『••✎••』

Start from the beginning
                                    

.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.




















Keluarga Jung berkumpul bersama di meja pantry, Beomgyu yang berdiri di kursi samping Daddynya, sedangkan Mark dan Bubu bagian depan kompor, Mark bagian melelehkan coklat dan Bubu yang mengukus adonan, ia juga memasukkan adonan kedalam oven. Sungchan duduk di meja sambil menata cetakan semantara Beomgyu dengan di bantu tangan Daddy memegang tangan kecil Beomgyu menuangkan cairan coklat kedalam cetakan dengan sendok ukuran. Jeno bagian duduk manis menonton di sebrang duduk Beomgyu, sebaris dengan Sungchan yang duduk di meja.  Sesekali tangannya memasukkan toping bahan kue.l kedalam mulutnya.

Mark kembali dengan membawa coklat lelehan, meletakkannya di meja kosong samping Daddy.

"Daddy kenapa tadi kok langsung lari meluk Beomgyu?" tanya Mark meletakkan cetakan yang sudah terisi coklat diatas nampan.

"Kalian," Daddy mengedarkan pandangannya menatap satu persatu anak laki-lakinya. "Kak Jen dan Kak Uchan masih diemin Beomie?" tanyanya, sontak membuat Jeno dan Sungchan membeku di tempatnya.

"Daddy ingatkan, Beomie itu adik kalian, perempuan satu-satunya dalam keluarga selain Bubu.."

"......"

"Beomie itu lemah, sama seperti Bubu. Yang harus kita sebagai laki-laki melindunginya, Kak Jen beritahu Daddy, apa masalahnya hingga memusuhi dedenya, Kak Uchan juga kenapa ikutan?"

"... Kemalin dede, belkata jelek sama kaka Injun.." Jeno menatap tajam pada Beomgyu mengetahui itu.

"Lanjutkan, nak."

"Beomie bilang Kak Injun menganggu.." Jaehyun menatap Beomgyu meminta penjelasan.

"Kenapa begitu, ayo anak manisnya Daddy jawab dulu" sambil menghentikan pergerakan Beomgyu yang menuangkan coklat.

"Kaka Injun kan tidak hati hati, gaya-gaya itu peyhatian Kaka Nana teypecah.. Melepaskan Cimoy..." ucap Beomgyu menunduk dengan jari telunjuknya yang saling bertemu.

"Benerin dulu huruf R nya." ucap Jeno

"EY!" ucapnya menyebutkan huruf R seperti Y 'ey'

"Coba bilang gaya-gaya sama gara-gara"

"Gaya-gaya, gayya-gayya" Beomgyu menekan huruf R nya berusaha memperjelas penyebutannya, tampi masih belum benar.

"Kenapa Beomie suka sekali sama Kakak Nana?" tanya Mark

"Kayena Kaka Nana peyhatian sekali sama Beomie baik, Kaka Nana juga gayanya hampiy sama Beomie kan pakai celana teyus, kalau make yok di pakein legging lagi.. Beomie  juga suka liat Kaka Nana sepeyti kinci~"

"Kalau Kak Injun?"

"Kak Injun baik, tapi tidak sebaik Kakak Nananya Beomie.."

"Heh main klaim aja lu cil." ucap Jeno memotong perkataan Beomgyu.

Mark memukul pelan pundak Jeno. Yang di pukul sedikit tersentak kaget, mendelik menatap Kakaknya itu.

"Kaka Injun kalau main sama Beomie lebih fokusin Kaka Tayo, muka Kaka Injun cantik imut, tapi dia gayang. Beomie tidak senang..."

"Kan Kak Injun Kakaknya Kak Taro, ya wajarlah de"

"Abang main sama Beomie sama Tyun, Kaka YangYang juga adil ko, temenin Beomie susun teyus bantuin Kaka Yangyang nyusun"

"Dengerin makanya Jenn, membela juga ada tempatnya" bisik Mark.

"Sudah jelaskan, Kak Jen kenapa sama Beomie hm?" Jeno memilih diam, lalu tangannya terulur.

"Kakak Nono minta maaf"

"Uchan juga...." Sungchan memeluk tubuh Beomgyu, sedikit terdorong kebelakang yang di tahan tangan Daddy dengan tangannya menyentuh belakang Beomgyu.

"Hiks.. Hikss.. Uchan salah.. Hiks.."

Taeyong yang membawa kue sedikit tersentuh melihat anak anaknya kembali seperti biasanya.

"Uhm, Uchan jangan nangis.."

"Kaka ya! Kaka! Hiks.." membuat orang-orang tertawa mendengar protes Sungchan dengan panggilan Beomgyu padannya.




























T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Where stories live. Discover now