KKN

8 2 0
                                    

Awal

  Sekarang, aku sudah berumur 20 tahun. Sejak orang tuaku meninggal, aku memutuskan untuk belajar giat agar bisa masuk universitas impianku. Walau aku hidup sendirian, aku masih bisa melakukan banyak hal agar aku bisa bertahan hidup di dunia kedewasaan ini. Aku tidak sama seperti dulu, ceroboh, pembantah, nakal , dan kekanak-kanakan. Aku sekarang sudah dewasa bukan anak kecil lagi.

  Akhirnya sudah waktu KKN. Kakak senior  akan memilih tempat KKN kami, katanya di sekitar tempat tinggal ku. Aku awalnya berharap bukan hutan itu tetapi kakak senior memilih hutan pasukan. Sebenarnya aku tidak ingin pergi ke sana, tetapi untuk nilaiku. Aku terpaksa ke sana. Waktunya mengingat memori itu...

  Saat sudah harinya, kami semua siap-siap untuk pergi ke hutan Pasukan. Kami menggunakan bus sebagai alat transportasi kami. Yang aku persiapkan hanya sedikit karena kamu saja KKN hanya beberapa hari. Ngapain pula bawa banyak-banyak. Terkecuali yang pihak perempuan harus membawa banyak karena mereka akan memasak. Sungguh aneh saja jika perempuan disuruh membawa banyak tetapi laki laki membawa sedikit barang.

KKN

  Sampai juga di hutan Pasukan setelah 12 jam di perjalanan. Kami membawa barang barang ke hutan itu dan segera menyiapkan tenda. Saat di sana, aku ditugaskan mencari kayu bakar serta menyalakan api unggun. Kalo urusan itu mah gampang karena dulu om Andri sudah mengajarkanku. Tapi apakah Akuma akan mengikuti ku? Karena aku lupa membuka mata batin ku sejak awal perjalanan dan akhir perjalanan ke hutan Paduka.

  Akan kubuka mata batinku agar Akuma tidak meneror peserta KKN. Waktunya mengumpulkan kayu bakar dan menyalakannya. Setelah melakukan tugas itu. Akuma tidak ada bersama ku. Memang dari awal aku mengumpulkan sampai selesai, aku tidak melihatnya sama sekali. Rupanya , Akuma duduk santai di perapian yang hangat. Saat itu juga sedang sepi karena yang lain sedang sibuk mengerjakan tugas mereka masing masing.

  Karena pekerjaan ku selesai dan aku bosan, aku memutuskan duduk disamping Akuma yang dari tadi "berkicau kicau" apakah aku sudah membuka mata batinku sambil menyanyikan lagu yang tidak ku mengerti. Aku mengatakan iya dan Akuma memelukku. Dia rindu untuk bercerita kenakalannya kepadaku. Rasanya sudah lama juga tidak mendengarkan cerita petualangannya di alam nya.

  Setelah cerita tanpa batas itu, seluruh peserta KKN tiba di perapian setelah lelah melakukan tugasnya. Melihat keramaian itu, Akuma pergi dan mengatakan bahwa ia akan kembali saat waktu tidur.

  Kami semua berbincang bincang tentang rencana selanjutnya selama KKN ini. Karena mayoritas peserta KKN tidak terlalu mengenal hutan ini. Kak Aldi menunjukkan diri dan mengatakan bahwa Rio pernah bercerita tentang mitos hutan ini dan Rio adalah warga kota ini. Mungkin saja Rio bisa mengecek hutan ini atau lebih tepatnya meneliti hutan.

  Aku yang bernama Rio sangat ingin menolak hal tersebut. Karena aku malas melakukannya dan hanya ingin menikmati KKN dengan nyaman dan tenang. Kak Aldi malah memaksa ku walau aku terang terangan menolaknya. Dan itu akhir dari pembicaraan api unggun nya. Sudah waktunya tidur. Aku harus tidur cepat karena setelah salat subuh, aku akan langsung mengecek hutan ini.

   Bertemu dengan Akuma lagi, Akuma melakukan hal yang mengganggu tidur ku. Bayangkan saja anda diganggu saat tidur di tenda yang dimana suhu dingin nya bercampur dengan hawa panas. Rasanya sangat menderita untukku bukan untukmu.

  Mungkin jika aku menutup mata batinku maka aku bisa tidur dengan tenang. Berharap Akuma berhenti mengganggu ku. Semoga aku bisa tidur dengan nyenyak. Semoga bisa bangun cepat.
 
  Alarm jam 5 berbunyi, sudah waktunya salat subuh dan melakukan "pengecekan" hutan Paduka. Asli, aku sangat malas melakukannya. Aku tahu aku pernah kesini tapi boleh gak sih jangan suruh aku juga yang ngecek hutan milik alam ini.

  Rasa kantuk ini sangat mengganggu konsentrasiku tetapi harus kulakukan agar "keselamatan bersama" terjaga. Setelah melakukan penelitian dari jam 5 pagi sampai jam 12 siang, tidak ada sesuatu yang janggal. Mungkin saja mitos nya sudah memudar. Akhirnya, aku bisa merasa aman dan tenang. Aku akan makan siang dengan menu roti bakar dan beristirahat dengan tidur siang setelah pulang ke perkemahan.

  Saat ke arah perkemahan, sebuah tombak menghampiri ku tapi untung saja tidak kena. Tombak itu hampir saja menancap tangan ku. Tombak itu mengingatkan ku pada seseorang. Seseorang yang paling kubenci. Aku melupakan perasangka burukku dan membawa tombak itu. Mungkin tombak itu bisa digunakan saat darurat seperti saat diserang makhluk buas dan keamanan diri sendiri.

  Akhirnya sampai di perkemahan, aku langsung memakan makan siang ku dengan lahap. Roti bakar itu rasanya sangat lezat dan manis. Sangat cocok untuk menjadi makan siangku ehe. Setelah itu, aku langsung meletakkan tombak itu di tendaku. Tendaku sangat luas jadi bisa ku letakkan banyak barang didalamnya termasuk tombak asing ini. Ku merasa ngantuk dan tidur.

  Aku mendapat mimpi yang aneh. Mimpi ini berisi diriku di dalam dimensi kosong. Muncul seseorang yang mengatakan "1 tahun lagi, kau akan menjadi diriku", orang itu memegang pundakku dari belakang. Berharap aku akan menoleh belakang dan melihat nya untuk terakhir kalinya. Aku mengetahui orang itu. Orang itulah yang kubenci. Yang kubenci itu akhirnya datang dan dia adalah

    "penghancur waktu".

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 15, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Keep That Time : FutureWhere stories live. Discover now