part7:Serangan

Mulai dari awal
                                    

Tapi roh pemakan jiwa yang lain datang dan menyerang mereka, Mark tentu saja harus melesatkan anak panahnya kembali hingga anak panahnya habis, energinya terkuras setengah. Menggunakan sihir element api apalagi untuk pembersih roh dan jiwa yang tersesat di dalam keburukan cukup menguras mana nya.

Setelah itu Mark memacuh kudanya begitu kuat, Haechan terlihat takut dan Mark memeluk perutnya untuk menenangkannya, jika semuanya akan baik-baik saja.

Tiba-tiba saja roh pemakan jiwa yang masih mengepung mereka segera menyerang secara bersamaan, Mark sebisa mungkin membakar rambut mereka dengan apinya, tapi tak lama sebuah sulur berhasil melukai lengan Haechan hingga omega manis itu sedikit memekik kesakitan.

"Akh...."

Detak jantung Mark terasa sangat berdenyut, dia ikut sakit dan merasa marah saat para roh pemakan jiwa itu cukup lancang berani melukai calon omeganya.

Mark juga menyadari kemampuannya, jika dia sendirian dia juga tidak akan cukup memenangkan pertarungan dengan jumlah roh pemakan jiwa entah mengapa datang begitu banyak, sekalipun dia memiliki level tingkat tinggi untuk kekuatannya.

"Darah omega itu terasa sangat manis dan membuatku begitu segar, saat aku melukainya. Sepertinya dia bukan omega biasa, dia seperti memiliki darah bangsawan." ucap roh pemakan jiwa itu dengan menyeringai

Tiba-tiba darah mengucur begitu deras dari lengan atas Haechan yang terluka, rasanya sangat sakit dan Haechan segera memegangi lengan atasnya yang terluka dan lebih parah lagi, kepalanya terasa sakit dan dia sepertinya tidak bisa menahan sakitnya lagi.

"Yang Mulia, ini sangat sakit." keluh Haechan, Mark melihat darah yang terus keluar dan membuat pakaian Haechan ternoda oleh merahnya darah.

"Sekali lagi aku melukainya, merebutnya darimu pangeran dan menghisap jiwanya, aku yakin aku akan jadi kuat serta sanggup menghancurkan kerajaanmu." ucapnya meracau dan terkekeh.

"Kurang ajar berani sekali kau melukainya!" warna mata Mark berubah memerah, awan hitam yang muncul berubah menjadi lebih pekat, hutan menjadi sangat gelap dan suasana semakin terasa menusuk serta menekan.

Roh pemakan jiwa yang lain terasa tertekan dan ketakutan seolah tidak ada hari esok.

Mark mengepalkan tangan dan memusatkan tangannya di dadanya hingga muncullah seekor harimau yang tubuhnya dipenuhi oleh kobaran api berwarna biru menyala dengan taring runcingnya yang tajam, serta seekor burung pheonix yang muncul di langit yang gelap dengan kobaran api merah menyalanya.

"Bakar mereka semuanya!" Mark menatap semuanya dengan bengis, Mark mode serius dan tidak ingin bermain-main lagi.

Sedangkan di kerajaan yang melihat jika energi element api yang dilepaskan  begitu kuat serta sanggup membuat suasana terasa sangat panas dan kepala menjadi sangat pusing terlebih jika itu untuk masyarakat biasa, membuat seluruh anggota kerajaan panik.

Mereka semua tahu energi element api itu milik pangeran putra mahkota, mereka juga bertanya-tanya hal apa yang membuat emosi putra mahkota itu menjadi tidak terkontrol terlebih dia mengeluarkan dua hewan pelindungnya yang sangat ganas dalam membunuh mangsanya, akan sangat berbahaya jika Mark tidak segera menghentikannya dia bisa membakar setengah wilayah kerajaan, sekalipun Mark memang belum melepaskan seluruh energinya.

"Jaehyun lakukan sesuatu, redahkan amarah Mark. Ini tidak baik, Haechan juga masih bersama dengan dirinya jika Mark terus membara, Haechan bisa ikut terbakar." ucap Taeyong yang khawatir.

"Apa yang membuat kak Mark semarah itu?" tanya Beomgyu dengan khawatir.

"Yang pasti sesuatu itu membuat Mark Hyung sangat marah." ucap Sungchan yang serius. "Arahnya dari hutan larangan, mereka memang akan berburu bersama tapi aku tidak menyangkah jika Mark Hyung akan memilih hutan larangan."

"Aku akan pergi dan mencoba meredahkan emosinya." Jeno mengajukan dirinya, meskipun dirinya tidak akan yakin bisa.

"Ayah akan menemanimu, kita padamkan bersama amarah hyungmu jika kau sendirian kau bisa celaka. Ayah tidak akan membiarkan hal itu terjadi." ucap Jaehyun serius, dia juga sangat khawatir dengan putra sulungnya itu. Selama menjadi ayahnya, dia sama sekali tidak pernah melihat Mark semarah ini bahkan sampai mengeluarkan hewan pelindungnya.

"Kumohon Jae, bawa anak dan pelayan kesayanganku dalam keadaan baik-baik saja. Jika tidak aku akan sangat marah denganmu." Taeyong sangat khawatir dan menangis, Beomgyu segera menenangkan bubunya itu begitu pun dengan Sungchan.

"Tentu sayang, aku akan membawa dua orang yang kau sayangi itu pulang dengan keadaan selamat." ucap Jaehyun dengan lembut menenangkan omeganya.

"Bubu aku pamit pergi dulu, doakan aku agar semuanya baik-baik saja." ucap Jeno berpamitan. "Bubu jangan sedih ya, Mark hyung dan Haechan Hyung akan aku bawa pulang dengan keadaan baik-baik saja."

"Terima kasih Jeno, kau juga jaga diri. Bubu juga tidak ingin kau terjadi sesuatu denganmu." ucap Taeyong dengan tangis sesenggukannya dan Jeno mengangguk mengerti.

Setelah itu ayah dan anak itu segera pergi menuju hutan larangan, tentunya dengan pasukan keamanan kerajaan juga.

TbC
Maafkan typo dan lainnya.
Makasih sudah datang dan meluangkan waktunya untuk membaca ceritaku terima kasih banyak🥰🥰

My Alpha is My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang