PERBATASAN

67 6 0
                                    

Pagi menjelang di perbatasan, terlihat tenang selama enam hari terlewati. Tidak terjadi penyerangan di antara dua negara tersebut, sepertinya konflik akan segera berakhir.

"Yak! bangun kalian... ini sudah pagi!" Ucap sehun membangunkan ketiga anggotanya

"Eumhh baik letnan" ucap gio dan jayden bersamaan, keduanya mengerjapkan mata dan bangun dari tidurnya.

Sehun beralih kepada yang lebih muda yang masih lelap tertidur.

Plak!

"Auwh letnan iya iya" ujar lukas yang seketika bangun dari tidurnya karna mendapatkan tamparan di kakinya.

"Cepat bersiap! kita akan kembali keperbatasan" ucap sehun

"Siiap!"

Selesai bersiap mereka berempat masuk kedalam mobil MV2 4×4 dengan gio yang mengemudikan nya. Selama perjalanan berlangsung banyak anggota militer yang telah berganti shift untuk menjaga perbatasan.

"Letnan, menurut mu apakah konflik ini akan segera berakhir?" Tanya jayden menoleh kearah sehun

"Yaa semoga saja cepat berakhir" jawab sehun menatap sekitar perbatasan

"Banyak anak-anak dan para lansia yang terluka dan meninggal" timpal lukas

Gio mengangguk "iya, berdoa saja semoga semuanya cepat selesai"

Mobil berhenti, mereka sudah tiba di perbatasan dan menuju ke camp penjagaan.

"Bagaimana? apakah ada suatu hal yang terjadi?" ucap sehun bertanya kepada prajurit yang sedang berjaga.

"Siap lapor letnan! tidak ada sesuatu hal yang terjadi, semua aman dan perbatasan sudah akan menunjukan zona hijau"

"Baik! periksa kembali antar perbatasan dan laporkan kembali perkembangannya"

"Siiap letnan!" Ujar prajurit memberikan hormat

"Kalian ambil lah sarapan dan cepat kembali kesini!" ucap sehun kepada ketiga anggotanya

"Siiap!"

"Apakah letnan ingin aku bawakan sarapan juga?" Tanya lukas menatap sehun

"Tidak perlu, kau saja duluan yang makan dan cepat kembali"

"Siiap!"

Sehun berjalan keluar dari camp penjagaan untuk berpatroli, memastikan kembali agar tidak terjadi suatu hal dan mendapatkan laporan dari anggota penjaga di perbatasan militer untuk diserahkan kepada atasannya.

"Letnan sehun dingin sekali orangnya meskipun aku sudah lama mengenalnya" ujar lukas menginterupsi keduanya

"Yaah letnan kita memang sudah dingin orang nya dari dulu" timpal gio membenarkan ucapan yang lebih muda

"Iya, awal pertama kali aku bertemu dengannya aku sudah takut. Apalagi di umurnya yang masih sangat muda, sudah mencapai pangkat letnan kolonel" ucap jayden mengingat pertemuan pertamanya dengan sehun

"Iya aku iri, aku juga akan berlatih dengan keras dan bertahan hidup" ujar lukas mengangkat kedua tangannya yang mengepal keatas.

"Hahaa kau ini... sudah cepat habiskan makanmu, kita akan kembali lagi ke perbatasan" ucap gio yang diangguki oleh keduanya

Mereka kembali melanjutkan makan mereka dan bersiap untuk kembali berjaga di perbatasan.





Jangan lupa voment atau saran juga boleh
Terimakasih sudah membaca~

JENDRAL  || [OG]   'REVISI'Where stories live. Discover now