CHAPTER 2

81 7 0
                                    

-7.00 pagi

"Hia...ini aku sudah masak sarapan untukmu. Ayo bersarapan dulu"

"Aku sudah bilang gausah repot repot"

Dan yah seperti biasa Zero tunangannya Newie melewatkannya lagi begitu saja. Dan lagi lagi Newie di tinggalkan bersarapan sendiri. Malah dia berangkat ke kuliah juga sendiri. Pulang juga sendiri. Seharusnya Zero lah yang menjemputnya saat habis kuliah tapi ada saja alasan yang di buat sama Zero atau selalu saja di bilang lupa atau sibuk. Tapi Newie gak pernah persoalkan itu....nggak tau bagaimana Newie bisa bertahan sampai saat ini.

Mungkin saja dia terlalu mencintai Zero sampai sampai dirinya mengabaikan situasi yang dia tau gak baik baik saja. Newie kadang terpikir untuk melepaskan saja Zero tapi lagi lagi dia gak sanggup, mencoba untuk bertahan yah bertahan sampai kapan...Newie juga nggk tau seberapa lama hatinya bisa bertahan. Dia begitu menyayangi Zero dan kalau boleh jujur sememangnya dari dulu sejak SMA lagi Newie sudah jatuh hati sama Zero. Dikarenakan itulah Newie yang paling antusias saat tau kalau dia bakal bertunang sama Zero. Sedihnya Zero itu seperti sebaliknya.

Newie gak pernah buka bicara soal situasi mereka saat ini. Dia sangat ingin bertanya mengapa Zero itu memperlakukannya seperti sekarang. Mengapa Zero tiba tiba berubah. Tiba tiba saja dingin padanya. Apa aku berbuat salah? Ada yang Hia gak suka? Memangnya kenapa? Kalau bisa Newie mau tau...cuma saja dia gak berani mau tanya. Dia gak mau merusak hubungan pertunangan sama Zero.

Makanya dia gak pernah tanya, dan dia gak akan pernah mempersoalkan sikap Zero. Biarlah dia saja yang selalu kalah. Selalu saja Newie meyakinkan hatinya kalau semuanya bakal baik baik aja, selalu bagi alasan alasan positif di saat Zero terang terangan gak baik baik padanya.

'Mungkin saja dia stres di kantor'

'Mungkin Mood hia gak baik'

'Hia pasti sibuk di kantor'

Begitulah pikirannya setiap kali.

"Aku harus ke kampus sekarang"

Dengan buru buru Newie mencuci pinggan dan sudu yang dia guna tadi dan berlalu pergi. Seperti biasa dia menaiki bus ke kampusnya nggk terlalu jauh juga. Butuh 25 menit untuk ke kampusnya kalau menaiki bus.















"Maaf apa aku terlambat?"

Zero bertanya setelah duduk di kursi sebuah restoran 5 bintang yang mewah.

"Nggk sayang aku juga baru saja sampai di sini"

Seorang wanita menjawab soalan Zero. Yah kalau kalian bilang itu kekasihnya Zero tebakan kalian benar. Masa klient panggil sayang sayangan yah kan?

"Pesan saja apa apa yang kamu mau"

Wanita tadi tersenyum manis sambil melihat buku menu.

"Kamu terlihat cantik sekali hari ini sayang"

Zero memuji wanita tadi sambil memegang tangannya.

"Aku setiap hari sememangnya cantik. Dan si cantik ini milikmu sayang"

Wanita tadi kembali memegang tangan Zero dan memberikan tatapan manja.

Wanita yang saat ini bersama Zero itu bernama Pim star seorang wanita jelita yang mempunyai paras menggoda. Dia lebih tua dari Zero tapi kelihatan seperti baru menginjak 20-an. Dan yah Zero itu diam diam punya hubungan rahasia di belakang Newie. Dan tentu saja Newie itu gak tahu.

Setelah habis makan mereka berdua pun berjalan menuju ke pakiran kereta.

"Sayang bisa aku datang bermain di rumahmu hari ini?"

Rumah Singgah(Indo)(HIATUS)Where stories live. Discover now