8. BOXING

12.7K 1.6K 2.8K
                                    

Gengs yuk beri komentar🌷🌷🌷di sini sebelum membaca

Klik bintang votenya juga friends⭐️ dan komennya nanti juga

Kasih juga komentar tiap paragrafnya juga supaya bisa dibaca reaksi kalian prends

☁️Selamat Membaca Have A Great Day☁️

☁️Selamat Membaca Have A Great Day☁️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

8. BOXING

"Udah baikan?" tanya Galang memberikan minum Ghea.

Sejenak Ghea memperhatikannya lalu mengangguk. Ia melihat Galang duduk di kursi florist. Lalu memperhatikannya. Ghea yang diperhatikan seperti itu menatap ke arah lain. Namun justru dengan begitu Galang bisa lebih melihat rambut coklat Ghea, poni depannya, hingga kelopak matanya yang terlihat indah.

Satu kata bagi Galang untuk Ghea, cantik.

"Atau lo mau dibeliin sesuatu?"

"Enggak Lang. Gak usah. Gue lagi gak pengen apa-apa. Lo sendiri kenapa ke sini?" tanya Ghea.

"Mastiin keadaan lo?" kata Galang.

"Mastiin keadaan gue? Gue baik-baik aja."

"Tadi enggak, lo gak baik-baik aja kan tadi?"

Sejenak Ghea termenung mendengarnya.

"Kalau lagi not feeling well. Harusnya lo jangan jaga florist dulu. Gapapa buat bilang kalau lo lagi gak baik-baik aja. Itu bakal bikin lo ngerasa lebih lega dari sebelumnya karena ngeluarin uneg-uneg yang lagi lo rasa," kata Galang.

Ghea menatapnya. Terkesima. Tidak tahu kalau Galang yang pernah ia lihat di sekolah dengan cap anak nakal ini punya pemikiran seperti itu.

"Gue kira anak nakal kaya lo gak bisa kaya gini Lang," kata Ghea.

Galang terkekeh. "Kenapa? Kaget lo? Gue nakal kalau ke orang yang nakal juga sama gue."

"Jadi kalau gue nakal ke lo, lo bakal nakal juga gitu ke gue?" Ghea bertanya. Namun sedetik kemudian ia menyadari kata-katanya keliru dan berdehem kelabakan.

"—Maksudnya, Lang, bukan gitu."

"Tergantung," jawab Galang. "Tergantung lo nakalnya kaya apa."

Galang lalu membersihkan meja yang ada di depan Ghea. Ia lalu membuang beberapa tangkai dan daun yang sudah dipotong dan berdiri di sana.

"Gimana kabar Chia adik lo?" pertanyaan Galang membuat Ghea terdiam.

"Gue lagi belum bisa jawab," Ghea membuat Galang tak lagi bertanya seperti itu.

"Jujur awalnya gue kira lo orangnya kasar, keras atau cuman bisa bikin yang lainnya takut sama lo. Tapi sekarang kayanya lo gak seburuk itu," kata Ghea.

GALANGWhere stories live. Discover now