12. GREAT JOB TODAY

12K 1.6K 2.5K
                                    

Haii! Sebelum membaca hayuk beri komentar🌷🌷🌷di sini

Klik bintang votenya juga dan komennya nanti juga yaa gengs bacanya enjoy dan perlahan aja

Beri juga komentarmu tiap paragrafnyanya

🌸Happy New Year Semuanyaa🌸

🌸Happy New Year Semuanyaa🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12. GREAT JOB TODAY

Detik demi detik membuat Ghea duduk menatap keduanya. Sudah sejam, namun bagi Ghea rasanya lama sekali. Ghea melihat Chia dan Neneknya lewat sementara Galang masih duduk di depan Papa Ghea.

"Saya pacar Ghea om. Saya yang ngajak Ghea pergi tadi. Kalau tadi ada om mungkin saya bakal ijin sama om," kata-kata Galang terdengar lugas.

"Saya kira dia keluyuran kemana," balas Heri, Papa Ghea.

"Om gak perlu khawatir. Saya gak mungkin ngajak Ghea ke tempat yang sembarangan," Galang menjawab tegas.

Sejenak Heri menatap Ghea lalu pada Galang. Terdiam sebentar. Meskip begitu, Heri juga mengkhawatirkannya. Namun melihat gesture anak laki-laki di depannya ini membuat Heri sangat takjub.

"Papa ke sini mau ngapain Pa?" tanya Ghea.

"Ngecek kalian berdua aja."

"Tumben Papa ada waktunya."

Mendengar kata-kata Ghea membuat Galang menoleh padanya.

"Malem ini kerjaan Papa udah selesai. Tadi pulang ke sini buat kamu sama Chia."

"Syukurlah," hanya begitu balasan Ghea.

Beberapa menit kemudian Galang berpamitan untuk pulang. Membuat Ghea masuk ke dalam. Ia tak mengatakan apapun pada Heri, Papanya. Itu membuat Heri selalu bertanya-tanya apa yang ada di pikiran anaknya, walau Heri tahu apa yang pernah ia lakukan pada Ghea dan Chia, anak-anaknya.

"Ghea sudah tidur?" suara pintu diketuk.

Ghea membuka pintu kamarnya dan melihat Heri berdiri di depannya.

"Udah malem Pa. Ghea mau istirahat."

Mengerti, Heri mengangguk. "Iya udah kalau gitu. Pintunya inget ditutup."

Ghea lalu menutup pintunya dengan perlahan membuat Heri—Papanya menatap pintu itu.

Dulu Ghea sering kali menunjukan dengan terang-terangan pada Papanya bahwa ia tidak suka diperlakukan seperti itu. Dulu selalu, Ghea meminta waktu pada Papanya itu untuk adiknya yang selalu ingin kehadiran Papanya. Menemaninya berobat hingga perawatan intensif.

Bahkan mobil, kelas kursus yang Ghea inginkan, sampai beberapa barang baru dari Papanya. Kini menjadi milik Niken.

Namun sekarang Ghea hanya lebih banyak diam di depan Heri. Itu membuat Heri merasa—takut.

GALANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang