05.

581 42 2
                                    

"Kak."

"Hm?" Tanpa menoleh Daniel tetap melanjutkan acara memasak untuk adiknya.

Saat ini memang hampir malam dan Calvin yang mungkin hobi makan ini merengek untuk di buatkan makan, karna Daniel tidak tega monolak mata berbinar Calvin ia pun membuatkannya.

"Juju udah tidur dek?" Daniel sekarang memang membiasakan memanggil twins dengan sebutan 'adek' dan menurut Justin itu agak geli.

"Udah kak, kayaknya dia kecapean banget."

"Kamu nggak cape?" Tanya Daniel.

"Cape sih, tapi lebih ke laper hehe." Calvin hanya terkekeh garing.

Sang kakak yang mendengar pun hanya menggeleng kepalanya, nggak heran sih.

Setelah beberapa menit suara Daniel terdengar antusias. "Makanan sudah jadi, ayam suwir spesial untuk adiknya kak Niel."

Daniel meletakannya di hadapan Calvin, "Coba rasain."

Calvin mengangguk semangat dan memakan suapan pertama. "Emm ... Enak! Adek suka!" Suara Calvin terdengar sangat bahagia dan antusias membuat Daniel terharu.

"Kalo gitu habisin ya?" Calvin mengangguk kemudian menyantap ayam suwirnya dengan lahap.

Daniel mengulas senyum, hatinya menghangat hanya karna Calvin begitu lahap memakan masakannya.

'Sekarang aku yang urus semuanya Daniel, kamu tenang aja.'

.

.

Sesuai janji, Daniel membuatkan bekal dan sarapan untuk kedua adiknya, setelah selesai semua ia bergegas membangun sikembar.

"Adek, bangun!"

Tok! Tok!

"Iya kak." Justin membukakan pintu sambil menguap. "Ini udah bangun loh."

"Alvin?"

Terdengar teriakan dari dalam kamar. "UDAH!"

"Kalo gitu nanti kebawah." Justin hanya mengangguk. "JANGAN LUPA MANDI JUGA!"

"Iya kak, astaga."

Daniel sendiri pun berjalan ke kamar mandi, tapi sebelum itu ia mengambil handuk, baju sekolah dan setelahnya masuk kedalam.

Daniel mandi hampir 15 menit lebih, keluar dengan wajah segar dan lebih fresh.

Ia memandangi dirinya di depan cermin full body Daniel memakai seragam sekolah dengan dipandukan hoodie hitam over size, terlihat lucu tapi bad.

'aku ternyata ganteng juga, hehe.'

Setelahnya Daniel berjalan menuruni tangga dengan tas dipunggung nya. Langkah nya begitu ceria sampai aja menyadari suasana di meja makan terasa sangat tegang.

'Pa .. papa?!'

Daniel memelankan jalannya kemudian duduk disebelah Justin yang diam membisu.

Suasana sangat mencekam.

"Pa-"

"Kau tidak membuat masalah kan Daniel?" Jackson memotong ucapan Daniel dengan pertanyaan sarkas, matanya menelisik Daniel yang terlihat berbeda.

[BL] Daniel is mineDonde viven las historias. Descúbrelo ahora