"Satu lagi Xioujun Hyung, kumpulkan semua berkas kejahatannya, agar aku bisa membungkam semua mulut yang mencoba menentang keputusanku dan aku tidak ingin Haechan dituduh tidak benar akan keputusanku untuk menghukum Sam sampai habis."

"Baik, Yang Mulia." Xioujun mengerti dengan tugasnya, tapi dia tidak bertanya apa hubungan Mark dengan Haechan, hingga tuannya begitu melindunginya meskipun di dasarnya hatinya tentu dia sangat penasaran, tapi dia tidak ingin keluar batasan.

"Kau tidak ingin bertanya apa hubunganku dengan Haechan hingga aku terlihat begitu tidak suka jika ada yang menyentuhnya?" tanya Mark dengan tersenyum. 

"Saya ingin bertanya, tapi saya tidak ingin keluar dari batasan Yang Mulia. Jika Yang Mulia sendiri mengatakan apa hubungan kalian berdua, maka saya dengan senang hati mendengarkannya." ucap Xioujun dengan tegas dan Mark sangat menyukai sikapnya yang setia dan berprinsip. 

"Dia adalah milikku Xioujun Hyung, dia omegaku." jelas Mark dengan tersenyum senang, Xioujun adalah orang kepercayaannya jadi dengan senang hati dia mengatakan apa hubungan Haechan dengannya sekalipun tidak begitu dengan jelas. 

Xioujun terlihat terkejut bukan main, dia terlalu terkejut mendengar fakta ini, "Yang Mulia maaf bertanya, apa dia adalah fate pair abadi anda?"

"Bagaimana menurutmu?" tanya balik Mark dengan senyum tipisnya untuk Xioujun menebaknya sendiri. 

Melihat senyum tuannya membuat Xioujun jadi lebih terkejut bukan main dengan tebakannya yang sangat yakin jika Haechan adalah omega tuannya, yang selama ini selalu dicari. 

"Xioujun Hyung, ayo kita lanjutkan pekerjaannya kita." ucap Mark dengan santai, menyadarkan pelayannya yang terdiam karena rasa terkejutnya, Mark tertawa kecil dalam hati melihat ekspresi pelayan setianya itu. Beruntung juga pembicaraan mereka di tempat yang cukup sepi jadi kemungkinan kecil akan ada orang yang mendengarkan pembicaraannya. 

Xioujun tersadar dari rasa terkejutnya dan segera mengekori Mark yang sudah berjalan lebih dulu di depannya. "Jika dia adalah takdir anda, mengapa seleksi itu harus berlanjut Yang Mulia?"

Xioujun terlihat bingung dan Mark sudah menduga hal itu, "Karena dia tidak siap dan tidak ada yang tahu, jadi rahasiakan dan bantu dia untuk menutupi identitasnya hingga dia sendiri siap mengakui siapa dirinya."

Mendengar ucapan Mark yang serius membuat Xioujun mengerti. "Saya akan membantu untuk merahasiakan hal ini dan melindunginya, Yang Mulia."

"Terima kasih atas pengertianmu Hyung." ucap Mark dengan senyum tipisnya. 

Setelah itu mereka kembali bekerja sembari menunggu alpha brengsek itu bangun dan Mark akan memberinya hukuman tanpa ampun. 

Mark terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai dia baru menyadari jika langit telah berubah dan para prajurit juga tidak ada yang melaporkan jika sudah ada tanda-tanda alpha brengsek itu akan bangun, sepertinya pukulan Haechan serta Lucas tidak main-main, Mark tidak masalah dia bisa menunggu hari esok. 

"Hyung, apa Lucas sudah kembali?" tanya Mark yang entah mengapa perasaannya berubah jadi tidak enak, apalagi sekarang sudah malam dan orang kepercayaannya itu tidak kunjung kembali untuk memberitahu laporannya hari ini akan Haechan dan dia juga ingin melihat keadaan Haechan. 

"Dia belum kembali Yang Mulia." jawab Xioujun jujur. 

Tiba-tiba saja dia melihat sebuah bulu putih yang terbang dihadapannya lalu tak lama terbakar dengan api hitam di depan matanya, ekspresi wajah Mark berubah. Dia terlihat serius serta sedikit panik karena arti bulu terbakar di depannya bukan suatu pertanda yang baik dan itu adalah sebagian kecil energi Lucas jika suatu saat dia dalam keadaan tidak baik, dia bisa memberikan sinyal pada tuannya itu. 

My Alpha is My PrinceWhere stories live. Discover now