Haechan ingin berteriak dan mendorong tubuh Mark menjauh darinya, tapi dia berpikir lagi jika dia melakukannya suasana akan berubah canggung dan Mark pasti akan marah, dia takut dan tidak berani.

Dengan pelan dia melepaskan tangan Mark yang melilit tubuhnya, hingga tangan itu jatuh dia kasur tapi saat dia akan bangun, Mark justru menariknya untuk kembali tidur dan membuat Haechan menegang serta salah tingkah, jujur dia bingung harus bersikap seperti apa sekarang ini.

"Istirahatlah dulu, kau akan ke mana?" tanya Mark dengan nada suaranya yang serak dan berat, serta masih menutup mata membuat Haechan merinding seketika.

Posisi mereka salah, ini tidak boleh dibiarkan, Haechan sudah berjanji dengan dirinya sendiri jika dia harus menjauh dari Mark, terlebih saat dia mengingat jika dia kemarin dengan sangat lancang menyentuh bibir pangerannya, jujur dia takut sekarang.

"Em, bisa Yang Mulia melepaskan saya? Saya ingin kembali ke kamar saya." ucap Haechan pelan dan sedikit gugup.

Mark membuka matanya, menatap Haechan dengan tatapan yang sangat sulit Haechan jelaskan tapi hal itu sanggup membuat detak jantungnya berubah menjadi semakin kencang.

"Bagaimana keadaanmu, ada yang sakit?" tanya Mark khawatir dan menyampirkan anak rambut yang menanggung pandangannya dan membuat Haechan mematung seketika. "Jika masih ada yang sakit tidur saja di sini dulu."

"Em, saya sudah baik-baik saja Yang Mulia, ada baiknya saya kembali ke kamar pelayan saya daripada berada di kamar mewah seperti ini. Dan posisi kita tidak baik Yang Mulia." ucap Haechan menolak halus.

"Di bagian mana yang tidak baik, posisi kita Haechan?" tanya Mark yang menggoda Haechan. Lalu dengan sengaja dia mendekatkan dirinya begitu dekat seperti menempel, dengan memeluk Haechan hingga Haechan benar-benar tidak bisa bergerak.

"Yang Mulia, apa yang Anda lakukan? Tolong jangan seperti ini, lepaskan aku bagaimana jika ada orang lain yang melihat kita? Saya tidak ingin menimbulkan salah paham." Haechan sangat panik dan Mark justru terkekeh, menurutnya wajah Haechan yang takut serta panik sangat lucu di matanya.

"Memangnya siapa yang berani masuk ke dalam kamarku dan menganggu waktu istirahatku?" tanya Mark yang masih ingin menggoda.

Dengan gerakan reflek Haechan langsung mendorong Mark begitu kuat hingga dia terlepas dari pelukan Mark, lalu dengan cepat dia bangun dari tempat tidur pangerannya itu.

"Maafkan saya Yang Mulia, saya sungguh tidak tahu jika ini kamar anda." Haechan sangat merasa bersalah karena dia tidur di tempat tidur milik pangeran putra mahkota yang sangat diagungkan.

Mark tertawa kecil, "Aku tidak masalah tidak perlu meminta maaf, lagipula aku yang membawamu masuk kemari karena jarak kamar pelayanmu sangat jauh dan kau butuh penanganan cepat sebelum jiwamu terlepas dari ragamu, karena luka roh pemakan jiwa itu sangat serius."

Haechan jadi lebih syok saat mengetahui fakta yang keluar dari mulut Mark, jika dia dibawah sendiri ke dalam kamar pangeran muda itu tidak menutup kemungkinan jika semua orang tahu, sekarang apa yang harus dia lakukan. Sungguh Haechan bingung sekarang.

Mark kembali terkekeh melihat Haechan yang panik, wajahnya benar-benar terlihat menggemaskan ingin sekali dia mencubit pipi gembul itu.

"Hm, terima kasih banyak pangeran telah merawat saya dengan baik. Saya izin untuk pamit kembali ke dalam kamar saya saja." ucap Haechan yang terburu-buru segera melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar Mark.

Melihat Haechan yang akan keluar dari kamarnya Mark langsung bangun dari tidurnya dan segera berlari menghampirinya.

"Tunggu, tidak mau sarapan denganku?" tanya Mark saat berhasil meraih lengan Haechan dan menghentikan langkah omega manis itu.

"Maafkan saya Yang Mulia, saya tidak terbiasa sarapan pagi dan pagi ini saya harus ke kediaman permaisuri Taeyong, saya sudah sangat terlambat. " tolak Haechan dengan alasannya.

"Kau akan bekerja?" tanya Mark yang terkejut.

"Tentu, itu sudah kewajiban saya. Apa ada yang salah?" tanya Haechan yang bingung.

"Bubu memberikanmu libur, jika kau tidak mau sarapan bersamaku di sini lebih baik kembali ke kamarmu beristirahat di sana dan jangan lewatkan sarapanmu, aku tidak suka!" Mark berubah ekspresinya dengan datar dan dingin, feromonnya sangat mencekik Haechan.

"Hm, baik Yang Mulia sekali lagi maafkan saya." ucap Haechan dengan tulus sedikit takut juga karena dia telah berani menolak tawaran pangeran putra mahkota di negeri ini, sangat tidak tahu diri memang.

Setelah mengatakan hal itu Haechan segera keluar dan Mark tetap diam di tempatnya membuat Haechan sebenarnya sangat tidak enak serta bersalah, tapi mau bagaimana lagi dia sudah berjanji untuk menjaga jarak antara dirinya dan pangeran muda itu karena dia tidak ingin jalinan takdir alpha dan omega mereka diketahui oleh Mark, dia tidak siap.

Mark sendiri memang membiarkan Haechan untuk keluar dari kamarnya meskipun sebenarnya dia juga tidak rela berpisah dari omeganya, tapi mau bagaimana lagi dia tidak ingin Haechan kepikiran serta keberatan menerima takdir mereka, dia akan mencoba menghormati keputusan Haechan tapi bukan berarti dia akan melepaskan Haechan begitu saja.

"Maafkan aku Yang Mulia, aku terpaksa melakukannya anda pantas mendapatkan yang terbaik daripada diriku." batin Haechan berbicara.

Saat berjalan di lorong terlihat banyak yang memperhatikannya dengan tatapan yang sulit diartikan terlebih mereka juga berbisik, membuat Haechan menatap mereka aneh hingga tak lama matanya membulat terkejut dan dengan cepat dia segera berlari menuju kamarnya.

Dia baru ingat jika berita pengeran Mark yang membawa dirinya ke dalam kamar pribadinya pasti akan membuat seluruh kerajaan heboh, jadi tidak salah jika semuanya bergosip tentangnya.

"Oh dewi bulan, dirinya penuh dengan feromon pangeran Mark membuatku sangat iri." ucap seseorang dan Haechan jadi lebih terkejut bukan main.

Saat sampai di kamarnya dengan cepat Haechan menutup pintunya serta menguncinya, lalu membaui dirinya dan dia memang mencium aroma kayu-kayuan dari sang pangeran putra mahkota.

"Sialan, apa pangeran melakukan scenting padaku?" tanya Haechan pada dirinya sendiri. Dia benar-benar tidak percaya jika Mark membalurinya dengan feromon, tapi itu benar-benar feromon Mark dan itu artinya secara tidak langsung Mark seperti ingin mengklaim jika dia miliknya, sungguh gila memang jika Mark melakukannya.

Lalu dia segera masuk ke dalam kamar mandi, betapa kaget dirinya jika dia tidak memakai pakaiannya sendiri, yang artinya ada seseorang yang membersihkan tubuhnya dan dia yakin aroma feromon aslinya akan menguar, kemungkinan besar Mark pasti akan menghirup wanginya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang, moon goddess? Aku hanya berharap semoga dia tidak menyadari jika aku omeganya, dewi bulan aku belum siap." doa Haechan dengan memohon serta merasa tangannya yang sedikit memanas.

Lalu Haechan kembali menatap dirinya di cermin dan betapa terkejut dirinya kembali saat melihat lehernya yang terdapat tanda merah di sana.
"Ya ampun apa yang pangeran Mark itu lakukan padaku, tapi tunggu... Apa benar ini yang membuat tanda ini dia, bagaimana jika itu nyamuk?"

Haechan jadi penuh pikirannya sekarang, lalu dia dengan cepat menggosok lehernya untuk menghilangkan tanda itu tapi sayangnya tidak hilang dan membuat Haechan jadi frustasi. "Aku harus bagaimana sekarang?"

Karena pusing akan semua yang terjadi Haechan segera kembali ke tempat tidurnya dan melanjutkan tidurnya, sungguh pikirannya kacau sekarang ditambah lengan kiri atasnya yang terluka kembali nyeri dan kepalanya jadi berdenyut.

Saat akan memejamkan matanya, tak lama dia kembali membuka matanya dan menggulung lengan bajunya untuk melihat balutan kainnya, yang bagi Haechan beruntung saja dia nilai tidak terbuka dan siapapun tidak melihatnya, jadi kemungkinan besar Mark tidak akan tahu siapa dirinya sebenarnya.

"Sepertinya identitasku aman, Mark tidak membukanya. Semoga saja Mark memang tidak menyadari siapa diriku sebenarnya." doa Haechan lagi, baru setelah itu dia tertidur kembali.

TbC
Maafkan typo dan lainnya.
Terima kasih semua sudah membaca ceritaku dan mau memberikan vote dan komennya, Terima kasih🥰🥰

My Alpha is My PrinceWhere stories live. Discover now