🎧] 1

7 3 1
                                    

Ran sedikit tersentak kaget setelah mendengar ucapan mereka bertiga. Ketiga gadis tersebut menatap Ran tanpa henti, membuatnya sedikit risih.

"Apa ada yang salah?" tanya Ran sedikit kikuk.

Mereka bertiga menggeleng. "Nggak. Sama sekali nggak ada," jawab Kay kemudian menatap Ran lagi.

Ran jadi sedikit canggung karena dia terus-terusan ditatap oleh mereka bertiga.

Shenna yang sadar segera berdehem untuk mencairkan suasana. "Sorry. Kita lagi kagum sama lo karena wajah lo sangat imut dan persis orang Jepang," jawabnya jujur.

"Menurut gua, dia juga mirip orang Korea," celetuk Kay dan Sha mengangguk setuju.

Ran tersenyum kikuk karena bingung menanggapi ucapan mereka hingga terdengar suara dari bagian depan aula.

"Baiklah ... untuk calon siswa/i, silahkan berkumpul dan berbaris sesuai data yang sudah kami kirim di grup agar kami bisa mendata kehadiran kalian semua," ucap salah satu osis yang memegang mic.

Semua murid langsung pergi berkumpul menuju barisannya. Ran yang baru saja berjalan menuju barisannya sudah terseret oleh ketiga teman barunya untuk berbaris bersama.

Tidak disangka bahwa ketiga teman barunya itu satu barisan dengannya sesuai dalam data yang dikirim di grup chat-nya.

Selesai semua berbari, osis mulai menyebar ke barisan calon siswa/i baru dan mulai mengabsen. Ran sedikit melirik dari tempat barisannya untuk melihat osis yang akan mendamping barisannya.

Di saat Ran fokus melihat kertas absen yang tergilir ke belakang untuk ditanda tangani oleh siswa, tiba gilirannya untuk mengabsen.

Ran mengisi daftar absennya tanpa menyadari dirinya ditatap salah satu osis di sebelahnya. Ran sedikit menoleh dan terkejut melihat osis tersebut.

Cowok itu sedikit terkekeh melihat reaksi Ran dan menurunkan salah satu earphones yang ia gunakan. "Ranaya Zyafana Putri ... sudah selesai?" tanyanya.

Ran jadi sedikit kikuk karena ia dipanggil dengan nama lengkap kemudian sedikit mengangguk. Ia menyerahkan kertas absensi tersebut pada cowok osis dihadapannya.

Cowok itu menerimanya dan menatap semua nama yang berada di kertas absensi tersebut. "Ada yang tau Sakara Hirotama Rozand di mana?" tanyanya sambil menatap semua barisan murid di depannya hingga dia melihat salah satu siswa mengangkat tangannya.

"Darimana?"

"Habis dari toilet, kak."

Cowok itu menggeleng pelan kemudian menyerahkan kertas absensi di genggamannya. "Absen."

Siswa itu mengambil kertas absensi dan mengisi absensinya kemudian kembali menyerahkannya pada cowok tadi.

Cowok itu pergi menemui teman osisnya dan menyerahkan kertas absensi tadi. Ran melihat itu hanya terdiam dan sedikit melirik ke arah siswa yang baris di belakangnya karena baru datang.

Siswa itu melirik balik Ran dan tersenyum. "Hai, gua Sakara Hirotama Rozand. Panggil aja Hiro."

Ran membalas senyumnya. "Ranaya Zyafana Putri. Panggil aja Ran."

Hiro terdiam sejenak sambil menatap Ran kemudian mulai berbicara. "Adiknya Kak Juna?"

Ran sedikit tersentak kaget. "Iya ... bagaimana kamu bisa tau?"

Hiro terkikik sejenak. "Gua temenan sama kakak lo. Dia pernah nunjukin foto lo ke teman-temannya, jadi gua tau."

Ran mengangguk mengerti. "Kalau begitu salam kenal, Hiro."

Hiro tersenyum. "Salam kenal juga, Ran."

Setelah sesi perbincangan sebentar itu, osis mulai bersuara menggunakan mic dan membacakan kegiatan yang akan dilakukan.

―🎧○🎧○🎧―

Jam istirahat tiba. Semua calon siswa/i keluar dari aula menjuju kantin. Ran yang mengemasi barangnya, langsung disamperin oleh ketiga teman barunya.

"Ran, ayo ke kantin bareng," ajak Kay.

Ran menoleh dan mengangguk pelan kemudian berjalan bersama mereka menuju kantin.

Terlihat kantin penuh dengan siswa/i bahkan melihatnya saja terasa sesak.

"Uhh ... penuh sekali," celetuk Shenna.

"Apa kita istirahat dekat lapangan aja?" tawar Kay dan disetujui yang lain kemudian menatap Ran.

"Ran, bawa bekal atau gak?" tanya Shenna.

"Aku bawa," jawabnya sambil mengangkat kotak bekal yang dibawanya.

"Bagus ... ayo kita ke lapangan!" ajak Kay dan mereka berjalan menuju lapangan.

Dilihatnya ada bangku kosong di sekitar lapangan, mereka berjalan ke arah bangku kosong yang teduh tempatnya dan duduk di sana.

Mereka mulai membuka kotak bekal masing-masing dan istirahat bersama. Ketiga teman baru Ran asik berbincang bersama dirinya terdiam sambil mendengarkan perbincangan mereka.

Tak sengaja, netra Ran menangkap sosok osis yang tadi berada di sebelahnya saat dirinya mengisi absen. Cowok itu selalu mengenakan earphones di telinganya.

Ran berhenti menatap cowok itu dan kembali melanjutkan istirahatnya. Tanpa ia sadar, cowok tadi diam-diam meliriknya.














































―――※《🎧○ To Be Continued ○🎧》※―――

Halo~
Agak ... gimana gitu, ya? 🥲
Sayangnya lebih pendek dari chapter sebelumnya. Kuharap kalian suka 🥺

―🎧○ Cast ○🎧―

🎧) Sakara Hirotama Rozand

🎧) Sakara Hirotama Rozand

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Cantik ... tapi dingin banget woy!"

ׂׂૢ་༘࿐ ꒰🎧꒱┊Mei 11th, 2024 by ©ParkNayaaaaa

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: May 14 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Sweet Love SongDove le storie prendono vita. Scoprilo ora