4. RUMAH POHON & BUKU DIARY

Beginne am Anfang
                                    

Aku takut banget kalau sampai ketahuan sama mereka, karena kalau sampai itu terjadi maka aku akan diusir dari sekolah itu dan aku nggak bisa belajar lagi.

Gakpapa Tuhan aku rela nahan pegel supaya bisa belajar dengan cara ngintip di jendela belakang sekolah.

~Nagisa Gloria~

Entah mengapa hati Galen jadi merasa kasian pada gadis itu, gadis yang sering kepergok oleh Galen di belakang sekolah dan sekarang Galen sudah mengetahui semuanya.

A-aku cuma mau belajar kak, apa aku salah ya?

Kata-kata itu terngiang-ngiang kembali dimemori otak Galen saat gadis itu mengatakannya tempo hari lalu.

"Sekarang gue paham kenapa cewek itu suka ngintip di jendela kelas gue," ucap Galen pada dirinya sendiri. "Dan bodohnya gue pernah nuduh dia orang jahat, padahal cewek itu cuma mau belajar dengan cara ngintip di jendela kelas gue."

Galen menutup kembali buku diary tersebut. Sorot matanya menatap ke luar jendela kamarnya yang belum tertutup oleh gorden.

"Gue jadi kasian sama dia."


🌧️°•🤍•°🌨️

Galen membawa motornya dengan kecepatan sedang di jalan raya yang penuh oleh kendaraan itu, dia baru saja pulang sekolah.

Cowok itu menghentikan motornya saat lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Menoleh ke sebelah kanan sorot mata Galen tak sengaja melihat ada seorang gadis yang sedang memboseh sepedanya itu di trotoar.

Menyipitkan matanya Galen sepertinya tidak asing lagi pada sosok cewek yang tengah memboseh sepedanya itu. Ketika gadis berkaus pink tersebut menoleh ke samping Galen pun bisa melihat dengan jelas wajahnya membuat Galen sekarang mengenali gadis itu.

Iya, gadis itu.

Nagisa Gloria, orangnya.

Walaupun Galen melihat gadis tersebut, tetapi gadis itu tidak melihat ke arah Galen.

Gisa semakin jauh memboseh sepedanya membuat sorot mata Galen terus menatap gadis tersebut.

Para kendaraan di jalan raya itu melajukan lagi kendaraan mereka masing-masing ketika lampu lalu lintas sudah berubah menjadi hijau, begitupun dengan Galen, dia menggas motornya kembali dan sekarang Galen mengikuti sepeda Gisa dari belakang.

Di pertigaan Gisa membelokkan sepedanya ke sebelah kiri lalu masuk ke sebuah hutan dan diikuti oleh motor Galen dari belakang.

Sampai akhirnya Gisa memberhentikan sepedanya tepat di dekat rumah pohon. Ia mensetandarkan sepedanya itu di dekat ayunan.

Galen pun memberhentikan motornya sedikit lebih jauh dengan gadis itu, kemudian Galen turun dari atas motor ninjanya dan berjalan menghampiri Gisa yang akan menaiki anak tangga menuju ke atas rumah pohon.

Namun, saat Gisa akan menaiki anak tangga ia menoleh ke belakang karena mendengar suara langkah kaki yang berjalan ke arahnya.

Saat itu juga Gisa terkejut melihat sosok cowok itu yang tiba-tiba ada di hadapannya. "K-kak Galen kok ada di sini?" tanya Gisa pada cowok tersebut.

NAGISA DAN TAKDIRNYAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt