Jangan lupa vote!!
.
.
.


Xiao zhan yang baru sampai di kampus segera berlari menuju ruangannya untuk mencari keberadaan sahabatnya, tampak pemuda manis itu tengah celingak celinguk mencari seseorang.
"YUBINNN!" Seru zhan saat menemukkan sosok yang tengah dia cari.
"Astagaa, bisakah kamu tidak berteriak bocah!" Ketus yubin mengusap dadanya karna kaget.
"Hahaha, apa kau kenal dengan montir yang tadi aku hubungi?" Tanya zhan tanpa menghiraukan teguran sang teman.
"Oh, itu yibo ge. Memangnya ada apa?" Bingung yubin.

Bukanya menjawab zhan malah tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya seperti orang gila, hal itu membuat yubin bingung.
"Apa dia sudah menikah? Ah tidak pasti belum karna jodohnya adalah aku hahahaha!" Ujar zhan cengegesan melupakan kalau tadi sempat di marahi oleh pria dewasa itu.
"Ada apa menanyakan itu? Jangan bilang kalau kau_"
"Dia itu Rajaku yubin, dan kau harus membantuku agar bisa lebih dekat dengan yibo gee" ujar zhan berbinar binar.

Yubin melotot setelah mendengar perkataan sahabatnya, tangan yubin terulur memeriksa dahi sahabatnya takut takut bocah itu terbentur sesuatu.
"Kau tidak terbentur saat datang kemari bukan?" Tanya yubin memastikan.
"Aku terbentur cinta yibo geeee" pekik zhan bahagia, semua yang ada di ruangan itu menoleh kearah zhan saking kerasnya suara bocah tersebut. Tidak ayal para pria bersuit suit menggoda zhan.
"Astaga, kau bertingkah aneh lagi zhan" heran yubin.
"Jadi yubin, dimana tempat yibo ge berkerja? Ayo katakan padaku ayoo" rengek zhan menggoyangkan lengan sahabatnya.

"Kau ini ada apa zhan? Dia itu hanya seorang montir yang memiliki bengkel kecil di depan rumahku. Sedangkan kamu? Kau adalah sosok primadona di kampus besar ini, siapa yang tidak mengenal Sean Xiao zhan? Kau bahkan bisa memiliki kekasih lebih hebat dari yibo gee yang hanya seorang montir" cerocos yubin.

Zhan bukannya memikirkan perkataan sahabatnya, namun pemuda manis itu malah beranjak keluar ruangan setelah mendapatkan lokasi tempat kerja Rajanya.
"Zhanzhan!! Kau mau kemana lagi! Dosen sudah mau datang" panggil yubin berdecak pinggang memanggil sahabatnya.
"Rajaku lebih penting yubin, bay bay sahabatku sayang" ujar zhan menggoyangkan pinggulnya kanan kiri yang membuat para pria berteriak histeris melihat tingkah sang primadona. Sementara yubin hanya menepok jidatnya.

'Anak itu sudah gila sepertinya' batin yubin.

~
Zhan yang sudah ada di perkiran segera masuk kedalam mobilnya, membetulkan poninya yang lumayan panjang itu.
"Apa yang harus ku lakukan agar bisa kesana, tidak mungkin aku datang dan bilang mau bertemu dengan yibo ge. Dia sangat pemarah, melebihi para dosen" ujar zhan berfikir.

Sembari berfikir zhan melajukan mobilnya keluar dari area kampus, seperti mendapatkan bola lampu diotakknya. Zhan meraih ponselnya untuk menghubungi yubin.
"Halo yubin, apa kau punya nomor montir lain?" Tanya zhan ketika panggilannya di terima oleh yubin.
"Memangnya kenapa? Mobilmu mogok lagi?" Tanya yubin berdecak.
"Kirimkan saja, ayolah" ujar zhan merengek.
"Baiklah nyonya, akan ku kirim" ujar yubin meledek.

Zhan hanya cemberut karna di panggil nyonya oleh sahabatnya, tidak berselang lama yubin mengirimkan nomor montir lain. Dengan penuh semangat pemuda manis itu menghubungi montir itu, setelah selesai ia menunggu kedatangan montir tersebut.
"Permisi, apa anda yang tadi menghubungi saya?" Tanya sorang pria yang baru saja datang.
"Ah iya, aku sangat butuh bantuanmu" ujar zhan.
"Apa ada masalah dengan mobilnya?"
"Tolong bantu aku merusak mobil ini, dan rusak separah parahnya agar tidak bisa di perbaiki" ujar zhan yang membuat montir itu bingung.

'Tunggu dulu, sepertinya ada yang salah di sini! Biasanya seseorang menghubungiku untuk minta mobilnya di perbaiki, tapi kali ini ada orang yang sengaja meminta merusak mobilnya?' Batin pria itu bingung.

Tidak ingin bertanya lebih dalam pria yang di kenal montir itu lebih memilih mengiyakan permintaan pemuda di depannya, pria itu mulai membuka penutup mesin bagian depan dan memutuskan semua kabel yang ada pada mobil tersebut.
'Mobil ini akan sangat sulit di perbaiki, cih siapa suruh meminta hal yang aneh. Semua bengkel akan menanggis karna melihat kerusakan mobil ini, mereka tidak akan bisa memperbaikinya. Bahkan jika itu adalah aku sendiri' batin montir itu.

"Sudah selesai" ujar pria itu mengelap keringatnya.

Zhan bertepuk tepuk tangan seolah ini adalah sebuah penghargaan, saat montir itu hendak pergi zhan mencegat pria itu untuk meminta tolong agar membantunya menghubungi sebuah mobil derek. Meskipun penasaran pria montir itu tetap membantu tanpa bertanya.
Tidak lama setelah kepergian montir itu terlihat mobil derek mendekat, tanpa menunggu lama zhan menyuruh sopir derek itu mengangkat mobilnya kemudian menuju lokasi rumah yubin. Sampai di sana benar saja, rumah yubin berhadapan langsung dengan bengkel pria incarannya. Zhan yang duduk di samping sopir derek langsung memperbaiki penampilannya sembari senyam senyum.
'Astagaa bahkan yibo ge dari jauh terlihat snagat menggoda dan seksi' batin zhan kegirangan, sopir derek yang melihat tingkah zhan hanya bisa geleng geleng kepala.

Sampai di depan bengkel zhan turun dari mobil dengan raut wajah sedih seolah tengah tertimpa musibah besar, masuk kedalam bengkel milik yibo. Berpura pura tidak tau kalau sang Raja adalah pemilik bengkel tersebut.
"Kau!!" Kaget yibo melihat zhan masuk kedalam bengkelnya.

"Eh, kamu yang tadi pagi membantuku kan?" Kaget zhan pura pura mendalami perannya.

Yibo menahan rasa bingungnya, mata pria itu menatap kearah zhan kemudian beralih kearah mobil yang di derek itu.
"Apa kau baru saja menabrak sesuatu?" Tanya yibo memincikan matanya.
"Tidak, tidak terjadi apa apa. Tadi tiba tiba saja mobilku rusak jadi aku membawanya kemari. Aku juga tidak tau kalau gege ada disini, ini sebuah takdir" ucap zhan meyakinkan. Namun terdengar dengusan dari pria itu setelah mendengar kalimat terakhir pemuda di depannya.

'Ini memang takdir kita untuk terus berdekatan yibo gee' batin zhan salting.

TAKDIR YANG SALAHWhere stories live. Discover now