Datang Lebih Awal

Start from the beginning
                                    

Bobby datang setelah ditelepon oleh bunda, syukurnya dalam kondisi seperti ini bapak-bapak itu dapat berpikir dengan jernih. Bobby langsung mengurus semua admistrasi yang tak sempat Hanbin selesaikan. Bahkan tak hanya Bobby, Jisoo juga sigap membeli beberapa perlengkapan bayi untuk calon keponakan mereka. 

Ya, rencanya Hayi dan Hanbin baru akan membeli beberapa keperluan anak mereka saat usia kandungan Hayi delapan bulan. Bahkan kamar untuk bayi saja belum dipersiapkan sama sekali. sayangnya manusia memang hanya bisa berencana. 

"Jihan sama Dihan di mana, Bob?" Mamanya Hayi tak bisa menutupi rasa khawatir akan kondisi anaknya, namun ia juga merasa tak enak pada Bobby dan Jisoo yang harus meninggalkan anak-anak mereka. "Mereka sama siapa?"

"Aman, Mah. Neneknya siap sedia," balas Bobby dengan santai saat mereka beriringan menuju kamar rawat inap. "Ada mbak yang bantu-bantu di rumah juga ikut jagain."

Ruang rawat inap VVIP itu sudah penuh oleh Donghyuk, Ahra, Dahyun dan Jungkook. Mereka kompak datang ke rumah sakit dan langsung menyiapkan hiasan untuk menyambut Hayi saat nanti selesai dari ruang operasi. 

"Eh ada Nenek empat cucu dan eyang dua cucu, nih," sapa Jungkook saat Mama Lee dan Bunda masuk ke dalam ruang rawat inap. "Duduk dulu, Mah, Bund."

Mantap memang Jungkook ini, dia udah akrab sama mertua dan besan dari mertuanya. Bahkan tak hanya pada mamanya Hayi, ke orang tua Sana, Jisoo, Ahra bahkan Mara pun dia akrab. Bagus memang cara pertahanan hidupnya, minal kalau udah punya sekutu, posisinya sebagai pasangan Dahyun semakin kuat. 

Mama Lee seharusnya mulai terbiasa dengan tingkah para ipar dari anak bungsunya ini. Namun kali ini beliau merasa sangat bersyukur karena Hayi yang sekarang berada di lingkungan yang lebih baik. Lingkungan yang menghargainya dan selalu memberi apresiasi padanya. 

Sudut kamar VVIP itu sudah didominasi oleh hiasan berwarna biru. Balon biru, tulisan Welcome World Baby H, dan beberapa hiasan lainnya. Pokoknya anak Hanbin dan Hayi ini disambut dengan meriah oleh para aunty dan uncle-nya. 

"Anaknya udah ada nama belum, sih?" tanya Ahra yang sudah selesai menghias bagian sudut ruangan itu. "Terakhir katanya mau dikasih Hamish kayak suaminya raisa."

"Mau dikasih nama Haru katanya," sahut Dahyun yang kini sudah asik menikmati makanan yang tadi mereka bawa, "buat apresiasi ke Haruto."

Mantep banget emang ponakan paling kecil itu, baru juga keluar dari rahim mamanya udah kena roasting. Padahal kondisi bayi itu sekarang sangat kecil, ringkih dan masih membutuhkan banyak bantuan medis. Hanbin bahkan tak bisa menahan tangisnya saat melihat sekecil apa anaknya yang kini sudah berada di dalam inkubator. 

Hanbin masih duduk termenung mentap inkubator berisi sang putra yang sedang memejamkan mata. Senyum seorang ayah baru itu masih terus bertengger, namun air matanya tak bisa ditahan. "Anak Papa kuat banget," bisik Hanbin menatap lurus anaknya melalui lubang tangan di inkubator, "makasih ya udah kuat, makasih juga udah mau bertahan dan berjuang buat ketemu sama mama, papa, ya."

"Bin ..." Dokter Jinwoo, dokter kandungan langgana keluarga Kim datang menghampiri, "nangis lo?"  Dokter Jinwoo itu abang iparnya Bobby, jadi kadang dia kalo pasiennya dari keluarga Bobby langsung berubah santai. 

Dengan cepat papah muda itu mengusap air matanya. "Anak gue sehat, kan, Dok?"

Dokter Jinwoo memgangguk, "Anak lo kuat banget, tapi abis ini bakalan ada pemeriksaan lebih lanjut, takut ada beberapa organ tubuhnya yang belum kuat," jelasnya dengan santai karena tahu kondisi putra dari Hanbin sejauh ini memang sehat dan baik-baik saja, "lo nggak perlu khawatir, kondisi Hayi juga mulai membaik. Tapi bayinya masih harus di dalem inkubator ya."

Anggukan paham Hanbin beri, "Makasih ya, Dok," ucapnya dengan senyuman merekah.

"Udah sana temenin Hayi dulu."

Lagi-lagi Hanbin hanya mengangguk. Ia pamit keluar dari ruangan NICU dan melepas baju khusus dan sarung tangan yang sebelumnya ia pakai.

"Ponakan gue mana, Bin?" Wajah Ten langsung menyambut Hanbin yang baru saja keluar dari ruangan NICU. "Sehat kan ponakan gue? Kata si Chanhyuk, Hayi tadi tersesat."

"Otak lo sesat!" sewot Hanbin menoyor kepala Ten. "Lo pada ngapain ke sini, sih?"

"Nengok ponakan kita lah!" serobot Jun yang datang membawa makanan dari restoran keluarganya. "Lo udah makan belum?"

Hanbin menggeleng, "Gampang, gue mau cek Hayi dulu," balasnya sembari menepuk pundak Jun. "Lo pada ke ruangan rawat inap aja, gih. Tanya Bang Ibob ruangannya di mana."

"Lah, Hayi di mana?"

"Ini mau di bawa ke ruang rawat juga," balas Hanbin dan langsung meninggalkan Jun dan Ten begitu saja.

Sedangkan dua tetangga Hanbin di Graha Permai 2 itu masih terus memperhatikan punggung sahabat mereka. "Beneran anak Hanbin, datengnnya ngagetin."

Tbc

Yang nanya kapan Hayi lahiran, nih. Aku buat dia lahiran lebih awal ekekek

Say Hai dulu buat Baby Hyang napasnya masih masih harus dibantu oksigen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Say Hai dulu buat Baby H
yang napasnya masih masih harus dibantu oksigen

[3] KIMcheees 3x✓Where stories live. Discover now