"Mn?" Jawabnya dengan sebelah tangannya yang lain mengelus lembut pipi Xiao Zhan, membuat pipi pemuda manis itu menampakkan rona merah secara perlahan.

"Apa jawabanmu?" Tanyanya Wang Yibo, tangannya masih betah mengelus pipi halus Xiao Zhan.

"H-huh?" Xiao Zhan seperti orang linglung, tidak dapat mencerna dengan baik apa yang Wang Yibo tanyakan. Jarak wajah, tatapan mata, hembusan nafas Wang Yibo yang dapat Xiao Zhan rasakan, serta pipinya yang mendapatkan elusan lembut, membuat akal sehat Xiao Zhan hilang begitu saja. Jantungnya pun sedang tidak baik-baik saja, berdebar sangat kencang. Sungguh, Xiao Zhan tidak dapat berpikir jernih saat ini.

"Jawabanmu atas pertanyaan Shizui, Xiao Zhan." Ucap Wang Yibo lagi, ia menatap lekat mata pemuda manis itu.

"A-aku, aku—"

Cup

Mata Xiao Zhan terbelalak kaget, tanpa diduga Wang Yibo mengecup lembut bibirnya.

Wang Yibo tersenyum, ia menjauhkan wajahnya, menatap Xiao Zhan yang menutupi bibirnya menggunakan tangannya.

Ciuman pertamaku.

Batin Xiao Zhan.

Wang Yibo mendekatkan wajahnya ke telinga Xiao Zhan.

"Aku menunggu jawabanmu, baby. Aku serius ingin menjadikanmu kekasihku." Bisik Wang Yibo yang di akhiri dengan mengecup pipi Xiao Zhan. Setelahnya Wang Yibo pergi dengan senyum puas yang menghiasi wajahnya, meninggalkan Xiao Zhan yang mematung ditempatnya.

.
.
.

Xiao Zhan saat ini sedang berbaring di kasur kecilnya yang keras, tubuh mungilnya terlihat tampak nyaman tidak merasa sakit sama sekali karena sudah terbiasa tidur beralaskan karus keras tersebut.

Matanya menatap langit-langit kamarnya yang luasnya tak seberapa itu, mengingat kembali ucapan Wang Yibo saat di ruang istirahat restoran siang tadi.

Kekasih?

Xiao Zhan membatin.

Menjadi kekasih seorang duda beranak satu.

Kenapa harus duda?

Kenapa harus seseorang yang sudah memiliki buntut?

Xiao Zhan terus membatin frustasi.

Ya, walaupun Shizui menggemaskan sih. Yibo gege juga tampan, eh

Xiao Zhan dengan cepat menggelengkan kepalanya saat Ia dengan mudahnya mengakui bahwa Wang Yibo itu tampan.

"Aish! Seharusnya aku marah karena dia telah berani mencuri ciuman pertamaku, kenapa aku malah memujinya tampan?" Xiao Zhan menggerutu kesal.

"Tapi, jika dipikir-pikir lagi dia memang tampan sih." Ucap Xiao Zhan sambil mengetuk-ngetuk dagunya menggunakan jari telunjuknya.

"Hah, entahlah! Aku pusing memikirkannya." Ucapnya lagi lalu berguling-guling di kasurnya yang kecil itu, dan kembali terlentang saat tumbuh mungilnya hampir saja terjatuh ke lantai.

"Hah..." Xiao Zhan menghela nafas panjang, "lagipula orang miskin sepertiku tidak pantas untuknya yang memiliki segalanya. Seperti langit dan bumi, sangat jauh dan tidak akan mungkin bisa bersatu ataupun bersama."

Xiao Zhan terus melamun, sampai ia tersentak kaget saat mendengar suara benda jatuh yang sangat keras dari arah depan flatnya.

Brak!

Itu seperti suara pintu flatnya yang di dobrak paksa.

"Apa ada maling?" Ucap Xiao Zhan pelan, ia turun dari tempat tidur secara perlahan dan mengambil teflon yang selalu tergantung di dinding kamarnya, berjaga-jaga jika sewaktu-waktu terjadi keadaan urgent seperti saat ini, benda itu akan menjadi senjata untuk Xiao Zhan.

Brak!

Brugh!

Xiao Zhan kembali tersentak kaget mendengar dobrakan yang lebih keras dan di susul oleh suara benda jatuh.

Oh, astaga! Apa maling itu merobohkan pintuku?

Xiao Zhan membatin takut.

Tangannya memegang gagang pintu kamarnya, membukanya perlahan dan menyembulkan kepalanya guna melihat situasi sekitar. Sekiranya dirasa aman, Xiao Zhan keluar perlahan menuju pintu depan.

Dan betapa terkejutnya ia saat melihat pintu flatnya sudah tergeletak di lantai dengan mengenaskan. Lebih terkejut lagi saat melihat seorang pria berdiri di depan sana menatap lekat padanya.

"K-kau?" Ucap Xiao Zhan tergagap saking terkejutnya.













Tbc.

Jangan lupa vote dan komen.

See you.

Hot Daddy (YiZhan)Onde histórias criam vida. Descubra agora