Karna aku, mencintaimu..

Start from the beginning
                                    

Tetapi tidak dengan gadis dibalik punggungnya, dia mendengar ucapan yang baru saja Arsen ucapkan.

Tanpa Arsen sadari, Allana sudah berada di belakangnya.

"Kenapa harus gue gar?" Lirih Allana.

Arsen tersentak dengan suara yang berasal dari balik punggungnya, sedetik kemudian ia membalik badannya, dan mendapati Allana sudah berdiri tak jauh di depannya.

Arsen tersentak dengan suara yang berasal dari balik punggungnya, sedetik kemudian ia membalik badannya, dan mendapati Allana sudah berdiri tak jauh di depannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Arsen melangkah, mendekat maju ke tempat Allana berdiri.

"Al?" Panggil Arsen dengan nada pelan.

Allana tidak menyahut, dirinya hanya menatap lelaki di depannya dengan lekat. "Coba panggil gue lagi Al," suruhnya menatap balik Allana dengan tatapan teduh.

"Gar, kenapa harus gue?" Pelannya.

Arsen yang mendengar panggilan Sagara, yang diberikan Allana sendiri untuknya. Hatinya merasa sesak ketika panggilan itu keluar dari mulut Allana, mengingat perlakuannya sudah menyakiti Allana, tetapi Allana saat ini masih bisa tersenyum dihadapannya.

Arsen menunduk, "maaf." Ucapnya lirih.

"Salah gue sama lo apa Gar?" Tanya Allana lagi. Tatapannya menunduk, menatap kosong dibawah sana.

"Kenapa lo nggak jujur aja Al sama perasaan lo selama ini," jemarinya terangkat, meraih pergelangan Allana untuk ia genggam tanpa rasa sungkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa lo nggak jujur aja Al sama perasaan lo selama ini," jemarinya terangkat, meraih pergelangan Allana untuk ia genggam tanpa rasa sungkan.

"Mencintai gue sesakit itu ya Al?" Tanya Arsen lagi. Allana hanya diam lalu kembali mendongak menatap lekat manik mata hitam Arsen. "Dan sekali lagi maaf. Maaf karna udah nerima taruhan itu." Jelas Arsen.

Allana tersenyum miris. "Dengan lo jadikan gue bahan taruhan, gue bisa rasain gimana rasanya jadi pacar lo. Di cintai sama lo. Di perhatikan lebih sama lo. Walaupun kembali lagi, kalau itu cuma tipuan belaka yang sengaja lo rencanain." Ujar Allana, menatap sendu lelaki di depannya.

SECRET ADMIRERWhere stories live. Discover now