17 : Cincin permata biru

Start from the beginning
                                    


Jevano berjalan sembari membopong tubuh seorang wanita paruh baya, yang sedang membawa kayu bakar, ia berjalan dengan sangat lambat, untuk mengimbangi kecepatan langkah kaki wanita tersebut, langkah nya yang lambat membuat jevano kewalahan mengimbangi kecepatannya

Jevano masih setia membopong tubuh nenek tersebut, sampai akhirnya langkah kaki mereka berhenti

"Kenapa nek? Kok berhenti" tanya jevano

"Kita udah sampai ketempat tinggal nenek"

Jevano melihat ke arah depan, di sana ada sebuah gubuk kecil yang tidak terlalu kecil, dan di depan gubuk tersebut ada cahaya yang berasal dari obor bambu untuk menerangi gubuk tersebut

Jevano dan nenek tersebut berjalan ke arah gubuk, memasuki area gubuk itu, jevano langsung menduduki nenek tersebut di kursi kayu, lalu meletakkan kayu bakar di samping kursi kayu tersebut

"Makasih ya nak jevano, udah mau nolongin nenek" kata nenek tersebut

"Iya nek, sama-sama"

Jevano tersenyum ke arah nenek tersebut

"Kalau gitu, saya permisi dulu ya nek" pamit jevano

"Tunggu sebentar nak jevano" kata nenek itu

Nenek tersebut bangkit dari tempat duduknya, lalu masuk ke dalam gubuk, tak lama itu, ia pun ke luar dari dalam dengan membawa sesuatu, benda itu bercahaya berwarna biru, seperti sebuah cincin, lalu memberikan nya ke pada jevano

Nenek tersebut bangkit dari tempat duduknya, lalu masuk ke dalam gubuk, tak lama itu, ia pun ke luar dari dalam dengan membawa sesuatu, benda itu bercahaya berwarna biru, seperti sebuah cincin, lalu memberikan nya ke pada jevano

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kasih ini ke semua teman-teman mu" ujar nenek itu sembari memberikan 7 cincin permata biru kepada jevano

Jevano langsung menerima nya "Terimakasih nek" ucap jevano yang di jawabi anggukan kepala dari nenek tersebut

"Kalau gitu saya permisi dulu, assalamualaikum" salam jevano

"Wa'alaikumussalam" balas nenek tersebut

Nenek itu tersenyum melihat kepergian jevano dari hadapan nya, makin lama punggung jevano makin tak terlihat dari pandangan nenek tersebut

"Dengan adanya Cincin itu, kalian bertujuh akan aman" gumam nya sambil tersenyum

💚💚💚

Di tempat peristirahatan marvin dan para member, semua member telah tertidur dengan sangat pulas, seseorang berjalan mendekati perkumpulan laki-laki yang sedang tertidur itu, ia pun berjalan menghampiri kedua pemuda yang sedang tertidur di atas potongan kayu, ia tersenyum senang kala melihat seorang laki-laki yang sedang tertidur sembari menundukkan kepalanya

"Akhirnya, aku berhasil menemukan kamu" ujar nya senang

"Setelah sekian lama, kita bertemu kembali, pangeran"

"Ayo kita pergi dari sini" ucap nya sembari membopong tubuh laki-laki tersebut menjauh dari para member

***

"Ternyata capek juga berjalan sejauh ini" kata jevano yang masih melangkah kan kaki nya berjalan

"Tapi gue gak boleh lemah, gue harus berhasil nemuin para member bagaimana pun caranya"

Jevano berjalan dengan semangat dengan langkah kaki nya yang berjalan cepat, ia harus segera menemukan para member, tak peduli dengan rintangan yang akan menghampiri nya nanti, karena yang terpenting bagi jevano adalah bertemu dengan para member dan memeriksa keadaan mereka

Tapi di perjalanan, jevano di hadang oleh seorang wanita berbaju merah dengan kain berwarna merah yang menutupi setengah wajah nya

Jevano yang masih diam terpaku melihat ke arah wanita tersebut, membuat nya tak sadar ada seseorang yang tengah bersembunyi di balik pohon dengan sebuah panah di tangan nya, wanita berkain merah itu membolakkan mata nya sempurna saat anak panah it...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jevano yang masih diam terpaku melihat ke arah wanita tersebut, membuat nya tak sadar ada seseorang yang tengah bersembunyi di balik pohon dengan sebuah panah di tangan nya, wanita berkain merah itu membolakkan mata nya sempurna saat anak panah itu menuju ke arah jevano, dengan cepat wanita itu berlari ke arah jevano lalu menabrak tubuh jevano menghindari bidikan panah tersebut

Kedua tubuh yang bertabrakan itu terjatuh ke atas tanah, dengan wanita tersebut yang berada di atas tubuh jevano, tanpa sadar tangan jevano memegang pinggang wanita itu, dan kedua tangan wanita itu bertumpu di atas dada jevano, kedua nya saling diam terpaku, memandangi satu sama lain, jevano tertegun melihat wanita tersebut, mata yang bulat, bulu mata yang panjang dan lentik, rambut yang panjang terurai membuat jevano tanpa sadar tersenyum ke arah nya, sama hal nya dengan jevano, wanita itu juga tertegun melihat jevano, memiliki wajah yang sempurna, mata yang sipit, hidung yang seperti perosotan anak TK, rahang yang sedikit panjang, tanpa sadar di balik kain itu ada senyuman yang terukir manis di wajah nya, sampai akhirnya mereka tersadar dengan apa yang barusan mereka lakukan, kedua nya langsung bangkit dan membersihkan pakaian mereka masing-masing

Tanpa mengatakan apa pun lagi, wanita itu berjalan sedikit menjauh dari jevano

"Siapa kamu?" tanya jevano

Langkah kaki wanita itu berhenti, tanpa berbalik wanita itu menjawab

"Kamu tidak perlu tau siapa aku, lain kali berhati-hati la, bahaya mengincar mu" ucap nya yang langsung pergi dari hadapan jevano meninggalkan jevano sendirian di sana

"Aku harap kita bisa bertemu kembali, wanita barkain merah" gumam jevano sembari tersenyum

Sadar jev, ingat anak nya pak joko lagi nungguin lo di rumah, kalau lo berulah bisa-bisa lo di pites lagi sama pak joko karena mainin anak nya, bercanda jev hehe 😅🙏🏻

Kemudian jevano pergi dari sana, seseorang keluar dari balik pohon, memandangi punggung tegap jevano yang semakin menjauh dari penglihatan nya, dia adalah wanita berkain merah yang telah menolong jevano, ternyata dia tidak benar-benar pergi dia hanya bersembunyi di balik pohon besar itu

"Aku akan selalu berada di belakang mu, vano" gumam nya sambil tersenyum

Kemudian wanita berkain merah itu pergi dari tempat nya berpijak

*****

Kira-kira siapa ya wanita berkain merah itu? kok dia bisa tau nama nya jevano mana dia manggil vano lagi, kok jadi dejavu sama seseorang yang pernah manggil jevano dengan sebutan vano juga

Gimana masih nyambung gak ceritanya? masih setia gak nungguin kelanjutan nya? Maaf ya makin lama up nya, jadi terkesan ngegantungi heheh😅🙏🏻

Lanju? Jangan lupa komen and vote





TBC

7 anak indigoWhere stories live. Discover now