03.

648 48 2
                                    

Setelah beberapa hari berlalu, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu Daniel datang. Ya hari senin, hari pertama Daniel sekolah setelah libur beberapa hari dirumah sakit.

Hari ini ia tampak berbeda, yang bisanya baju dikeluarkan, dasi tidak dipakai dan rambut berwana, seehkarang ia tampak manis dan imut.

Daniel berjalan menuruni tangga, ia melirik jam ditangannya, waktu menunjukkan pukul 06.22 sedangkan sekolah masuk jam 08.00 tepat.

Setelah sampai di ruang makan, Daniel hanya melihat kedua adiknya, ia tidak melihat si tua bangke itu, bahkan Daniel hanya melihat beberapa kali ayahnya. Itupun saat malam hari.

"Daddy kemana?," Tanya Daniel, ia menduduki kursi yang bersebelah dengan Justin. Tangannya mengambil roti yang sudah disiapkan dan segelas susu coklat hangat.

Harus diingat, Daniel adalah si pecandu susu coklat.

Justin menghela nafas, "Biasa kak, udah berangkat." Daniel yang mendengarpun menghela nafas.

"Nggak papa sekarangkan ada kak Niel, hehe." Calvin mengatakan itu karna melihat kedua kakaknya yang tampak sendu, ia juga sebenarnya, tapi ia tidak akan membuat suasana menjadi hening.

Daniel terkekeh pelan, mengambil susu kesukaannya dan meminum hingga tandas. "Iya, besok-besok kakak yang bikin sarapan sama bekel buat kalian." Seru Daniel.

"Sejak kapan kakak bisa masak." Mendengar pertanyaan Justin, seketika Daniel menengang. Terkekeh pelan Daniel mencoba mencairkan suasana.

"Udah lama kok hehe, kamu kan nggak tau."

"Oh iya." Lirih Justin, Daniel miringis.

Hei, Daniel tidak bermaksud tau.

"Mending sekarang kita berangkat, ayo." Ajak Calvin.

"Tapi, kakak sama siapa?," Daniel berkata dengan bingung. Sejujurnya ia tidak bisa mengendarai motor ataupun mobil. Ia bisa motor, tapi matic. Maklum anak panti asuhan.

"Kak Niel kan ada motor." Ujar Calvin, ia berjalan pelan dengan kedua kakaknya dibelakang.

"Tapi kakak takut." Bukan takut sebenarnya tapi nggak bisa, karna yang ia tahu motor Daniel itu motor sport.

"Kakak trauma?," Tanya Calvin lagi, ia ingin memastikan soal ini, pasalnya kecelakaan Daniel waktu itu adalah kecelakaan motor. Sejujurnya Calvin tidak tahu pasti, tapi yang jelas Daniel ditemukan dengan keadaan pingsan dan motor yang rusak. Ia takut kakaknya terluka saat memaksakan mengendarai motor.

"Mu-mungkin." Jawab Daniel gugup.

"Yaudah kita pake mobil." Putus Justin. Dan yang lain hanya mengangguk.

.

.

.

.

Sekarang Daniel berjalan menuju kelasnya, setelah berpisah dengan si kembar diparkiran. Daniel mengeratkan pegangan tangannya pada tas gendongnya. Ia gugup, selama perjalanan kelas Daniel menjadi pusat perhatian dan itu membuat takut.

Seumur hidupnya ia tidak pernah sekolah sebagus ini, di dunianya dulu ia bahkan tidak lulus SMA. Tapi jangan khawatir otak Niel itu diatas rata-rata. Meskipun tidak sekolah, Niel selalu menyempatkan membaca buku di perpustakaan umum di kotanya. Dan Daniel juga pintar, jadi Niel tidak perlu khawatir tentang pelajaran.

Karena terlalu fokus menunduk dan melamun Daniel menabrak sesuatu yang keras. "Aww." Ringisnya, kedua tangan Daniel mengelus dahinya yang sedikit nyeri.

Karena penasaran Daniel mendongak untuk melihat siapa yang ia tabrak, seketika matanya melotot lucu, ternyata manusia pikirnya, Ia kira tadi tembok.

"Em ... Maaf, aku nggak sengaja. Punggung kamu sakit nggak?," Tanya Daniel pelan, sedangkan orang dihadapannya hanya meneliti penampilan Daniel dari atas sampai bawah, dan setelahnya tersenyum tipis bahkan hampir tidak terlihat.

Daniel menundukkan kepalanya malu ketika orang didepannya tak membalas. "Kalo gitu aku dul-"

"Punggung gue sakit. Jadi gue tunggu lo di uks pas jam istirahat." Setelahnya ia berlalu pergi.

"Hah? EEH!" Otak lemot Daniel terproses setelah cowok itu menghilang dari pandangannya.

"Aduh gimana nih, cowok itu serem banget lagi, aku jadi takut ke uksnya." Sepanjang perjalanan Daniel hanya misuh-misuh tidak jelas.

.

.

.

.

08812354xxxx

|ke uks skrng. gue tnggu.

Melihat pesan tersebut, Daniel langsung berdiri dari duduknya. Ini bahkan baru bel loh. BARU BEL.

'eh tapi di pikir-pikir dia dapet nomer aku dari siapa?'

Menghela nafas pelan, dengan segera Daniel membalas pesan tersebut.

You

yang aku tabrak tadi?|

08812354xxxx

|emng lo nabrak siapa lgi slain gue?

You

nga ada sih. yaudah aku kesana.|

08812354xxxx

|hm, gue tnggu.

|satu lgi, nama gue Jun.

Daniel menatap horor kearah ponselnya, apa katanya? Jun? JUN?! Jun wakil cerberus?

Astaga duniamu sedang tidak baik-baik saja Daniel.

'tapi semoga bukan deh.'

Setelah merenung beberapa detik, Daniel berjalan menuju keluar seorang diri, kelas sudah kosong beberapa menit yang lalu.

Sebenarnya ia lapar tau, tapi karna mau bertanggung jawab, dengan lapang dada Daniel meninggalkan makan siangnya demi mengobati seseorang yang ia tabrak.

Sekarang Daniel berdiri di depan pintu masuk UKS, ia ingin mengetuk pintu tapi takut langsung masuk apalagi.

'aduh gimana nih, gimana kalo dia pukul aku? atau nanti jadi bully aku? atau .. aduh gimana nih.'

Karena Daniel mengeluarkan suara berisik, Jun yang didalam keluar dan mengagetkan Daniel yang sedang mondar-mandir.

Ceklek!

"Kenapa nggak masuk aja?,"

Degg

.

.

.

.

You are mine Daniel.

_______

____

_

Maaf kalo agak aneh.

[BL] Daniel is mineМесто, где живут истории. Откройте их для себя