"Males, " Ziva pun segera mendorong paksa Gus Agam. Namun hasilnya nol, Gus Agam tak bergerak sama sekali.

" Awassss!!" rengek Ziva.

" Iya. Udah jangan ngambek," tutur Gus Agam.

" Assalamu'alaikum. "

" Wa'alaikumsalam," jawab lembut Gus Agam.

Selepas mengucapkan salam, Ziva lekas pergi menjauh dari sang suami. Selepas berpamitan kepada sang suami dan mertuanya. Lekaslah Ziva pergi menunju ke Madrasah Aliyah.

Sepanjang lorong menuju kelas, Ziva dapat mendengar para santri tengah berbisik tentang wanita. Yang jelas Ziva tak mengetahui hal itu.

" Benerran. Si Rui balik?"

" Wah gilaa cuy. Akan kah ada perang dunia di sini!!"

" Denger-denger, dia bawa anak. Mana udah gede, kek nya itu anak yang diluar nikah."

Dan masih banyak lagi perbincangan remaja itu. Awalnya Ziva tidak peduli , dan asal lewat saja.

Namun baru beberapa kali melangkah, Ziva langsung menghentikan nya, ketika mendengar nama sang suami terseret juga.

" Kira-kira Gus Agam balik lagi ke masa lalunya tidak ya?"

" Kek nya iya deh, soalnya kan masa lalu selalu jadi pemenang," akui salah satu santriwati.

Ziva yang tak tahan lekas membalikan badan dan mendekati para santriwati.

"Assalamu'alaikum. Cuma mau ngingetin, dosa kalian banyak. Jangan nambah dosa dengan berghibah," ketus Ziva.

Selepas mengatakan hal tersebut. Ziva lekas pergi dengan kekesalannya.

" Walau cuma sekilas, sorot mata Ning Ziva serem cuy," akui salah satu santri. Mereka memperhatikan Ziva berjalan menjauh dari mereka.

***

Akhirnya setelah beberapa menit berjalan. Kini Ziva sudah sampai dikelas, dan lekas masuk.

" Ning Ziva, pr matematika nya udah?" tanya teman sebangku Ziva.

Ziva lekas duduk dikursi dan meletakan tas nya . " Belum tuh," balas Ziva.

" Kok belum?"

" Lupa," dengan mudahnya Ziva mengatakan hal tersebut, yang membuat temannya menggelengkan kepalanya.

" Waduhhhh Ning. Ga takut dihukum lagi," tanya teman yang lain. Ziva hanya menjawab pertanyaan tersebut dengan gelengan kecil nya.

Tak lama bel kelas pun berdering, menandakan waktu belajar mengejar akan segera dimulai.

Saat ini dikelas Ziva sedang ada guru. Dan jam pelajaran pertama adalah matematika.

" Jadi silahkan dikumpulkan ke depan pr Minggu lalu," kata ustadzah.

" Baik ustadzah," jawab semuanya.

Ziva hanya menatap luar jendela memperhatikan sesuatu. Seakan-akan tak peduli dengan guru didepannya.

Melihat Ziva termenung, membuat sang ustadzah merasa kesal , dan lekas menegurnya. "Ehemm Ning."

istri mungil nya Gus Agam Where stories live. Discover now