Long Time No See (BXB)

Chap 19

Gue cium dia di pipi. Ya, akhirnya gue cium juga, biar urusan mandi gak makin ribet.

"No Dilon, bukan di pipi tapi di bibir."
Banyak maunya lo jing!

"Kecup singkat aja ya, jangan cipok basah."
Tawar gue.

"No."
Tolak dia.

"Nanti lo keenakan pas cipokan, terus lo kebablasan nganu lagi. Kapan gue mandinya kalo gitu Tam."
Otong lo itu gampang berdiri Tam, dan kalo otong lo udah berdiri wajib hukumnya buat otong lo masuk ke lubang gue. Udah gitu lo nganu gak cukup sekali, kalo kaya gitu gue gak mandi-mandi.

"Ok, gak apa-apa."
Kata si Tama.

Cup.

Gue kecup bibir dia.

"Lagi."
Pinta si Tama. Tuh kan ini orang emang gak tau diri, minta tambah terus.

Cup.

Gue kecup lagi bibir dia.

"Udah."
Kata gue.

"Lagi."
Pinta si Tama lagi.

"Tam."

Cup.

Sekarang giliran si Tama yang ngecup bibir gue.

"Kamu lucu."
Dikira gue boneka pikachu kali ya lucu.

"Cepetan lah Tam, jangan banyak cincong, gue kepengen mandi."
Udah gak betah gue, walaupun ini kamar full AC tapi karena hawa nafsu jadi panas, bikin gerah.

Si Tama ngegendong gue ke kamar mandi. Setelah isi bathub pake air anget gue sama si Tama berendem bareng, dengan gue yang duduk bersandar di dada dia.

"Tam, gue laper."
Kata gue ke si Tama yang tangannya lagi anteng ngelus paha dalem gue. Ngomong-ngomong gue belom makan dari pagi, minum setetes air pun bahkan belom. Suara gue aja sampe serek gini gara-gara mendesah terus menerus.

"Nanti sehabis mandi kita pesan layanan kamar."
Jawab si Tama.

"Yang banyak ya Tam, gue laper."
Pinta gue.

"Iya."
Jawab si Tama ngendus-ngendus leher gue.

"Enghhhh Tam."
Gue ngejambak rambut si Tama yang kepalanya lagi gigitin leher gue.

"Enghhh ahhhhh."
Belum lagi tangan nakalnya yang ngurut otong gue. Alamat bukan cuma sekedar mandi ini mah.

"Tam enghhhh ahhhhh."

"Saya suka desahan kamu Dilon."
Kata si Tama dengan satu tangan dia yang ngeremes tete gue. Lo suka, tapi gue capek desah mulu. Tenggorokan gue seret.

"Tam ahhhhh jangangan macemhhhh enghhhhh macemhhh ahhhhh."

"Saya gak macem-macem kok."
Gak macem-macem endas lo. Terus ini apa lo grepe-grepe gue? Lo bilang ini bukan macem-macem?

"Mandi enghhhh."

"Sekarang kan kita lagi lagi mandi Dilon."
Tapi bukan mandi ini yang gue mau Tam. Lo tau definisi mandi gak sih Tam? Ah elah, mendingan gue mandi pake gayung kalo kaya gini.

"Akhhhhh enghhhh."
Mana ada mandi tangannya kemana-mana sampe nyasar ke lubang gue. Iya, si Tama nusuk lubang gue pake jari dia, dan kayanya bukan cuma satu jari tapi 3 jari sekaligus. Emang sinting tuh orang, mentang-mentang lubang gue udah longgar dia main masukin aja 3 jari sekaligus.

"Ahhhhh jari Tam ahhhh ahhhhh."
Dan dia malah sengaja ngeluar masukin jarinya.

"Kamu bikin punya saya kembali keras."
Iya sih gue bisa ngerasain ada yang ganjel di belakang. Tapi itu bukan salah gue ya Tam, emang lo nya aja yang sangean.

"Tam enghhhhh."

JLEB

"Akhhhhhhh."

"Maaf Dilon, saya sudah gak tahan."
Si anjir! Maafnya di akhiran pas otong dia udah masuk ke dalem lubang gue. Pan babi ini orang.

"Cukup 2 kali aja ahhhh ahhhhh."
Kata gue mengultimatum buat dia main 2 rounde aja.

"Itu gak cukup Dilon."
Emang maruk lo nyet!

"Nanti lanjut ahhhh ahhhh di kasur enghhhh ahhhhh. Kalo terushhhh enghhhh di sinihhhh nanti enghhhh kita keriput ahhhhh ahhhhh."
Mikir aja lo Tam kalo kita nganu berjam-jam di dalem air yang ada kita keriput, belom lagi masuk angin. Gue ogah kalo abis nganu gue masuk rumah sakit ya Tam.

"Iya sayang."
Jawab si Tama nyium pundak gue.

"Tapi enghhhh makan dulu ahhhh ahhhh. Abis itu terserah lo Tam ahhhh ahhhhh."

"Jangan menyesal. Karena hari ini saya tidak akan membiarkan lubang kamu kosong."
BANGKE!!!!!!!!!!

"Ahhhhh ahhhhhh ahhhhhh."

TBC.

Si Tama doyan.

Jualan kacang kayanya laku  buat nonton si Dilon sama si Tama indehoyan.

Selamat natal ya buat yang ngerayain. Janga lupa ampaunya wkwkwkwk canda ampau.

Di komeng ya.