Gala

543 20 1
                                    

1 Januari 2024
Happy new year 🥳🥀🌹

Cklek

"Dek?" Gala terperanjat saat seseorang membuka pintu coklat itu dengan tiba-tiba.

"Kak, Bas. Ngagetin tau," ucap Gala dengan sedikit rengekan membuat Baskara terkekeh lalu meminta izin untuk masuk.

"Gimana, susah gak pelajaran nya?" Tanya Bas lalu duduk di kursi yang sudah tersedia di kamar Gala.

"Kakak yang ajarin, aku langsung ngerti," jawab Gala sembari terkekeh malu .

Kamar ini memang tidak besar namun rasanya nyaman, Baskara melihat ke sekelilingnya. Dinding putih itu terhiasi gambar cantik dari seorang Gala. Anak berumur enam belas tahun yang kini menjadi murid dadakannya. Baskara pun menatap Gala lalu tersenyum saat melihat hasil pelajaran nya.

Pria itu, Baskara Anggawira adalah seorang anak tanpa tahu orangtua, karena ia di besarkan di panti kala itu. Ia juga tak pernah mempunyai  materi seperti anak yang lainnya. Ia hanya tinggal di kostan kecil dan bertahan hidup dengan mengandalkan balapan liar di malam hari untuk sesuap nasi. Namun, semua orang takut padanya karena dia selalu menang dalam pertandingannya di jalan. Baskara tak pernah tahu di sayangi orangtua itu seperti apa. Tak pernah juga merasakan nikmatnya hidup bergelimang harta.

"Kak, Bas. Kenapa ko murung gitu?"

Baskara hanya mampu menatap Gala, pria manis berpipi chubby, baik hati dan tak pernah menyerah dalam hidup.

Gala seperti malaikat yang diturunkan Tuhan untuk seorang Baskara. Ia yang tak pernah tahu rasanya kasih sayang dalam hitungan hari mampu luluh karena pria manis bergigi kelinci ini.

Kala itu, Baskara bertemu Gala dalam keadaan yang dibilang sangat tidak baik. Gala adalah korban tabrak lari dan beruntungnya, saat Baskara menemukannya Gala masih bisa ditangani walaupun sudah tergeletak di jalan dengan kondisi yang parah.

Gala mendorong kursi rodanya, menyentuh tangan Baskara yang masih diam. Baskara menatap Gala lalu tersenyum.

"Itu, Gala... " Galaksi Antasena selalu bisa membuat Baskara gugup walaupun tatapannya yang polos itu bak anak kecil yang belum mengerti apa-apa.

"Kenapa?" Tanya Gala memiringkan kepalanya. Gemas sekali.

Baskara tidak mungkin kan mengungkapkan bahwa ia akan melunasi hutang atas kelakuannya selama ini? Dia yang dulu adalah orang yang terkenal urakan dan juga pemabuk. Seharusnya, uang yang sudah terkumpul itu ia pergunakan untuk biaya sekolah dan hidup nyaman. Nyatanya, Baskara tak pernah melakukan itu.

Hutang itu kini semakin banyak, dari hal kecil sampai hal besar. Mau tidak mau dia harus melunasinya dan mungkin saja ini sudah jatuh tempo.
Tapi, Baskara sudah berjanji untuk tidak balapan lagi setelah tahu Gala adalah korban tabrak lari dari hasil balapan liar pada malam hari kala itu.

Gala tak mau ada orang lain lagi yang merasakan hal sama seperti dirinya. Tidak bisa berjalan dan tak pernah lagi merasakan dunia luar.

Apa yang harus gue lakuin. Ini salah satu balapan yang hadiah nya gak maen-maen. Bisik Baskara dalam hati.

"Kak Bas, gak mau cerita ke Gala?" Tanyanya murung lalu melepaskan genggaman tangannya.

Baskara seperti kehilangan sesuatu, ia raih kembali tangan kecil itu dengan lembut.

"Gala, kakak nanti sore ada urusan. Kayaknya gak bakal bisa less malam,ya," ungkap Baskara tak sepenuhnya berdusta.

Memang ada urusan kan? Urusan balapan liar yang hadiahnya cukup untuk hutang piutang Baskara selama ini.

Short Stories 🔞(BrightWin)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum