TELEPON DARI MASALALU

Start from the beginning
                                    

" Naahhhh ini abii kamu yaa, tampan kan," puji Ziva.

" Umur umiii tahun ini 16 tahun dan abi?"

" 23 tahun, " jawab Gus Agam yang membuat Ziva membulat kan matanya sempurna.

" Maaf ya nak, usia bapak kamu tua banget," kikik Ziva yang membuat Gus Agam mendengus kesal..

" Tuaa gini tapi ganteng," sombong Gus Agam.

" Dan maaf yaa anak nya umiiiii. Kalau umi muda banget umurnya. Bukan karena apa atau hal negatif yaaa, tapi pernikahan abi sama umii itu, didasari ketidak sengaja an karena."

" Abi ga sengaja cium kening umi," sambung Gus Agam.

" Ahahahahahah," tawa Ziva.

" Nanti kalau anak umi liat vidio ini, jangan malu yaaaa , soal nya umi dulu pembalap liar, etss dan kamu ga boleh jadi pembalap liar," kata ziva.

Gus Agam sendiri terus menatap Ziva dengan lembutnya , tidak fokus ke kamera.

" Maaf nanti kalau umi ga bisa jadi umbi-eh kok umbi. Umiii astaghfirullah," kesal Ziva yang membuat Gus Agam tersenyum lembut.

" Maafin abi juga, kalau lebih sayang umi dibanding kamu nanti," tutur Gus Agam seraya membenamkan wajahnya di leher istrinya.

" Pokoknya nanti kamuuuuuuu. Anak umiii , ga usah mirip sama umii, mirip sama abi aja yaaa. soalnya kalau mirip umii kam-"

Kata-kata Ziva terhenti karena ada telepon masuk dari seseorang.

" Siapa nih?"

" Angkat coba, " mendengar perintah sang suami,  lekaslah ziva mengangkat panggilan itu.

<<Telepon>>

("Assalamu'alaikum, dengan Gus Agam?") ucap sang penelepon.

Setelah mendengar suara penelpon merupakan wanita, wajah Ziva menjadi masam.

("Wa'alaikumsalam, dengan istrinya") jawab Ziva.

("Gus Agam nya dimana Ning?") tanya si penelpon.

Gus Agam merasa khawatir melihat reaksi Ziva yang terlihat muram itu. Ziva lekas memberikan ponselnya ke sang suami.

("Halo assalamu'alaikum, dengan saya sendiri. Siapa?") tanya Gus Agam.

("Punten Gus, Gus tidak lupa dengan kajian di daerah saya kan?") tanya sang penelpon.

("Tidak, ini siapa . Rui ya?") ujar Gus Agam seraya membelai pipi Ziva dan menatap lembut ke arahnya.

("Benar Gus.. saya dapet nomor Gus Agam dari staff. Nah Gus tidak lupa kan dengan hari ini,") kata Rui.

(" Nggak,") singkat Gus Agam kemudian menjauhkan ponsel dan mengecup singkat bibir istrinya yang cemberut.

"Jangan mengerucutkan bibirnya, mau goda mas hm?" bisik Gus Agam , kemudian fokus pada ponsel lagi.

( "Ya sudah saya matikan.. nanti jam 04 sore saya berangkat") ujar Gus Agam seraya memainkan bibir istri mungil nya dengan tangan nya.

("Ya,Wa'alaikumsalam,") ujar Gus Agam langsung mematikan ponsel.

Ziva masih melototi Gus Agam seperti menanyakan 'kok bisa Rui telpon mas Agam' gitu ya.

Sebelum menjawab tatapan intimidasi dari istri bocil nya, Gus Agam menarik nafas sedalam samudra lalu menghembuskan nya.

" Jadi gini Lo say-"

" Apa!! Janjian kan sama  Rui ," kesal Ziva asal memotong percakapan Gus Agam.

" Yassallam, enggak gitu loh princes, jadi gini, kamu inget kan kalau nanti malam mas harus ngisi kajian di kampung sebelah. Karena Rui itu staff ,  dapat no mas juga dari staf yang lain. Faham Baby girl," ujar Gus Agam membelai lembut wajah ziva

istri mungil nya Gus Agam Where stories live. Discover now