Perheas and a Logo like a Cross

5 0 0
                                    

    "Sekarang kita bagian kode yang kedua!" ucap Yui yang segera menyinarinya dengan cahaya ultraviolet oleh senter yang diberikan oleh D'vano dari Dion. "Perheas dan sebuah logo seperti salib!" ucap D'vano yang bingung dengan kode ini. Tiba - tiba terdapat suara langkah kaki, "Suara langkah kaki!" ucap Yui yang langsung menyadari. "Apa?" ucap D'vano langsung berdiri tegak, "Itu lift! Kita bersembunyi disana!" ucap Yui dan mereka berdua masuk kedalam lift. D'vano tiba - tiba menekan tombol menuju lantai 2 karena phobia -nya yang langsung aktif dan ia menekan tombol menuju lantai ke 2. Yui tiba - tiba terkejut, "Apa yang kau lakukan, D'vano? Kau bodoh -kah? Mereka bisa menemui kita dilantai 2!" ucap Yui membentak. Diluar terdapat petugas keamanan dan melihat lift itu turun ke lantai dua, "Mereka turun kelantai 2!" ucap petugas  keamanan itu kepada Letnan Basten dengan halky talky. "Baik!" ucap Letnan Basten menutup halky talky miliknya, "Semuanya! Cepat menuju lantai 2 Museum Louvre! D'vano dan Yui sefang berada disana!" ucap Letnan Basten memerintah dan semua mobil menghidupkan sirine dan langsung menuju Museum Louvre

    Yui menekan kembali menuju lantai ketiga lagi supaya kembali lagi. "Aku minta maaf!" ucap D'vano dengan lemas dan tidak berdaya. "Jangan ceroboh! Kita harus kembali lagi ke mayat tadi!" ucap Yui dan pintu lift terbuka. Mereka berdua kembali ke mayat tadi dan mereka sampai. "Perheas! Dan sebuah logo salib?" ucap D'vano bingung. "Apakah dilogo itu merupakan gabungan suatu huruf yang menjadi salib?" ucap Yui yang membantu memikirkan yang dimaksud D'vano. D'vano mengeluarkan kertas dari saku miliknya

    Petugas keamanan itu dengan cepat menuruni tangga menuju lantai 2 dan segera menodongkan pistol ke lift itu. Para pasukan Letnan Basten dan Dion Achille datang tepat waktu, mereka menghidupkan sirine polisi mereka sehingga membuat sadar petugas keamanan dan Yui dan D'vano. D'vano mendengar sirine dari lantai 3 dan terdengar siara langkah kaki banyak menuju lantai 2 sehingga ia tidak fokus lagi dengan kode itu. "D'vano!!! Sadar! Kita masih ada 2 kode yang belum terpecahkan!" ucap Yui menyadarkan D'vano. "Oh baik!" ucap D'vano kemudian melihat gambar salib itu dan segera ia mengetahui huruf apa saja yang ada di gambar salib itu. "T - L - T - S - U - P! Itu huruf yang menyusun salib ini!" ucap D'vano yang langsung menunjukkan kertas yang menampilkan huruf - huruf itu. Yui melihat jawaban itu tapi ia mendengar lagi sebuah langkah kaki yang menuju lantai 3, tempat Yui dan D'vano berada. "Sial itu mereka!!" ucap D'vano yang setengah panik. "Kau cepat selesaikan kode ini! Biar aku yang menghalangi mereka!" ucap Yui yang segera kepintu itu dan menaruh benda untuk menghalangi pintu itu. "D'vano cepat!!!" teriak Yui supaya D'vano cepat berpikir.

    "Mereka ada didalam?" tanya Dion yang tidak bisa membukakan pintu itu. "Kami kurang tahu pak!" ucap salah satu petugas keamanan. Dion menatap keatas dan melihat kamera CCTV. "CCTV! Cepat! Lihat mereka adakah mereka didalam!" ucap Dion kepada petugas keamanan yang ikut dengannya dan Dion menggunakan halky talky untuk berbicara ke Letnan Basten, "Cepat kumpul tempat D'vano tadi ada!" ucapnya yang langsung dijawab oleh Letnan Basten yang sedang mengelilingi Museum Louvre dengan pasukannya, "Siap!!" ucapnya dan seluruh pasukannya menuju tempat yang dimaksud oleh Dion.

    Didalam D'vano masih berpikir, "Perheas dan T - L - T - S - U - P? Apakah ini!!!" ucap D'vano yang menemukan jawaban itu, "The Last Supper!" ucap D'vano yang menemukan jawaban itu. "Pergilah! Aku akan menehan pintu ini!" ucap Yui yang berada didepan pintu yang sudah diberi barang penghalang. Dan respon D'vano yaitu mengangguk kemudian pergi menuju foto *The Last Supper*. Ditempat D'vano terdapat lukisan The Last Supper karya Leonardo Da Vinci dan ia segera mencari hal yang menjadi kodenya selanjutnya. "Apa ini!" ucap D'vano yang melihat tulisan 'Derrière toi!'. D'vano sontak melihat kebelakang dan terlihat sebuah kertas berisi sebuah pin ATM. D'vano berlari ke tempat mayat tadi sambil membawa kertas itu kedalam saku celananya. "Dan yang terakhir!!" ucap D'vano yang membuat Yui berkata, "Cepat!" ucapnya yang sedikit marah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 14, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Unknown SecretWhere stories live. Discover now