada yang bermain basket dengan asik.

Berbeda dengan Candy, dia memang tidak menyukai untuk bergaul dengan anak yang terkenal. Tapi, Louis terkenal. Lantas, mengapa Candy mau berteman dengan Louis?

Entah. Bahkan aku juga tidak tau.

Candy langsung duduk di kursi yang menghadap ke lapangan, "Sendiri saja?" Suara berat membuat Candy tersedak saat sedang asik minum.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Candy pun terbatuk batuk hanya karena dua kata yang di ucapkan oleh Louis.

Louis langsung memijit dan menepuk nepuk punggung Candy pelan, "Uhuk! Lou- Uhuk!K-uhuk!Kau!" Pekik Candy masih agak terbatuk batuk.

Louis terkekeh, "Sorry, kau tidak apa kan?" Ucap Louis dengan polos. Louis duduk di sebelah Candy.

"Tidak apa apa bagaimana nya?!" Pekik Candy seraya menatap sinis Louis. "Ya-ya...-ya aku kan tidak sengaja." Ucap Louis terbata bata.

"Whatevs." Kata Candy malas.

Louis terkekeh, "Kau sangat lucu jika sedang marah." Frontal Louis dengan tidak sengaja. Louis langsung menggigit gigit bawah nya gugup. Sumpah ini relfeks yang memalukan. Pikir Louis.

"Apa?"

"Nevermind,"

"Kau aneh, Lou."

"Aku aneh tapi aku tampan. Yakan?"

"Seriously? Kau tampan?!"

"Iya."

"HAHAHAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHHAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHA!!!!" Tawa Candy menggelegar ke seluruh lapangan. Sementara Louis? Dia hanya asik melihat Candy tertawa selebar itu.

Belum pernah Louis melihat perempuan tertawa selepas, sebahagia, dan selebar seperti Candy sekarang.

"Aku ingin ke tengah ujung sana, mau ikut?" Ajak Louis. Candy mengangguk, dan mengekor Louis yang berjalan.

"CANDY AWAS!" Pekik Hilda memperingati Candy yang sedang jalan. Bola basket pun meluncur dengan mulus di kelapa Candy.

"Candy kau tidak apa?! Candy! Kau dengar aku?!" Pekik Louis sambil memangku kepala Candy yang tidak sadarkan diri.

"Fuck. Persetan dengan basket. Minggir aku mau lewat!!" Umpat Louis lalu dia menggendong Candy dengan ala bridal style menuju uks.

*****

Candy's POV

Aku terbangun dengan keadaan sangat pusing, kepala ku seperti di tusuk tusuk oleh ribuan benda tajam.

Aku mengerjapkan pandangan ku yang buram dan melihat ke kanan. Crap! Louis?!

"Aethel? Kau sudah siuman?" Tanya Louis panik. Sungguh, aku tidak mengerti apa yang di maksud Louis tentang aku siuman. Memang nya aku kenapa?

Aku mengerutkan dahi ku, "Huh? Aku dimana?" Tanya ku.

"Kau tadi pingsan karena Bella menghantam mu dengan bola basket. Kau masih merasa pusing?"

"Yeah, sedikit,"

"Jangan banyak bergerak ok? Aku akan ambil kan minum an untuk mu," Louis yang beranjak pergi, aku langsung menggandeng tangan nya membuat Louis berhenti berjalan dan menatap ke arah ku.

"Don't leave me alone, stay here, please." Lirih ku. Louis langsung duduk kembali di tempat semula.

***

A/N: makin ancur nih cerita. ada yang masih minat?

Brother • l.tWhere stories live. Discover now