"Ayo pacaran aja cil!"

Ucapan spontan Raiden membuat Chilla melotot bahkan Raiden memukul mulutnya akibat ucapan gila tersebut. Dia berdiri berhadapan dengan Chilla dengan wajah tanpa ekspresinya.

"Bercanda," lanjut Raiden.

       Chilla memukul keras lengan Raiden akibat candaan yang membuatnya sport jantung. Tapi tunggu, hubungan seperti apa yang sedang mereka jalani? Mereka terasa dekat diluar tapi jika dilihat mereka hanya orang asing yang kebetulan bertemu.

Saat ini mereka berdua saling berhadapan dengan pikiran yang berbeda.

"Sebenarnya apa yang sedang kita jalani?" Tanya Chilla tiba-tiba.

         Raiden menatap heran dengan pertanyaan dari wanita dihadapannya,  dia menaikkan sebelah abisnya dan berdehem untuk mencairkan suasana.

"Kamu berharapnya seperti apa?" Tanya Raiden.

        Tuan muda itu berjalan melewati Chilla lalu duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya, bahkan dia mengakhiri pembahasan tersebut dengan mengalihkannya ke iPad yang ada di meja.

"Kenapa balik bertanya?" Tanya Chilla berbalik menghadap Raiden.

Raiden diam dan fokus ke iPad yang sekarang berada ditangan nya.

"Saya harus tau diri dan memposisikan diri saya sendiri, tuan muda."

       Ucapan Chilla terdengar dingin dan penuh tekanan, hal tersebut membuat Raiden mengalihkan tatapannya ke wanita yang ada di hadapannya ini. Tapi hanya sebentar, tatapan nya kembali ke iPad lagi.

"Saya tidak ingin membahas hal berat untuk saat ini Nona Rachilla, silahkan keluar dan tidur dengan nyenyak malam ini."

Chilla tercengang dengan jawaban Raiden, untung saja dia dapat mengontrol wajah dan emosinya. Usiran halus itu tak didengar dan wanita dengan gaun Pink tersebut hanya diam memandang Raiden.

"Saya yakin kamu masih bisa melihat pintu keluarnya nona," usir Raiden dengan nada yang lembut tetapi Chilla bisa merasakan hawa dinginnya.

       Langkah kaki pun terdengar membuat kepala Raiden menoleh dan benar saja wanita tersebut sudah pergi dari hadapan nya, sebenarnya apa yang terjadi sehingga nona manis tersebut menanyakan hal yang Raiden pun tidak tau jawabannya.

****

       Sydney terdiam dengan tangan gemetar dibalik dinding toilet, pembicaraan dua orang ini tidak seharusnya dia dengar tetapi dia takut jika menampakkan diri di depan dua manusia itu. Sial sekali! Niatnya hanya ingin bersantai di Cafe keluarganya tetapi malah bertemu dengan orang tersebut.

Tangannya mencari handphone dan merekam percakapan mereka dengan tangan gemetar.

    Hampir tiga puluh menit dia diam disana dan kedua orang tersebut sudah pergi, tetapi dia masih diam dibalik dinding toilet. Untung saja toilet sepi dan belum ada orang yang lewat hingga tepukan seseorang membuatnya terkejut.

"Kamu kenapa?"

Raisa! Iya itu sepupunya.

        Dia memeluk Raisa dengan erat bahkan air matanya meluncur dengan deras, tetapi dia tidak memberikan alasan yang sebenarnya.

"Nangis aja dulu, aku temenin," ucap Raisa sambil mengelus punggung Sydney.

****

"Bagaimana hubungan anda dengan Rachilla Mahika?"

"Dimana keberadaan Rachilla? Kenapa hanya anda yang muncul di publik?"

"Kapan rencana kalian menikah?"

       Pertanyaan dari wartawan menyerbu Bian saat keluar dari salah satu studio stasiun TV swasta, dirinya tak menyangka bahwa kabar itu masih berlanjut hingga seminggu kemudian.

"Tolong jangan ganggu Bian terlebih dahulu!" Ucap Manager Bian yang menghalangi para wartawan untuk mencari jawaban pria itu.

        Bian tetap diam bahkan tidak tau harus mengatakan apa, dia benar-benar bingung karena Chilla menghilang dan entah dimana. Bagaimana jika Chilla tiba-tiba memberikan statment jika mereka hanya dijodohkan. Dia tidak mau hal tersebut terjadi.

"Mengapa anda diam saja Bian? Beri kejelasan atau jika perlu adakan konferensi pers bersama Rachilla!" Saran salah satu wartawan berambut pendek.

"Bawa sepupu Rachilla juga, bukan kah kalian terlibat skandal dating di bulan lalu? Mengapa tiba-tiba anda bertunangan dengan Rachilla bukannya Syifa?"

Bian terdiam tak bergerak sama sekali hingga manajer nya menarik dia dan memasukannya ke mobil.

Dia benci menjadi orang lemah seperti ini.

****

Notes:
Halo semua, makasih untuk kalian yang setia nungguin.

Makasih juga atas 10k nyaa, love you allah 💕

Yes, I'm Cinderella!Where stories live. Discover now