****

Setelah sampai di tanah. Gadis itu dengan tergesa-gesanya berlari ke arah garasi rumahnya.

Saat pintu garasi itu terbuka. Terlihat deretan mobil dan motor mewah terpajang di sana. Gadis itu pun berjalan mendekati sebuah motor miliknya.

Dengan gerakan perlahan gadis itu mengeluarkan motor miliknya dari garasi.
Setelah mengeluarkan motor dari garasi, gadis itu segera mendorongnya keluar, tanpa menghidupkan mesin motornya.

Setelah keluar dari pekarangan rumah. Ziva pun segera menaiki motor itu dan menghidupkan mesinnya. Setelah itu, Ziva segera melaju menjauh dari area rumah mewah itu.

***

Di perjalanan, cukup sepi. Hanya terdengar suara mesin dari motor Ziva. Hawa dinginnya malam menerpa seluruh tubuh yang dilapisi oleh jaket tebal itu.

'Siapa yang berani menantang Ziva ya? Berani banget dia!!' batin gadis itu.

'Siapa pun lo, Intinya lo harus tau. Ini adalah Aziva Shani Zulfan. Anak tunggal dari seorang CEO perusahaan ternama, yaitu Arman Zulfan, dan model cantik ternama, Linda Zulfan. Walau usia Ziva terbilang balia. Ziva gak akan biar rin lo berhasil menang di balapan ini . Karena ini wilayah Ziva,' batin Ziva di sepanjang jalannya.

*****

Beberapa menit di perjalanan. Akhirnya Ziva tiba di sebuah arena balapan liar. Walau terbilang rawan. Balapan liar ini sudah menjadi kebiasaan gadis berusia 16 tahun itu, yang masih duduk di bangku kelas 1 sma.

Ciiitttttt

Gadis itu menghentikan laju motornya di depan salah satu teman prianya.

"Wohohoho santai ratu sirkuit. Gue kira elo gak bakal dateng."

Aldo adalah kawan Ziva sejak dirinya mengenal dunia balapan. Ratu sirkuit menjadi julukan Ziva setelah mengalahkan legenda paduka pembalap liar.

"Berisik. Mana orang yang nantangin Ziva. Lakik apa bencong nih," ketus Ziva seraya turun dari motornya.

"Sett bocah, difilter napa kalau ngomong. Ckkk, cowok kok, ganteng lagi. Dia udah nungguin noh, di garis start."

"Serius."

"Kamu nanyak."

"Lo!!!" intonasi nada Ziva meninggi. Aldo yang tak ingin bermain main dengan gadis di hadapannya itu lekas terdiam.

Selain mahir dalam dunia jalanan, Ziva juga mahir dalam bidang perkelahian.

"Maaf ratu sirkuit. Orangnya dah nunggu noh, sana sana lo temuin," saran Aldo.

Ziva mengangguk paham, dirinya lekas menaiki motor dan menghidupkan mesin. Setelah itu, Ziva segera melaju ke arah garis start.

***

Benar saja, saat tiba di sana. Ziva Melihat sosok pria dengan Motor CBR miliknya itu.
Hawa dari sosok itu terlihat seperti sudah mahir dalam berbalapan.

"Woi, sudah siap kalah?" Ziva berteriak seraya mendekat dengan motornya itu.

" Jangan sombong dulu. Kalau jatuh sakit," ketus cowo itu.

" Ckk...," decakan kesal dari Ziva. Sungguh dirinya tak suka apa bila ada yang menyela perkataannya.

Beberapa detik datanglah sosok wanita dengan bendera di tangannya.
Wanita itu merupakan wasit balapan liar ini.

"Are you ready?"

Ziva dengan pria misterius itu mengangguk singkat pertanda siap. Kemudian terdengar suara wanita pembawa bendera itu mulai menghitung mundur angka.

istri mungil nya Gus Agam Where stories live. Discover now