BUTTERFLY

02. FOG FOREST

"Aku suka karena di sini begitu damai, tidak ada kebisingan seperti tempat asal ku" jelas Evalia

"Kau berasal dari mana?" Tanya Ervan

"Apakah itu penting untuk mu"

*Penting, untuk mengetahui kau lawan atau kawan"

"Bagaimana jika aku lawan mu? Apa yang kau lakukan pada ku?" Tanya Evalia

"Aku merasa kau bukan lawan" ucap Ervan

"Bagaimana kau bisa tau hal itu?" Tanya Evalia

"Tidak tau, aku hanya menduga-duga saja" ucap Ervan dan memandang lurus ke depan

Evalia menatap wajah Ervan dari samping 'aku merasa mengenalnya, siapa dia sebenarnya' ucapnya dalam hati

"Apakah kau ingin ku tunjukan tempat yang lebih indah?" Tanya Ervan

"Kau serius?" Tanya Evalia antusias

"Iya aku serius" tegas Ervan

"Seserius itu kau pada ku?" Tanya Evalia bergurau

"Kau ingin aku serius tentang hal apa?"

"Hahah... Sudah lah aku hanya bergurau"

"Padahal aku ingin serius pada mu" ucap Ervan menarik turun alis tebalnya.

Bluss

Wajah cantik Evalia memerah dan telinga memanas sedangkan Ervan tertawa lepas.

'aku melihatnya tertawa pertama kalinya, tapi taa itu seperti sudah pernah ku lihat dan aku merindu tawa itu' ucap Evalia terpaku melihat Ervan.

"Sudah dulu aku akan pergi bekerja" Ervan beranjak dari duduknya

"Kau mau ke istana?" Tanya Evalia

"Iya"

"Aku ingin melihat istana"ucap Evalia antusias

Ervan terkejut dan membeku

"Kau kenapa?" Tanya Evalia

"Tak apa kau di rumah kasian Oma sea sendiri, selepas bekerja aku akan mengajak mu melihat tempat yang indah"

"Baiklah aku akan menunggu mu"

Senyuman tulus terlukis di bibir pria tampan itu.

🌹🌹🌹

Hari berganti menjadi malam hari Evalia menunggu ke datangan Ervan yang belum muncul sedari tadi.

"Lama banget!" Gerutu Evalia di teras rumah.

"Evalia, masuk hari semakin dingin" ucap Oma sea di ambang pintu

"Tapi Oma Ervan sudah janji kepada ku untuk keluar malam ini"

"Iya Oma tau, tapi lebih baik kita tunggu di dalam saja nak"

"Baik lah Oma" sedu Evalia.

Dia memilih berpamitan dan berjalan ke kamarnya dengan wajah lesu

"Aku sudah seminggu lebih di sini, juga aku menyukai tempat dan orang orang di sini, walaupun aku belum melihat sekitar selain perkaran rumah"

Evalia melamun menatap langit langit rumah dia membayangkan bagaimana dia bisa sampai ke sini dan bagaimana dia bisa bertemu dengan orang baik di sini.

"Aku beruntung bisa bertemu dengan orang baik bukan seperti di dunia ku yang sangat mengekang ku"

"Tapi aku merindukanmu ayah, Abang. Bagaimana keadaan kalian, apakah mereka mencariku atau hanya acuh atas kepergian ku"

Tak lama Evalia terlelap dalam lamunan

•

•

Di suatu tempat yang menyeramkan hanya ada tiga orang mengenakan jubah hitam

"Apakah ramalan itu benar?" Tanya orang pertama

" Die belum muncul sepertinya" Jawa orang kedua

"Kenapa kau sejak tadi hanya diam?" Tanya orang pertama

"Aku mengingat ada wanita di gerbang beberapa hari yang lalu tapi aku tidak mengenalnya" jelas orang ke tiga

"Apa kau berhalusinasi lagi!" Sangkal orang kedua

"Tidak, dia sudah muncul!" Bela orang ketiga

"Apakah benar itu?, Kau melihat?" Tanya orang pertama

"Sepertinya tuan ku" hormat orang ketiga

"Baiklah cari dia jika itu benar dia" ucap orang pertama

"Baik tuan" serempak orang ke dua dan ketiga.

Orang pertama berbalik keluar dari ruangan itu di ikuti orang ketiga, tersisa orang ke dua di sana

"Aku harus menyelamatkannya, tidak akan ku biarkan dia menjadi milik mereka biadab itu!" Gumam orang ke dua berjalan dengan tangan di kepal kuat.

🌹🌹🌹

Apa yang terjadi dengan angin?

Apa lagi ini ya? Suara apa sih?

Assalamualaikum kakak semuanya

Apa kabar nih?

Menurut kalian gimana cerita BUTTERFLY ini?
Menari?
Membosankan?
Tidak bagus?
Lumayan?
Cukup epik?
Atau keren?

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di komentar ya dan selamat beraktivitas.