"Atau mau pisah kamar dulu?"

"Kamu apaan sih Ron!"

Salma cukup terkejut dengan penawaran yang kedua itu. Ia jadi terlihat benar-benar jahat disini, tapi tawaran Rony benar-benar tak masuk akal. Memangnya harus sejauh itu.

Kali ini Rony yang membuang nafasnya kasar, ia sendiri sudah lelah seharian ini ditambah kejadian mendadak sore ini lalu suasana hati Salma yang juga tak baik-baik saja.

Obrolan mereka pagi tadi saja belum sepenuhnya selesai tapi sore ini mereka dipaksa untuk menyelesaikannya dengan ikut dalam semua rencana.

"Ron maaf"

Salma tau dia salah, tidak seharusnya dia membiarkan Rony menyelesaikan semuanya. Termasuk rasa tidak nyamannya saat ini yang ia ciptakan sendiri.

Kini Salma sudah melingkarkan tangannya di leher Rony, mendekap suaminya dari depan. Salma meletakan kepalanya tepat di depan bahu Rony , menyamankan posisinya. "Maaf"

"Gak seharusnya aku biarin kamu mikirin ini sendirian. Kamu pasti cape banget hari ini, maafin aku"

Rony melingkarkan tangannya di pinggang ramping Salma, merengkuh penuh istrinya. "Gapapa, aku cuma bingung aja harus gimana. Semuanya serba mendadak"

"Maaf juga karena persetujuan aku tadi pagi yang bikin ini semua terjadi, kita nikmatin aja ya. Minggu udah pulang juga, anggap aja ini jadi waktu kita buat istirahat" lanjut Rony.

Salma mengangguk, mereka masih berada di posisi yang sama. Keduanya masih nyaman, bahkan malah makin mencari posisi ternyamannya. Sampai suara perut Salma membuat Rony tertawa sedangkan Salma malah merengut kesal, perut perusak suasana.

"Suara apa tuh?" Tanya Rony pura-pura.

Tangan Salma mendorong tubuh Rony, melonggarkan rengkuhan keduanya. "Aku laperr"

"Tadi aja ditanya diem aja, terserah katanya."

"Ihhh Ronyy"

"Hahahaha, yaudah ayo makan. Mau dikamar atau keluar?" Tanya Rony.

"Di kamar aja deh, aku udah males kemana-mana"

Rony berlalu ke arah telp di kamar itu, memesan beberapa makanan pada Resto hotel. Sementara Salma sudah mulai membongkar isi koper, mencari baju ganti untuknya dan juga untuk Rony.

"Ron"

"Hm?kenapa?"

"Aku mau bersih-bersih"

"Terus?"

"Gimana?"

"Gimana apanya?"

"Kamu kok nyebelin sih"

Rony menggeleng gemas sambil melangkah ke arah Salma di tengah kamar mereka. "Kenapa sayang? Hm?"

"Aku mau bersih-bersih"

"Ya udah bersih-bersih gih sana. Aku yang tungguin makan malamnya. Mau ditemenin apa gimana?"

Salma hampir saja melempar baju di tangannya jika saja ia tak ingat bahwa tidak hanya baju yang ada di gulungan itu.

"Aku malu Ron"

Rony bingung, kenapa malu? Tapi ia kemudian mengingat sesuatu dan mengangkat wajahnya, mengarahkan pandanganya ke arah kamar mandi di kamar itu.

Kamar mandi yang cukup terbuka dengan atap langit langsung. Ya mereka menginap di salah satu hotel bintang 5 paling mewah di Yogya yang menyajikan konsep paviliun. Terlihat sedikit berlebihan memang apalagi mereka hanya berdua disana.

ISLA [Salma X Rony]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang