Chapter 3 💐

128 16 3
                                    

Keesokkan harinya, para murid berkumpul untuk menyaksikan siapa nama yang terpilih untuk Turnament Triwizard ini.

Perwakilan dari Beauxbatons adalah Fleur Delacour dan perwakilan dari Durmstrang adalah Viktor Krum. Kini tiba saatnya siapa murid dari Hogwarts yang terpilih untuk mengikuti turnamen ini.

"Perwakilan dari Hogwarts...Cedric Diggory"

Semua bersorak untuk Cedric. Tak lama kemudian, piala tersebut mengeluarkan satu nama, nama yang sebelumnya tidak pernah mereka sangka. Benar, nama Harry tiba - tiba keluar dari piala tersebut. Semua orang yang mendengar hal tersebut merasa kaget dan menatap Harry dengan tidak suka.

"HARRY POTTER" Teriak Professor Dumbledore.

"Ayo Harry majulah!" Ucap Hermione.

Saat Harry maju, semua mata tertuju kepada dirinya. Dumbledore pun memberikan kertas yang berisikan nama Harry kepadanya. Setelah itu Harry menuju ke belakang.

"dia curang" ucap salah satu murid lain.

"bahkan usianya belum 17 tahun"

Harry dan teman - temannya yang lain termasuk Hazel bingung apa yang terjadi. Bukankah Harry tidak bisa memasukkan namanya.

"Hermione, bukankah harusnya Harry tidak bisa mengikuti Turnamen ini? usianya kan belum cukup. Aku takut terjadi sesuatu padanya" Tanya Hazel.

"Entahlah. aku juga bingung" Ucap Hermione.

Setelah itu kami semua tidak tahu apa yang terjadi dengan Harry. Tapi menurut peraturan, Harry harus tetap mengikuti turnamen ini.

*****

Semenjak kejadian di hall waktu itu, banyak orang yang tidak menyukai Harry karena dia dianggap ingin terlihat keren di mata orang lain. Bahkan Ron dan Hermione pun ikut mengabaikan Harry untuk sementara. Tapi tidak dengan Hazel, dia tau bagaimana rasanya di abaikan oleh orang lain maka dari itu dia tidak ingin temannya merasakan hal yang sama sepertinya.

"Aku masih tidak mengerti Hazel, mengapa namaku ada disana? aku sangat bingung" Ucap Harry sambil memijat keningnya.

"It's okay Harry, aku tahu kau tidak akan melakukan hal tersebut. Pasti ada seseorang yang sengaja memasukkan namamu kedalam piala. Dia pasti ingin kau dalam bahaya"

"Aku juga berpikir hal yang sama. Tapi siapa yang melakukannya? aku sangat bingung dan takut menghadapi turnamen ini"

"Kau harus bertahan, aku tau kau bisa melakukannya"

"Omong - omong, apa Hermione dan Ron masih kecewa denganmu?" Tanya Hazel memastikan.

"sepertinya begitu. aku bingung mengapa mereka kecewa, bahkan ini juga bukan kemauanku"

"tidak apa - apa, aku yakin ini adalah salah paham yang cepat atau lambat akan segera berakhir" Ucap Hazel sambil mengelus pundak milik Harry.

Sedang asik mengobrol, tiba - tiba salah satu murid Hufflepuff yang entah namanya siapa memanggil Hazel.

"Hei anak baru, kau dipanggil oleh Professor Snape ke ruang kelasnya"

"baiklah"

"God Bless You Hazel"

"Why? apakah itu buruk?"

"Ntahlah, tapi ketika kau sudah berurusan dengan seorang Severus Snape aku sarankan hati - hati saja"

"Sepertinya dia tidak semenakutkan itu. Oke aku pergi dulu ya"

"terserah saja"

Hazel heran, sepertinya para murid takut dengan Professor Snape. Apa karena tatapannya yang gampang menusuk jantung, apa karena sikapnya yang tegas dan sedikit menyebalkan. Entahlah, Hazel bahkan tidak mengerti.

Setelah berjalan cukup lama, Hazel sampai di ruang kelas Professor Snape. Hazel mengetuk pintu lalu masuk kedalam.

"Kau memanggilku Professor?"

"duduk"

"ada apa professor snape?

"your assignment ms. Ginger. Ini belum benar, ulangi hingga semua jawabannya benar semua. Kumpulkan di ruanganku malam ini" Ucap Professor Snape sambil mengangkat lembar kerja milik Hazel.

"T-tapi professor, aku tidak mengerti soal ramuan. kau belum mengajariku apapun, jadi.."

"Tidak ada alasan, malam ini di ruanganku"

"pftt, baiklah" Ucap Hazel dengan pasrah.

Continue...

Masih nyambung nggak sihh? semoga yahh 😃. Jangan bosen" ya guys buat bacanya 😩 (maklum udh lama nggak update hehe). Don't forget to vote and comment okay 🩷

Sampai jumpa di chapter berikutnya

Remember Me ✨️ [Severus Snape x Reader]Where stories live. Discover now