"Bunda sudah pikirkan," ucap wanita itu tiba-tiba yang membuat Sunghoon dan Jaeyun langsung pasang telinga.

"Kamar yang bunda tempati sekarang akan menjadi ruang kerja Sunghoon."

"Hah? Kenapa begitu?" seru Sunghoon tak terima.

"Ya harus begitu. Kalian akan menikah. Kau tidak bisa mengelabui bunda dengan tidur di kamar terpisah setelah menikah. Maka dari itu kamar tamu akan diganti sebagai ruang kerjamu sampai kalian punya momongan."

Sunghoon mendengus kasar. Ini yang tidak ia suka dari bundanya, suka memutuskan seenak hati.

"Lalu Bunda akan tidur di mana kalau menginap?" Sunghoon masih berusaha mencari alasan.

"Kau serius ingin bunda dan ayah menginap dengan pengantin baru?"

Sunghoon langsung berdehem. Sedangkan Jaeyun menggigit bibir bawahnya sendiri, merasa malu.

"Intinya, setelah menikah kalian harus tidur sekamar. Ingat, bunda ingin segera punya cucu. Lebih cepat lebih baik."

Sunghoon hanya menghela napas. Lebih baik menurut saja supaya tidak ada perdebatan tidak penting lainnya di pagi ini.

Tujuan mereka adalah butik milik teman bunda Sunghoon. Butik itu memang khusus menyediakan busana pernikahan. Sesampai di sana, mereka langsung diarahkan ke bagian koleksi setelan pernikahan pria.

Bunda memilihkan beberapa pasang pakaian yang menurutnya bagus. Tapi sebelum sang bunda sempat menyuruh mereka mencoba pakaian itu satu persatu, Sunghoon yang malas membuang waktu segera mengambil sepasanh pakaian yang sejak tadi mencuri perhatiannya.

"Ini saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ini saja. Kau cobalah," katanya pada Jaeyun sembari menyerahkan setelan di tangannya.

Bunda mengerutkan dahi. "Yang benar saja Sunghoon, itu lebih seperti kostum manggung daripada nikahan."

"Konsep bangsawan juga tidak masalah. Ini lebih unik dari baju-baju yang Bunda pilih."

Bunda aslinya kesal. Tapi di satu sisi ia menyadari kalau Sunghoon akhirnya berinisiatif sendiri untuk pernikahannya. Ini sebuah kemajuan, bukankah itu artinya Sunghoon benar-benar ingin menikah?

"Baiklah. Jaeyun, kau coba baju itu ya."

Jaeyun menurut saja. Dia pun menuju ruang ganti yang diarahkan oleh pegawai butik. Butuh waktu beberapa menit hingga akhirnya dia keluar dan memamerkannya ke calon suami beserta calon ibu mertua.

"Omo omo! Cantik sekali. Cocok untukmu, Jaeyun. Tinggal menambahkan wedding veil dan boom! kau akan jadi paling indah di acara pernikahan kalian nanti."

Jaeyun tersipu malu hingga tanpa sadar menautkan rambutnya di belakang telinga, gestur yang dia sendiri tidak menyadarinya tapi cukup menambah daya tarik di mata orang lain.

Orang lain itu maksudnya Sunghoon dan bundanya.

"Omo yeppeuda~ aigoo calon menantuku."

Sunghoon bangkit sambil membawa setelannya sendiri. "Aku ganti baju dulu."

He is my wifeWhere stories live. Discover now