SK8 The Infinity Fanfiction
Langa dan Reki adalah sahabat yang sama-sama suka skateboard. Namun, mereka berantakan karena Reki iri dengan kemampuan Langa yang lebih baik darinya. Langa juga ditantang oleh Adam, seorang skateboarder yang ingin menjad...
Jihan pun berkumpul di markas bersama Joe, Cherry, Shadow, Langa dan Reki. Jihan pun menyampaikan pada mereka berlima bahwa ia baru saja menghadap Shadow. Mereka berlima, tentu saja takjub akan kenekatan Jihan.
"Jihan, kau benar-benar nekat sekali..." - Miya.
"Kau tidak tahu bahwa Adam itu berkuasa? Aku takut kamu nanti diapa-apain ama Adam." - Cherry.
"Astoh wiruloh halngadim..." - Langa.
"Pfft..." Jihan pun jadi ngakak lantara Langa pengen beristighfar tapi pelafalannya salah.
"Eh, apakah aku salah?" Tanya Langa.
"Iya Langa, yang benar adalah Astaghfirullahaladzim. Ikuti aku. Astagh," - Jihan.
"Astagh," - Langa.
"firullah," - Jihan.
"firullah," - Langa.
"haladzim." - Jihan.
"haladzim." - Langa.
"Astaghfirullahaladzim..." - Jihan.
"Astaghfirullahaladzim..." - Langa.
"Masya Allah, Langa... Kau melafalkannya dengan baik. Sekarang ikuti aku, asyhadu..." Tutur Jihan
"HEI, AKU TAHU ARAH PEMBICARAAN TERSEBUT KEMANA..." Tutur Langa agak ngegas.
Jihan pun ketawa.
"Tapi syukurlah Jihan, kau tidak apa-apa." Tutur Joe.
"Kau benar-benar pemberani Jihan, memangnya kau tidak takut?" Tanya Shadow.
Jihan menarik napasnya sebentar, menghembuskannya, lalu berkata "Untuk apa aku takut? Aku punya Allah. Hasbunallah wa ni'mal wakil. Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung."
"Iya Reki, islam memang agama yang indah. Agama yang rahmatan lil alamin. Namun sering sekali orang mengira bahwa agama islam adalah agama kekerasan, teroris dan sebagainya. Padahal, Islam itu agama yang anti kekerasan dan membuat kerusakan, pantang menghina, merendahkan atau memberi label negatif, menjauhi prejudice (su'udzan), mencari-cari kesalahan orang lain (tajassus) dan ghibah."
Mereka berlima pun terdiam mendengar penjelasan Jihan. Tapi akhirnya, Reki membuka suara kembali.
"Setelah mendengarkan pemaparan darimu, aku semakin yakin bahwa islam bukanlah agama yang mengajarkan kekerasan. Bahkan kau kemarin menyatakan sendiri kepadaku dan Langa bahwa memang sebaiknya tidak boleh bermusuhan lebih dari tiga hari. Itu sungguh indah."
"Masya Allah tabarakallah, iya Reki. Betul sekali."
"Kami jadi semakin tertarik untuk mengetahui dan mempelajari agamamu." Tutur mereka berlima.
"Masya Allah... Alhamdulillah... Tapi aku tidak memaksakan kalian loh ya! Lakum dinukum waliyadin. Untukmu agamamu dan untukku agamaku."
"Tentu saja, Jihan! Kami tahu akan hal itu!" Tutur mereka berlima.
'Masya Allah, mendengar kalian yang tertarik dengan agama islam saja aku senang sekali. Apalagi kalau kalian memeluk agama yang indah ini. Alhamdulillah ya Allah, dakwahku tersampaikan.' Batin Jihan.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
