“Kamu tau segalanya ya Rai, tapi saran eyang jangan terlalu percaya dengan orang-orang terdekat mu yang ada di Indonesia,” saran Kakek Raiden sambil meminum air putih. Dia sudah kapok meminum alkohol jika ketauan nenek Raiden bisa repot.

“Terutama Alex,” ucap Kakek Raiden dengan tatapan mata kesal.

Raiden menoleh dengan tatapan heran.

“Jika kamu ingin membuatkan eyang cicit, dengan si nona asisten lebih baik kamu pakai apart yang eyang hadiahkan,” ucap kakeknya yang semakin ngawur.

Yang meminum whiskey adalah dirinya tetapi mengapa kakeknya yang berbicara ngawur.

“Ajak nona asisten ke Disneyland, itu adalah impian nya,” ucap Kakek Raiden dengan bersungguh-sungguh.

***

“Kamu tau kan dimana keberadaan Chilla?”

          Rasanya Raisa ingin menggetok kepala pria dihadapannya ini, bagaimana mungkin dia mengetahui keberadaan kakak sepupunya itu. Nomor nya saja tidak aktif bahkan Instagram dan YouTube Chilla juga ikutan tidak aktif. Selain itu, Chilla hanya sesekali aktif di Twitter dan sialnya dia tidak saling follow sehingga DM nya tenggelam dengan DM lain.

“Kalau aku tau emangnya aku bisa apa?” tanya balik Raisa dengan wajah sinis.

Dia benar-benar kesal dengan cowok dihadapan nya ini. Cowok berengsek yang telah menyakiti Chilla.

“Tolong kasih tau kakak dimana dia, kak Bi ingin memperbaiki semuanya dan mulai dari awal lagi,” ucap Bian dengan nada frustasi.

Raisa tertawa sinis melihat wajah Bian yang sangat berantakan.

“Oh baru ingin memperbaiki semuanya setelah sepuluh tahun?” tanya Raisa sinis.

       Raisa tentu mengetahui kisah Chilla dengan Bian, walaupun umurnya berbeda cukup jauh dengan kakak sepupu nya itu tetapi dia merupakan tampungan curhatan dari Chilla.

“Please Sa ...” ucap Bian dengan nada memohon.

Raisa berdiri dari tempat duduknya, untung saja Bian memilih ruangan private di sebuah cafe sehingga tidak akan menimbulkan berita aneh mengenai dirinya.

“Aku engga tau dimana kak Chilla, semua orang juga kebingungan bukan hanya kak Bian saja. Kak Chilla menutup akses untuk kami menghubunginya,” ucap Raisa dengan tergesa-gesa.

“Seharusnya kak Bian memilih kak Syifa saja daripada Kak Chilla, aku permisi!”

Raisa pergi begitu saja meninggalkan Bian yang nampak frustasi.

Andai saja dia bisa kembali ke masa SMA, dia akan merubah semua hal yang berhubungan dengan Rachilla Putri Mahika.

**

Suasana macam apa ini?

     Canggung sekali! Bagaimana bisa mereka hanya duduk berdua dibelakang tanpa mengobrol sama sekali, tidak seperti biasanya yang ramai akan celotehan Chilla terkait banyak hal.

           Nenek Raiden sengaja menyuruh supir untuk mengantarkan mereka ke stasiun. Hal itu karena nenek Raiden ingin mereka lebih mengeksplor banyak hal. Raiden hanya manut saja dengan perkataan neneknya, lagi pula dia tidak bisa membantah perkataan beliau.

Yes, I'm Cinderella!Where stories live. Discover now