3. LEBIH DEKAT

18.3K 2.2K 2.4K
                                    

Yuk gengs sebelum baca kasih🌷🌷🌷 di sini dulu yuk

Kasih juga komentar tiap paragrafnya juga supaya bisa dibaca yaa bestie~

🩷Happy Reading Semuanya Bahagia Selalu🩷

🩷Happy Reading Semuanya Bahagia Selalu🩷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. LEBIH DEKAT

"Kemarin lo ditolongin cewek kan? Gue tau dari temen gue, mana tuh cewek?" tanya Theo pada Galang.

"Bukan urusan lo," balas Galang dingin.

"Ngapain juga lo nolongin tuh ibu-ibu kemarin. Dia itu bekas orang di rumah gue dan emang harus digituin supaya gak ngelunjak!" kata Theo.

"Enggak," balas Galang. "Gak ada orang apalagi perempuan yang boleh lo perlakuin semena-mena kaya gitu."

Perempuan? Semena-mena? Jadi Galang kemarin bukan berantem tapi nolongin orang? batin Ghea.

Seketika Ghea merasa bersalah karena mendengarnya.

Di sisi lain, Galang tak akan memberitahukannya. Bahkan sampai kapan pun Galang tak akan pernah mengatakannya. Mulutnya akan tetap terkunci rapat-rapat ketika Theo bertanya siapa yang menolongnya saat itu.

Lagipula, Ghea tak ada sangkut pautnya dengan ini.

Kali ini Galang akan hadapi sendiri dengan berani. Karena bagi Galang saat ini mereka fair tak menggunakan senjata apa pun. Hanya kepalan tangan yang sudah siap.

"Excuse me, ada apa rame-rame begini?" Bu Yuri—guru bhs inggris di SMA Ganesha bertanya pada mereka.

"Siapa yang nyuruh kalian kumpul di sini? Bubar! Bubar!" Bu Yuri mengusir mereka.

"Awas lo ya, gue masih belum selesai sama lo," Theo menunjuk Galang namun Galang hanya menatapnya dengan dagu terangkat dan tatapan tajam—seolah menunjukan kalau ia tak pernah takut dengan ancaman tersebut.

"Kalian ngapain di sini? Masuk kelas!" Bu Yuri menyuruh Galang, Jeremy, Zidan, Ronald dan Bedul masuk kelas.

"Ayo tunggu apalagi?!"

"Ibu lama-lama kaya Bu Dayu sama Pak Dandang marah-marah mulu," kata Jeremy.

"Au ya Bu Yur makin ke sini makin kaya Bu Dayu," kata Ronald.

"Apa Bu Dayu? Bu Dayu?" Bu Dayu datang tepat berdiri di samping Ronald membuat jantung Ronald hampir mencelos karena saking kagetnya.

"Astaga Ibu bikin kaget aja udah kaya hantu di siang bolong. Tiba-tiba dateng. Tiba-tiba pergi. Tiba-tiba sendiri," kata Jeremy.

"Berisik kamu Jeremy! Siapa yang ngajarin kamu ngomong kaya gitu? Ibu sama Pak Nurdin."

"Ciah si ibu. Pacaran ni yee. Cie cie," ledek Bedul.

GALANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang