K#3

411 43 2
                                    

———

"Lu mau gua, temenin lu ke Asgard, Maji?"

Sosok bernetra merah itu mengangguk. Wajahnya yang tak lagi tertutupi oleh topeng, menperlihatkan secara jelas ekspresi serius yang tertera di wajahnya.

Ajul terdiam sejenak sebelum menghela nafas pelan. "Oke lah, gua temenin."





"Mau ngapain lu di Asgard? Lo ke sana pun udah pasti nggak di terima."

Pertanyaan yang terlontar dari mulut Ajul memecah keheningan.

Maji sedikit menjeda waktu untuk menjawabnya. Dia sedikit berpikir. "Gua cuman mau liat-liat doang keadaan Asgard."

Ajul menaikkan alis kanannya. "Bukan mau ketemu dengan Kagu-ta." Ucap Ajul sedikit mengecilkan suaranya di akhir kalimat.

Mendengar nama asli salah satu kawan yang telah ia anggap keluarga, membuat Maji terdiam. Maji bahkan menghentikan langkahnya dan menatap ke bawah.

Merasa tak lagi diikuti, Ajul berbalik dan mendapati keadaan Maji yang berhenti mengikutinya dan menatap ke arah bawah.

"Gua jadi merasa nggak pantes buat ketemu 'dia'"

Ajul terdiam. Bener kan, dia mau ketemu si Kaguta-nya. Alasan doang mah bilangnya cuman mau liat Asgard. Batin Ajul merasa tebakannya benar.

"Wajar lo ngerasa kayak gitu. Lo ngekhianati 'dia' kan? Bahkan seluruh Asgard yang lo anggap 'keluarga'? Perasaan itu sudah pasti lo rasain."

Tanpa memikirkan perasaan Maji, Ajul langsung mengatakannya secara terang-terangan tentang aksi pengkhianatan seorang 'mantan' pelindung Asgard, sang Sentinel of Asgard terhadap Asgard itu sendiri.

Dia bahkan membantai seluruh Asgardian yang dia anggap Keluarga.

Dengan pengkhianatan yang telah ia lakukan, telah membawa kekecewaan dan rasa terkhianati yang dirasakan para Asgardian. Termasuk Kaguta-nya, sosok yang ia yakini paling kecewa kepadanya.

"Ayo jalan." Maji berjalan mendahului Ajul dengan langkah besarnya.

Ajul hanya diam sambil mengikuti dari belakang.




Seperti dugaan, keduanya langsung di tolak mentah-mentah di Asgard.

Saat memasuki portal Asgard, keduanya bertemu dengan sang pemimpin, Kirman, Ana, dan Megi.

"Mau ngapain lagi lo kesini?" Secara terang-terangan, Megi melemparkan tatapan kebencian kepada kedua anggota Ragnarok itu.

"Gua cuman mau liat-liat doang." Ucap Maji tenang sedangkan Ajul hanya diam.

Kirman mengernyit-kan dahinya. "Mau liat apa lagi, Maji? Asgard udah ancur karena lo."

Tertampar dengan kemyaraan, Maji jadi semakin sadar. Sepertinya pengkhianatannya membawa dampak yang cukup besar kepada Asgard. Liat saja mereka, bahkan Ana sendiri melempar tatapan tajam kepadanya dan seakan tak menginginkan melihat kehadirannya.

"Kaguwir-"

"Bang Kaguwir nggak ada." Potong Ana cepat.

"Kaguwir nggak ada. Sana lo pergi." Timbal Megi kembali. Dia tak ingin si pengkhianat itu bertemu dengan Kaguwir.

Tatapan ketiganya menunjukkan ketidaksukaan saat Maji mencari sosok Kaguwir.

Ya. Tujuan Maji selain mengunjungi Asgard, dia ingin melihat sosok itu. Tapi sepertinya dia tidak diizinkan bertemu dengannya.

"Tolong- gua mohon, pertemukan gua dengan Kaguta."

"Jangan sebut nama itu!" Ucap Ana lantang. Terasa kemarahan di dalam nadanya.

Kebohongan [Brutal Legend]Where stories live. Discover now