Oorlog 11

33 3 2
                                    

tanpa disadari oleh kami, rupanya perahu kayu kecil kami pun telah berhasil mencapai pinggiran daratan. Pandangan yang terbatas serta guyuran hujan yang lebat membuat kami tidak bisa menyadari situasi disekitar kami.

“P’ sepertinya perahu kita sudah sampai dipinggiran danau deh. Tapi ini dimana?”ucap Mint yang pertama menyadari situasi sekarang.

“Entah, tapi lebih baik kita turun dari perahu ini dan mencari tempat berteduh lebih dahulu.nanti saat hujan sudah mulai redah, baru kita pikirkan bagaimana langkah selanjutnya.” jawabku yang dibalas anggukan oleh Mint. Kini kami pun turun dari perahu dengan aku turun terlebih dahulu baru disusul oleh Mint, bagaimanapun juga aku harus membantu dia turun dari perahu kan?. Setelah turun  dari perahu, kini kami pun berjalan bergandengan tangan dengan posisi aku di depan sebagai pemimpin jalan dan Mint dibelakang sambil menggenggam erat tanganku.

“P’ aku takut” ucap mint sambil menggeratkan genggamannya.

“Tenang, kan ada P’ “ ucapku menenangkan.

Setelah berjalan sekitar lima menit, tidak jauh dari hadapan kami ada sebuah gubuk usang, sepertinya gubuk ini digunakan para pekerja untuk sekedar beristirahat atau memang ini post penjagaan sekitar danau.

“Mint kita berlindung disana ya?” ucapku meminta pendapat dari Mint.

“Iya P’!!”

mendengar jawaban Mint, kami pun segera berjalan mendekat ke arah gubuk untuk berteduh sebentar. saat ini kami pun sudah duduk berdampingan, menunggu hujan redah.

“P’ suka hujan?” tanya Mint sambil tersenyum dan menengadahkan tangan kanannya untuk menerima hujan yang sedang jatuh membasahi bumi itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“P’ suka hujan?” tanya Mint sambil tersenyum dan menengadahkan tangan kanannya untuk menerima hujan yang sedang jatuh membasahi bumi itu.

“Ngak, P’ ngak suka hujan. Hujan itu menyedihkan, dia menjatuhkan air matanya terus menerus sampai kadang berlebihan hingga membuat sekitarnya kesusahan.” ucapku sedikit hiperbola.

“Bagaimana jika disisi lain hujan memiliki sisi romantis? menurutku hujan itu romantis loh P’, dia tau dia bakalan terluka karena jatuh, namun dia tetap dengan tulusnya rela jatuh berkali kali demi sesuatu yang tidak pasti membutuhkannya.”

“Romantis dan menyedihkan bukankah sesuatu yang berhubungan ya Mint? menurutku saat kamu memutuskan untuk jatuh cinta, kamu juga harus bersiap untuk merasakan kesedihannya.”

“P’ benar, kenapa ya Tuhan menciptakan rasa sedih disaat rasa bahagia itu sudah hadir dalam hidup kita?”

“Menurutku itu semua agar manusia selalu ingat jika tidak ada yang abadi di dunia ini. Kebahagian dan kesedihan hanya akan hadir sesaat dalam hidup kita, bagaimanapun juga itu semua diberikan oleh Tuhan agar kita selalu kembali ingat kepadanya. “

“Aku tidak menyangka jika P’New sangat romantis dan keren seperti ini”

“Aku juga tidak menyangka mengobrol denganmu sangat menyenangkan seperti ini” jawabku memuji dirinya kembali. Bagaimanapun hari ini aku mengakui, bersama Mint dan Earth aku merasa sedikit melupakan DIA.

TAWAN.AN [New pov] Where stories live. Discover now