Dewa mendengus kasar membuat keempat temannya tertawa pecah, "lo mah gabisa diajak kerja sama" ucapnya menggerutu.

Dewa meraih ponsel arsen yang sudah menyala itu, mencari kontak alana disana dan menelfonnya, tetapi 1 menit 2 menit ia menunggu tak kunjung diangkat oleh alana.

Ia mencoba 1 kali lagi tetapi masih sama seperti sebelumnya, tidak ada sahutan dari sebrang sana.

"Lo liat kan? Dia gabisa di hubungi" ucapnya putus asa dengan menyerahkan kembali ponsel arsen pada sang pemiliknya.

"Oke kali ini lo lolos" ucap bian.

"Sekarang lo pilih dari ki—" belum saja varo menyelesaikan perkataannya dengan cepat dewa memotongnya.

"BIANN!!" Ucap dewangga dengan penuh penekanan.

Bian yang mendengar cara pengucapan dewa hanya terkekeh, "dendam lo kayanya sama gua"

"Banget"

"Yaudah apa?" Tanya bian pada dewa

"Hal yang paling memalukan yang pernah lo lakuin" unjuk dewa membuat bian terdiam sejenak seolah berfikir.

"Gue pernah ngintipin ke toilet cewe, sialnya yang gue intipin isinya bu beti, parahnya lagi pas gue di sidang di bk disana ada gebetan gue yang sorenya mau gue jadiin pacar" jelasnya membuat kelima lainnya tertawa pecah saat itu juga.

Mereka semua kini menjadi pusat perhatian semua orang, bian hanya memandang satu persatu temannya dengan tatapan jengah.

"Ngakak gue bangsat" ucap varo sambil menyeka air matanya yang keluar dari sudut matanya karna tak berhenti tertawa sedari tadi.

"Jadi lo?" Ucapnya tak percaya dengan tawa yang masih tersisa.

"Paan?" Kesal bian

"Jadi lo gebetannya leona yang buat leona ilfil banget?" Tanya varo yang masih tak percaya.

Mata bian membulat seakan tak percaya apa yang lelaki disampingnya barusaja dia ucapkan, "Anjir lo kenal leona?"

"Kenal lah, sekelas anjirr" seru varo

Sehati juga sih....

"Tampang lo kaya orang bener padahal" sindir elang yang tak kunjung berhenti tertawa.

Bian menatap keempat temannya itu dengan tatapan jengah, "Sekarang gantian gue, lo pada ga cape ketawa" ucapnya.

"Mau siapa lo?" Tanya arsen.

"Lo" putus bian.

"Apa?"

"Pertanyaan awal"

"Apaan?"

"First love lo"

"Anjirr gue setuju"seru elang dengan heboh.

Arsen terdiam, seolah berfikir jika temannya mengetahui siapa sebenarnya cinta pertama akan ada tanggapan apa dari mereka, mereka sangat mengenal gadis itu.

"Dare"

"Ga seru lo sen" ungkap elang

"Udah cepet atau nggak dua duanya" ucapnya membuat bian berfikir sejenak.

"Lo kenal alana?" Tanya bian dan diangguki oleh arsen.

Arsen menatap dewa sejenak, melihat raut lelaki itu seperti tak bersahabat. "Sekelas sama gue, kenapa?" Tanyanya.

"Lo tembak dia, kalau berhasil lo ngga hanya selesaiin dare ini tapi lo bakal gue kasih 20 juta" ucap bian membuat semua yang ada disana menatap bian seolah tak suka dengan apa yang dikatakan bian.

"Anjing" umpat arsen menatap remeh bian.

Dewa yang mendengar itu mendongak menatap bian intens,"Maksud lo apa anjing!" Tekan dewa disetiap katanya.

"Dengan lo kaya gitu lo sama aja jadiin tuh cewe taruhan bangsat" imbuhnya dengan tatapan tak suka yang ia layangkan kelelaki didepannya.

Elang mengangguk setuju, "jangan di turutin sen, alana temen lo dari kecil, dengan lo lakuin itu sama aja lo permainin perasaan dia" ucap elang mengingatkan.

"Gue setuju apa kata lo lang" varo yang kali ini bersuara.

"Gue kaga bisa" putus arsen memberi jawaban.

"Mungkin gue kadang bercanda soal dia pacar gue tapi gue ga berani sejauh itu" tolak arsen

"Gue cuma pengen liat lo bisa deketin cewe yang susah nya pakek banget kalau di deketin" bela bian.

"Ya ga gitu juga cill caranya" kesal dewa yang mulai memuncak.

Arsen mengusap punggung dewa agar lebih bersabar jika menghadapi bian, lelaki itu memang terkenal akan status playboy nya yang sudah mendarah daging.

"Udah mending kita lanjutin nih permainannya, jangan ada yang kaya gini lagi" lerai elang yang sudah mencium sebentar lagi jika tidak dilerai mungkin bian dan dewa akan adu jotos.

Seperti perkataan elang, permainan dilanjutkan dengan seru seruan saja, tidak ada tantangan yang aneh aneh apalagi tantangan yang melibatkan perasaan orang lain seperti tadi.

2 jam berlalu mereka semua memutuskan untuk pulang, tetapi bian dan arsen masih disana karna menunggu pesanan kopi arsen untuk dibawa pulang.

"Lo yakin gamau ambil tawaran gue?" Tanya bian yang tak berputus asa.

"Tawaran apa?" Tanya arsen yang masih tak mengerti maksud bian.

"Alana"

"Gue tambahin kalau lo berhasil lo dapet 50 juta dari gue" tawar bian

"Anjing dibilang gue gamau"

"Takut jatuh cinta beneran lo sama dia?" Remeh bian pada arsen.

"Gue sama dia udah kenal dari kecil, gamungkin kalau gue sampai suka sama dia" terang arsen.

"Terus kenapa lo takut mainin perasaan dia? Kan udah kenal dari kecil gamungkin kalau dia juga serius sama lo" ucap bian lagi lagi membuat arsen terdiam.

"Oke gue ambil" putus arsen.

Bian tersenyum, dan menepuk bahu arsen.

"Gue kasih waktu seminggu, kalau udah jadi kabarin gue"

"Tapi walau lo nggak ngabarin pasti satu sekolahan bakalan gempar" imbuh bian.

Maafin gue al....

to be continue...

_________________________

Nb:

CERITA INI HANYA FIKTIF! APABILA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, dll HANYALAH KEBETULAN.

Dan tolong jangan sangkut pautkan antara visual tokoh sama kehidupan pribadi aktris yang di pake yaa!! Makasihhh

SECRET ADMIRERDonde viven las historias. Descúbrelo ahora