Chapter 2 | Karya yang indah

12 5 0
                                    




Happy reading

btw, how's your day? 👍 or👎?
aku harap hari kalian selalu baik, dan semoga cerita ini bisa bikin hari kalian menjadi lebih baik.

Saat ini Karel sedang merebahkan tubuhnya di ranjang big size miliknya. Ia merasa sangat lelah hari ini. Setelah ini, Karel berniat untuk membaca buku yang baru ia beli tadi sore.

10 menit kemudian, Karel beranjak dari ranjangnya. ia menuju meja belajarnya untuk membaca buku yang ia beli tadi sore.
Saat Karel akan membaca buku, ia teringat tentang surat yang diberikan nek Inah.

"Oh iya suratnya!"

Setelah itu, Karel mengambil surat itu dari dalam ranselnya. Karel membuka surat itu dan membacanya.

Isi surat: Halo, terima kasih ya udah nolongin aku. Maaf juga waktu itu aku langsung pergi, aku ada alasannya kok.

"Cih, alasan apa coba? ah bodo amat, yang penting dia ngomong makasih walaupun lewat surat"

"Pasti dia gak kuat sama ketampanan gue, maka nya langsung pergi gitu aja" ucapnya percaya diri.

Surat ini tidak ada guna nya dan tidak penting bagi Karel, membaca surat ini hanya membuang-buang waktunya. Tetapi Karel tetap menyimpan surat itu sebagai kenang-kenangan, karena sebelumnya Karel tidak pernah mendapatkan surat dari seseorang. Setelah itu,Karel memutuskan untuk lanjut membaca bukunya.

Tapi, tunggu...

Tiba-tiba, Karel teringat dengan sketchbook yang ia temui tadi sore.

"Aduh, gue lupa nanya ke nek Inah soal buku ini. Ini buku siapa, ya?" tanya Karel.

"Tapi gue penasaran sama isi nya hehe" ucapnya.

Karel membuka buku itu, dibuku itu tertulis nama Adinara Majorie.

"Adinara Majorie? namanya cantik" ucapnya.

Karel terus membuka halaman yang ada dalam buku itu. Terdapat banyak karya yang sangat indah di dalamnya.

"Wow keren banget" ucapnya sembari menutup mulut.

"Wah gila ini keren banget, gue mau pingsan "

Karya yang ia lihat sangat indah, sehingga pujian terus terlontar dari mulutnya. Mungkin setelah ini, Karel akan tidur dengan nyenyak dan bermimpi indah setelah melihat karya yang indah ini. Lukisan dan gambaran nya sangat indah dan cantik, karya nya juga terlihat sangat nyata. Karel berniat akan memberi tahu karya indah ini kepada Rafka.

Setelah selesai melihat isi dari buku itu, Karel memutuskan untuk pergi tidur.

"Gue tidur dulu ah, ngantuk" ucapnya.

One Day Where stories live. Discover now