CHAPTER 1

184 9 0
                                    

'nomor yang anda hubungi.....'

Cklek

Lagi lagi panggilan telponnya gak diangkat.

"Pasti dia lagi sangat sibuk"

Saat ini seorang pria yang bernama Newie Khanin masih lagi berdiri di depan kampusnya. Jam sudah menunjukkan 8.00 malam namun sosok yang dia tunggu tunggu masih lagi belum terlihat kelibatnya.

Dia menatap ponselnya lebih tepatnya foto lock screen yang dia kenakan di sana. Foto seorang pria dan dirinya yang sedang tersenyum melihat kamera. Newie menutup layar ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku celananya. Dia menggosokkan kedua telapak tangannya sesekali menghembuskan napasnya di sana untuk memanaskan tangannya itu. Malam semakin telat dan suhunya mulai dingin. Kawasan kampus mulai sunyi namun kelibat yang Newie setia tunggu tunggu sedari tadi belum juga menampakkan batang hidungnya.

Tes tes

Air hujan mulai jatuh membasahi bumi. Newie mendongakkan kepalanya ke langit.

'ah....sial...dunia tidak pernah menyebelahi ku'

Air hujan mulai deras turun ke bumi, membasahi Newie. Perlahan lahan air mulai mengalir turun ke pipinya. Ah...bagus juga...pasti saat ini tiada siapa akan tahu kalau Newie menangis. Air matanya bercampur dengan air hujan jatuh ke bumi. Seolah-olah langit mewakilli perasaannya saat ini.

'sudah lah...pasti saja dia cuma sibuk saat ini'

Newie lagi lagi memujuk hatinya. Dia berjalan ke bas stop dan menunggu bus di sana.










"Aku kira kau sudah balik, kenapa baru balik sekarang"

Terdengar suara seseorang menyapanya.

Nuwie terdiam melihat tunangnya yang lagi duduk sanderan di sofa. Ternyata dia sudah pulang di rumah. Hatinya sakit namun dia masih coba untuk tersenyum.

"Aku menunggumu"

Newie menjawab namun gak di balas sama tunangannya.

"Hia sudah makan?"

"Sudah. Kau kapan ke kamar mandi? Kau membasahkan lantai. Seharusnya kau balik saja sejak dari awal tadi. Kalau kau gak melihatku menjemputmu di kampus saat pukul 4 tadi, kau seharusnya pulang saja...kau juga tau kalau aku sibuk"

"Kamu kenapa sih! Bukan malah membujukku malah memarahi ku! Mana telpon ku gak diangkat lagi. Aku kira kamu sibuk di kantor, ternyata kamu sudah pulang. Ngapain kamu gak mencariku saat aku gak pulang di jam segini? Kamu gak lihat sedang hujan di luar! Apa kamu gak khawatir kalau aku tiba tiba hilang? Ini bukan tunangan namanya!"

Yah......itu pastilah Newie gak bilang yang benar benar. Dia mau marah sih tapikan gabisa jadi dia marahnya dalam hati aja. Saat ini dia cuma senyum melamun melihat lantai.

"Newie? Newie kapan kau mau mengantikan bajumu"

Bukan meminta maaf atau menunjuk rasa simpati padanya malah di tegur terus.

"Iya...maaf hia"

Newie berlalu pergi dengan perasaan yang sangat kesal saat ini. Mana panggilan telponnya gak diangkat. Ingatkan lagi ngapain tau tau aja dia sudah di rumah, duduk sanderan gak kenapa napa juga. Newie mau protes sih tapi gak bisa soalnya dia itu sayang banget sama tunangnya yang di panggil Hia ini. Gak tau kenapa tapi Newie itu benar benar patuh sama Hia mana Hia itu tunangannya lagi.

Yah begitu lah kehidupan seorang Newie Khanin seorang yang sangat penyabar, baik hati Newie itu seorang pencinta yang sialnya jatuh cinta dengan seorang Zero Sun Panich lebih tepatnya rakan sekolahannya sewaktu SMA. Dia juga kagak tau sejak bila hubungannya dengan Zero jadi berantakan....bukan dia yang berubah melainkan Zero.

Rumah Singgah(Indo)(HIATUS)Where stories live. Discover now