Don't Believe

3 0 0
                                    

Tertawa dengan garis yang susah dikondisikan.

Bolehkah meminta maaf kepada semua.
Bolehkah semesta memaafkan saya.

Banyak hal yang tidak saya ketahui.

Seseorang datang dengan secarik putih.

Meminta saya untuk mengerti.
Meminta saya untuk membujuk.
Meminta saya untuk kasihani.

Tulang yang semula kuat, terasa lemah, dengan dentuman demi dentuman yang tidak bisa saya elakan. Bola ini bergerak kesana kemari. Memerah, berkaca, menarik garis untuk tetap kokoh.

Geram. Kecewa. Tidak percaya.

Apakah kalian tahu? Secarik putih itu sudah 4 bulan yang lalu tertera.

Sudah lama ternyata, kenapa saya baru mengerti?

Kemana saja saya kemaren?

Bersikap seperti tidak tahu apa-apa.

Berjalan tegap paripurna.

Dan disadarkan

This is a dream

Wake up

This is real?

3 Juni 2022

Sering Sunyi, Ternyata RamaiWhere stories live. Discover now