SATU

51 27 37
                                    

Happy reading


Di dalam kamar aku meringkuk kesakitan, Meraung menatap kepedihan nasib yang selalu datang terus menerus, Entah kapan nasib malang ini akan berakhir.

Kamar yang sunyi dan hanya ada bunyi jam dinding serta tangisanku, Situasi seperti ini yang membuatku tenang dengan kesunyian dan kedinginan malam ini. Di saat seperti inilah semua ingatanku dimana kejadian 10 tahun lalu teringat kembali. dimana kesedihan ini di mulai ditahun itu.

Aku berjalan ke arah lemari dan mengambil foto yang di dalamnya terdapat keluargaku tersenyum begitu bahagia. Saat sudah cukup memandangi foto itu, Aku segera mengistirahatkan tubuh lalu tidak butuh waktu lama aku sudah terlelap ke dalam alam mimpi

🐰🐰🐰

Pagi ini aku telah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Sebelum berangkat sekolah aku selalu membereskan rumah dan memasak.

Setelah sudah siap aku pun segera berangkat menggunakan sepedah ontelku. Karena jarak rumahku dengan sekolah tidak jauh maka dari itu aku tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke sekolah.

Aku segera memarkirkan sepedahku lalu berjalan ke arah kelasku.

"Assalamualaikum"Salamku setelah memasuki kelas, oh iya aku berada dikelas XI Ips1

Di dalam kelas semuanya menatapku tidak suka, Selalu seperti itu. Sejak kelas X aku sudah menjadi bahan buly dan aku tidak bisa berbuat apaapa jadi aku hanya diam aku tak tahu harus bagaimana. mau membantah dan melawan pun tidak akan merubah semuanyaa, jadi aku hanya bisa pasrah.

"Wohoo reca lo mau ke sekolah apa mau ke sawah? Ga modal banget ke sekolah pake sepedah yang udah buluk" teriakan si ketua kelas membuat satu kelas tertawa terbahak bahak.

"Si reca kan emang miskin makanya ga punya duit buat beli motor" lanjut yang lain menimpali ucapan si ketua kelas itu dan yah tawa mereka pun semakin menggelegar.

"Udah bego miskin lagi" Teriakan dan cacian terus saja berlanjut.

seperti itulah kebiasaan yang sudah rasa dua tahun ini selalu ada cacian dan bahan ejekan teman teman kelasnya.

"Sakit sekali tuhan" Batinku, aku tidak menghiraukan orang orang itu. aku berjalan ke arah bangku.

Tak lama datanglah pak guru yang sering di panggil pak botak, selain botak pak guru ini juga memiliki gelar guru tergalak di SMA MARGA DAMBA ini. Semua murid di sekolah ini tidak ada yang berani melawan guru kiler ini karena sekali berbuat masalah hukuman nya sangat berat.






LUKAWhere stories live. Discover now