"Hmm? Arven tidak mungkin menarik kamu tanpa alasan dan juga Arven tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya" jelas Oma sea

" Bersikap seperti ini? Maksudnya apa Oma?" Tanya Evalia

"Ervan tidak pernah membawa gadis ke mari, Ervan tidak pernah terlihat begitu khawatir"

"Dia khawatir akan apa Oma?"

"Kamu, Ervan datang dengan kondisi kamu pingsan, oma menyuruhnya meletakan mu di kamar" jelas Oma sea

'apa benar tu orang khawatir? Mungkin kasian ke gw karena dia tarik sampai pingsan' ucapnya dalam hati.

"Nama kamu siapa?" Tanya Oma sea

"Saya Evalia Oma"

"Tapi wajah kamu mirip sekali dengan Risa cucu saya" Oma menatap Evalia seketika matanya berembun

"Oma kenapa?" Evalia memeluk Oma sea

"Kamu mirip dengan Risa, apa kamu Risa cucu Oma?" Tanya Oma sea

"Oma, tapi ini Evalia bukan Risa, maaf Oma"

"Tidak perlu meminta maaf Oma hanya rindu" Oma melepaskan pelukan Evalia

"Oma bisa kok anggap aku ini cucu Oma juga" jawab Evalia dengan senyuman

"Terima kasih cucu ku" Oma sea memeluk Evalia lagi.

🌹🌹🌹

Hari berganti menjadi malam yang dingin di fog Forest, Evalia duduk menatap rembulan dari balkon kamar di sekeliling terlihat banyak kabut tapi di sekitar rumah Oma sea tidak di sana malah sangat indah dengan bunga warna-warni.

"Kenapa gw di sini? Ayah pasti marah jika aku tidak pulang lagi" seulas senyum pilu terbit dahkan air mata tak sadar menetes

"Tidak usah menangis, jika kau menangis Oma sea akan sedih" tiba tiba ada suara seseorang dari belakang.

Evalia menoleh dan kaget, dia dengan cepat menghapus air mata.

"Aku tidak menangis kau salah lihat" bela Evalia

"Tidak usah berpura-pura aku melihatnya" jawab pria yang tadi membawanya dengan paksa

"Kau siapa?" Tanya Evalia saat pria itu di sebelahnya

"Bukankah kau sudah tau"

"Saya ingin dengan dari mu"

"Hmm, saya Ervan prajurit istana"

"Kau prajurit?"

"Iya bisa di katakan begitu"

"Kenapa kau membawa ku kesini"

"Karena Oma merindukan mu Risa "

"Saya bukan Risa tapi Evalia"

"Saya sudah tau, alasan saya membawa kau kemari agar Oma sea tidak terlalu sedih karena kehilangan cucunya" jelas Ervan

"Oma sea tinggal sendirian?"

"Iya, tapi terkadang saya mengunjunginya"

"Evalia, Ervan makanan nya sudah siap" seru Oma sea

"Baik Oma" jawab mereka serempak

"Lebih baik kita turun tidak baik membuat Oma menunggu" Ervan menarik tangan Evalia turun ke bawah.

Evalia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Evalia

Ervan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ervan

BUTTERFLY Where stories live. Discover now