Menghabiskan Waktu Bersama Dirimu

50 16 2
                                    

Pagi itu semua orang masih tertidur kecuali Asya, Ayena, Derren, Klarisa, dan Baskara. Mereka menyiapkan sarapan dan membersihkan rumah sampai yang lain bangun semua. Mereka langsung makan dan selesai makan mereka baru mandi tapi ada juga yang berbaring disofa karena masih mengantuk.

" Kak Asya mau pergi sekarang? " Tanya Ayena sambil membantu Asya mencuci piring.
" Iya tapi aku harus nunggu Derren dulu katanya dia mau ikut. " Ucap Asya sambil melanjutkan pekerjaannya.

" Makasih kak Asya karena kakak sekarang kak Derren sedikit berubah. " Ucap Ayena sambil menupuk pundak Asya, " Berubah? Maksudnya? " Ucap Asya dengan kebingungan karena selama ini dia tidak merasakan perbedaan dari sikap Derren.

" Kakak tidak merasakannya? Sekarang kak Derren lebih banyak tersenyum daripada dulu dan nggak pernah ngomong kasar lagi. " Ucap Ayena kepada Asya yang kemudian ucapannya dibalas oleh Nada.
" Iya itu benar dan dia nggak pernah berkelahi lagi jika ditantang. " Mendengar hal itu Asya hanya tersenyum.

" Mau pergi sekarang Asya? " Tanya Derren sambil tersenyum kearah Asya.
" Iya, udah dulu ngobrol nya. Inget ya Ayena besok pagi jam setengah 7 kita udah berangkat. " Ucap Asya yang dibalas anggukan oleh Ayena.

" Kamu mau beli apa sekarang? " Tanya Derren sambil menyetel lagu 'Sempurna'
" Kita pergi beli makanan ringan dulu sama kebutuhan P3K. " Ucap Asya.

" Baiklah kalau gitu kita ke mall aja biar gampang nyari apa lagi yang mau dibeli. " Ucap Derren sambil mengemudi.
" Iyaa. " Ucap Asya.

Selama perjalanan mereka tidak terlalu banyak berbicara karena mereka tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Setelah sampai di mall dan berbelanja pun mereka tak saling berbicara sampai Asya yang membuka pembicaraan.

" Derren mau makan nggak? Kalau mau ayo kita makan di sana. " Ucap Asya sambil menunjuk salah satu tempat yang menjual makanan dan minuman ringan.
" Ayo aja sekalian makan siang. " Ucap Derren sambil tersenyum tapi Asya tau jika Derren berpura-pura senang.

Mereka pun jalan menuju tempat yang ditunjuk oleh Asya tadi. Mereka membeli makanan yang banyak tapi mereka tak menghabiskannya karena Asya ingin memberikan ini kepada adiknya. Dan suasananya pun sama tak ada pembicaraan diantara mereka berdua yang sebenarnya membuat Asya merasa bosan tapi dia tak ingin menggangu Derren yang sepertinya ada masalah pribadi dengan keluarganya.

Tiba-tiba saja Asya berpikir seperti itu karena tadi malam saat memasak, Derren sempat mengangkat telpon yang berasal dari ayahnya. Awalnya Derren mengangkat telpon itu dekat Asya tapi ntah apa yang dibicarakan dengan ayahnya tiba-tiba saja dia menjaga jarak dari Asya. Asya memperhatikan raut wajah Derren yang serius membuat Asya tak berani bertanya.

Setelah selesai berbelanja kebutuhan yang diperlukan tiba-tiba saja Derren menarik tangan Asya menuju ke sebuah toko baju. Asya yang ditarik pun kaget dan menahan sakit karena tangannya ditarik begitu keras oleh Derren. Saat sudah masuk kedalam toko Derren mengambil beberapa baju yang kemudian dia menyuruh Asya mencobanya, Asya pun menuruti apa yang dikatakan Derren.

" Cobain baju yang aku ambil ini. " Ucap Derren dengan dengan senyum tipisnya, Asya pun pergi ke ruang ganti. Saat diruang ganti Asya sedikit binggung karena pakaian yang diambil oleh Derren adalah pakaian yang memiliki lengan panjang tapi karena tak ingin ambil pusing dia pun langsung mencobanya dan menunjukkan kepada Derren.

" Bagaimana? Kamu suka sama bajunya nggak? Kalau nggak suka kamu bisa pilih yang lain. " Ucap Derren yang tak berhenti memandang Asya.
" Aku suka kok, tapi kamu nggak perlu repot-repot beliin aku ini. " Ucap Asya sambil menatap Derren yang memasang wajah yang sedih.

" Aku cuman ingin membelikan mu beberapa pakaian saja. " Ucap Derren.
" Kau membelikan ku baju karena waktu itu kamu nggak sengaja liat isi lemari ku saat persiapan nginap itu bukan? " Tanya Asya karena waktu itu Derren sempat bertanya kepada Asya kenapa baju yang dimilikinya bisa dibilang sedikit.

Hanya Kamu Didalam HatikuМесто, где живут истории. Откройте их для себя