PART 3

27.3K 1.7K 126
                                    

Seorang gadis berperawakan mungil yang menggunakan seragam putih abu-abu tengah memasuki pekarangan sekolah. Tampak siswa siswi yang lain mulai menyapanya. Memberikan senyuman bersahabatnya ke gadis mungil tersebut. Ada juga yang menatapnya iri dan ada juga yang berbisik-bisik mencemoohnya.

Seolah tak peduli dengan kedengkian warga sekolah lainnya, gadis itu tetap berjalan dengan anggunnya untuk memasuki kelasnya. Semua orang menyapanya dengan ramah. Gadis itupun membalasnya tak kalah ramah.

Semua orang menyukainya. Menyukai gadis yang selalu tersenyum ramah ke setiap orang. Menyukai gadis yang selalu mendapatkan juara umum disekolahnya. Menyukai gadis yang cantik namun periang dan terkesan pecicilan. Semua orang menatapnya kagum. Gadis itu tampak sempurna dengan segala kelihaiannya.

Tetapi sayang, orang hanya memandangnya dari luar. Tak pernah sekalipun mereka mengetahui seluk beluk kisah memilukan dari gadis itu. Semua manusia tak ada yang sempurna, termasuk gadis itu. Dari luar dia terlihat sangat riang, tetapi jika sudah menelusurinya lebih dalam lagi, gadis itu selalu menyimpan kesedihannya. Gadis itu sukses mengelabui banyak pasang mata. Dia tersenyum ramah, bersikap riang, pecicilan dan genit hanya untuk menutupi kelemahannya.

Tepukan pelan dibahunya membuat gadis itu menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya untuk melihat siapa orang yang dengan seenaknya menepuk pundaknya tanpa seizinnya.

"Pagi, Lana. Maaf gue kemarin keterlaluan banget. Gak seharusnya gue ninggalin elo." ucap Ando dengan raut wajah menyesal.

Alana tertawa geli dan meninju lengan Ando pelan. "Santai aja, Do." jawab Alana. Walaupun Alana sempat kecewa karena sifat Ando yang tegaan. Alana tak pernah bisa marah dengan Ando. Karena hanya Ando lah satu-satunya orang yang paling mengerti Alana dan tau tentang kisah hidup Alana.

Ando tersenyum senang. Dia merasa bersalah karena tega meninggalkan Alana yang sangat ketakutan. Ando tahu kemarin Ibunya Alana datang kerumah Alana. Tetapi entah kenapa waktu itu Ando sangat marah karena Alana yang dengan santainya menerima kalau dia hamil karena lelaki yang seenaknya merampas ciumannya. Entah perasaan apa itu. Ando juga tak mengetahuinya. Yang jelas dari dulu Ando sangat tak menyukai jika Alana-nya berdekatan dengan lelaki lain. Hal itulah yang menyebabkan Ando mengeluarkan petuah-petuah anehnya agar Alana-nya hanya mau berteman dekat dengan Ando. Tidak dengan lelaki lainnya.

"Yuk masuk. Bentar lagi bel." ajak Alana. Ando langsung merangkul bahu Alana seperti biasanya dan mereka berjalan bersama memasuki kelas mereka.

Walaupun Alana pecicilan dan tak jarang juga dia membuat keributan. Tetapi dia tetap menjunjung tinggi pendidikan. Dan Alana juga harus bersaing ketat dengan siswa lainnya agar gelar juara umumnya tak berpindah ke siswa lainnya.

Alana belajar dengan giat karena dia ingin menjadi orang yang sukses dikemudian hari. Alana ingin bebas dari rumahnya. Alana tak ingin bergantung dengan orang lain lagi. Dia ingin segera sukses dan pergi jauh dari orang-orang yang sering menyakitinya.

Ando juga sama dengan Alana. Dia juga ingin cepat-cepat menjadi orang yang sukses agar dia bisa menunjukkan kepada Ayahnya bahwa tanpa Ayahnya pun Ando bisa meraih kesuksesannya.

Berbeda dengan sifat Alana yang ramah, Ando adalah kebalikannya. Ando adalah orang yang sangat misterius, sulit ditebak dan tentu saja tampan. Hal itu juga sering membuat Alana pusing.Terkadang sifat Ando suka berubah-ubah. Membuat Alana pusing meladeninya. Dan Ando hanya menunjukkan sifat anehnya hanya didepan Alana. Selebihnya dia selalu menunjukkan sifat cueknya kepada orang lain.

Alana dan Ando adalah dua insan yang cocok untuk disatukan. Mereka meliki nasib yang sama. Sama-sama anak broken home. Tetapi sifat mereka yang berbeda juga menjadikan mereka untuk saling melengkapi. Dan hubungan mereka juga tak lebih dari sahabat. Keduanya juga nyaman dengan hubungan tersebut. Mungkin itu yang menyebabkan Ando merasa aneh jika Alana-nya berdekatan dengan lelaki lain selain dirinya. Entahlah, Ando juga masih belum paham dengan semuanya.

I Can't Stop Loving YouWhere stories live. Discover now